4

34 9 0
                                    

Sebelum kalian lanjut klik tombol vote di bawah ini ya agar aku bisa lebih semangat lagi buat cerita nya.

Gue yakin lu punya kepribadian ganda.

Pagi ini Rara berangkat naik taksi. Tadi ia bangun terlambat karna harus mengerjakan tugas matematika, ya walaupun tugasnya hanya 1 nomor tapi jawabannya beranak.

Rara melirik jam tangannya menunjukan pukul 07.05 dan lima menit lagi pintu gerbang akan di tutup sedangkan ia harus terjebak macet.

"Pak saya turun di sini aja deh, nih ongkosnya." Rara memberikan selembar uang biru dan keluar untuk mencari abang ojek.

Ia berjalan di trotoar yang kebetulan ada pangkalan ojek tapi di sana tidak terlihat tanda-tanda abang ojeg yang mangkal. Dengan sangat terpaksa Rara harus berjalan menuju sekolahnya yang masih lumayan jauh.

Rara hampir terjungkal saat mendengar klakson motor sport itu. Rara terkejut saat tau siapa pengemudinya.

"Pagi pacar." sapa Aldo.

"Kok lu ada di sini?" tanya Rara.

"Kalau pacar nyapa tuh jawab bukan nanya." kata Aldo.

"Iya pagi." kata Rara dengan nada terpaksa.

"Lu kok ada di sini?" tanya Aldo.

"Macet jadi gue turun dari taksi niat mau naik ojek tapi gx ada." Rara mendengus kesal.
"Yaudah bareng gue aja." Tawar Aldo.

"Ogah!" Jawab Rara.

"Lu mau di hukum lagi kaya kemarin?" kata Aldo.

"Yaudah ayo." Kata Rara menaiki motor Aldo.

"Kenapa gx jalan-jalan?" tanya Rara saat merasakan motor Aldo tidak bergerak.

"Nungguin lu meluk gue." Jawab Aldo.

"Gue gx mau!" Jawab Rara.

"Kenapa gx mau?" Tanya Aldo.

"Gue malu! Udah buruan!" Kata Rara.

"Sama pacar sendiri malu." Aldo berdecak pelan.

"Lu pegang tas gue aja kalau gx mau meluk gue. Gue cuman takut lu terbang kebawa angin." Kata Aldo yang mengegas motornya.

Beberapa Saat kemudian mereka sampai tapi bukan sampai di sekolah melainkan di sebuah warung yang dipenuhi anak laki-laki tapi ada beberapa anak perempuan juga.

"Lu ngapain bawa gue kesini?" Tanya Rara bingung.

"Udah santai aja, masuk." Aldo menarik tangan Rara untuk bergabung bersama teman-temannya.

"Weh cantik bener nih?" Kata salah satu teman Aldo.

"Sini neng sama babang Vazo." Kata Vazo sedikit menggoda Aldo. Rara hanya bersembunyi di belakang Aldo.

"Siapa do? Tumben bawa cewe?" Kata cewe tomboi bernama Rina.
"Cewe gue." Jawab Aldo santai.
"Neng mendingan sama abang aja dari pada sama Aldo."

"Heh lu tuh bikin dia takut tau gx?" Kata Rina yang menyadari bahwa Rara tak nyaman.

"Ka gue mau ke kelas." Bisik Rara pada Aldo.

"Jam kedua kita ke kelas kalau sekarang lu ke kalas yang ada dihukum lu mau?" tanya Aldo.

"Ngga." Katanya.

"Yaudah lu mau makan apa?" Tawar Aldo.

"Mau minum aja." Jawab Rara.

"Yaudah gue pesenin dulu ya." Ucap Aldo lembut.

Nih orang kenapa lembut gini?- batin Rara.

"Hai kenalin gue Rina."

"Eh aku Rara Alexia Ghyfani ka." Balas Rara sopan.

"Lu baru kelas 10 yah?" tanya Rina.

"Iya ka 10 Ipa 2."Jawab Rara kalem.

"Lu kok mau sih pacaran sama Aldo?" tanya Rina sedikit terkekeh.

"Terpaksa ka." Rara menghela nafas panjang.

"Haha lu bisa cerita sama gue." Kata Rina.

"Jadi wak-" Ucapan Rara terhenti saat Aldo datang dengan membawa es yang Rara mau tadi.

"Nih nomor gue." Memberikan kertas bertulisan angka.

"Oke ka." Rara tersenyum dan menerima kertas itu.

"Awas lu sampe cuci otak cewe gue." Ancam Aldo pada Rina yang hanya tersenyum kuda.

Mereka mengobrol dan Rara mulai bisa beradaptasi dengan teman-teman Aldo.

Ternyata mereka menyenangkan. - batin Rara.

"Hmm ka ini udah jam ke dua." Kata Rara mengingatkan.

"Gue cabut dulu ya." Kata Aldo pamit.

"Kalian gx mau masuk?" tanya Rara.

"Kita mah udah pinter." Jawab Rina tertawa.

Rara melongo saat ia harus menaiki pagar setinggi ini.

"Lu yakin kita masuk lewat sini?" Tanya Rara tak percaya.

"Lu mau lewat mana lagi? Udah buruan sebelum ada yang tau." Kata Aldo membungkukan badannya agar Rara naik ke punggungnya.

"Gue naik ke punggung lu gitu? Gue gx mau nanti lu ngintip!" Kata Rara.

"Gua gx akan ngintip kalau gx khilaf." Jawab Aldo.

"Dasar mesum!" Rara memukul kepala Aldo.

"Udah buruan nanti ketahuan dulu. Gue gx akan ngintip lu tenang aja." kata Aldo.

Perlahan Rara naik ke punggung Aldo dan mulai melewati pagar itu.

"Huh susah banget mau masuk aja tuh." Keluh Rara.

"Lu cantik juga ya kalau diliat dari bawah." Kata Aldo.
"Lu liat gue pas gue manjat?" Tanya Rara terkejut.

"Sedikit." Jawab Aldo santai.

"Ya ampun kalian ngapain di sini?" Suara pak Gunawan.

"Aldo kamu lagi kamu lagi bosen saya nasehatin kamu Do!" Kata pak Gunawan marah.

"Saya gx minta di nasehatin Bapak kok." Jawab Aldo membuat pak Gunawan tambah marah.

"Kamu ini ya! Dan kali ini siapa yang kamu ajak bolos?" Tanya pak Gunawan.

"Pacar saya pak." Aldo mendapat cubitan dari Rara karna ucapannya.

"Eh ngga kok pak umm saya um-" Rara mulai diselimuti takut.

"Kalian berdua berdiri di lapangan!" Perintah pak Gunawan.

Aldo sadar Rara mulai ketakutan.

"Bapak gx boleh gitu ini semua bukan salah Rara Pak dia telat karna saya pak jadi bapak gx usah hukum dia biar hukuman dia saya yang jalanin." Kata Aldo.

Rara memandang Aldo.

Sekarang gue yakin dia punya kepribadian ganda.- batin Rara.

"Yaudah kamu ke lapangan dan kamu kembali ke kelas!" Perintah Pak Gunawan.

"Ka?"

"Udah gx papa lu ke kelas aja biar gue yang tanggung jawab." Kata Aldo.

Bener-bener aneh.

Jangan lupa follow, vote and coment👍

I Love You ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang