10

28 6 0
                                    

Tok tok tok

Terdengar bunyi ketukan pintu bertanda ada tamu.

Aldo membuka pintu untuk tamunya karna Rara sedang berganti baju setelah usai memasak.

"Cari siapa?" tanya Aldo dengan bodohnya.

Dia kan calon mertua lu tolol- Author.

Kan belum lu kenalin thor- Aldo.

Yaudah nanti sabar- Author.

Buruan dah gue gx sabar- Aldo.

Karena terdengan suara ketukan pintu Rara langsung menenui tamu itu dan ternyata itu adalah keluarga Rara.

Rara berlari memeluk Radit. "Ayah Rara rindu sama Ayah." ucap Rara dengan sedikit getar.

"Ayah juga rindu sama kamu." Kata Radit membalas pelukan mereka.

Tapi tunggu jangan lupakan ibu tiri(Meta) dan kakak tiri(Adelia) Rara yang menatapnya dengan tatapan sinis.

"Siapa dia Ra?" tanya Radit melirik Aldo yang berdiri diambang pintu.

"Hai om kenalin saya Aldo pacar Rara." Aldo mencium tangan Radit.

"Radit Ayahnya Rara."

Ntah mengapa Rara merasa senang dan malu atas pengakuan Aldo.

Apa pacar Rara? Gue gx terima - Batin Adelia.

"Hai kenalin gue kakak Rara, Adelia." Adelia mengulurkan tangannya dan dijabat oleh Aldo itu membuat Rara geram.

Rara mengambil alih tangan Aldo yang masih menempel pada Adelian membuat tangan mereka terlepas.

"Saya Meta ibu Rara." ucap Meta.

"Ibu tiri dan kaka tiri aku." Rara memperjelas status mereka.

"Tidak baik mengobrol di depan pintu lebih baik Kita masuk aku sudah masak makanan kesukaan Ayah." ucap Rara antusias.

Mereka masuk dan mulai duduk di meja makan untuk menikmati hasil masakan Rara. Rara duduk disamping Aldo dan di depan Adelia.

"Btw lu sekolah di mana?" tanya Adelia kepada Aldo.

"Gue sekolah bareng Rara." jawab Aldo.

"Owh umur lu berapa?"

"17 tahun."

"Seumuran sama gue dong?" Aldelia terus melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat Rara geram.

"Lu 17 tahun?" tanya balik Aldo.

"Iya bener, jangan-jangan kita jodoh ya?" Jawab Adelia senang.

"Sayang mau nambah nasinya?" Aldo yang terkejut karna panggilan Rara langsung mengangguk padahal perutnya sudah kenyang.

"Sini aku ambilin." Rara mengambil nasi untuk Aldo dengan ujung mata melirik Adelia. Aldo yang peka maksud gadis itu langsung.

"Makasih sayang. Kamu emang calon istri idaman." Sahut Aldo dengan senyum tulus.

"Kamu bisa aja." jawab Rara sedikit terkekeh.

"Sudah kalian berdua jangan mesra-mesraan terus makan dulu." kata Radit yang sedari tadi hanya mendengarkan.

"Tau tuh yah Rara ngomong mulu." sahut Adelia.

Hai bukannya lu yang dari tadi bacot? - batin Rara.

Mereka menghabiskan makanannya tanpa sisa termasuk Aldo ia terpaksa memasukan semua makanannya ke dalam perut.

"Ayah aku mau pergi ke minimarkt dulu ya sama Aldo." pamit Rara karna ia ingin membeli makanan ringan.

"Ayah titip rokok ya." kata Radit.

"Iya yah."

"Yah Adel boleh ikut gx? sekalian mau beli makanan." tanya Adelia.

"Kalau lu mau beli makanan nitip aja sama gue lagian kita pake motor mana muat kalau lu ikut." Rara langsung membalas permintaan Adelia.

"Gue mau beli banyak."

"Pake aja mobil Ayah nih kuncinya." Aldo mengambil kunci mobil yang diberika oleh Radit.

"Yaudah terserah!" Rara menggandeng tangan Aldo dan mamasuki mobil.

"Eh Ra gue boleh di depan gx?" tanya Adelia.

"Gx! Gue mau berduaan sama cowo gue." kata Rara dingin.

Cewe lucu ya kalau lagi cemburu - batin Aldo.

"Pelit." dengan jengkel Adelia duduk dikuris belakang.

Gue bakalan buat lu putus sama cowok lu - batin Adelia.

Setelah membeli makanan mereka langsung pulang dengan membawa banyak makanan serta minuman ringan.

Adelia mendekati Radit yang sedang membaca koran.

"Yah?"

"Iya sayang?"

"Yah aku boleh minta sesuatu gx?" tanya Adelia.

"Kamu minta apa? Ayah pasti kasih." jawab Radit menatap putri tirinya.

"Aku suka sama Aldo yah aku mau jadi pacarnya." kata Adelia.

Radit tampak terkejut dengan permintaan Adelia. "Aldo itu kan pacar adik kamu." kata Radit.

"Tapi aku suka sama dia yah. Aku mohon yah." Adelia terus memohon.

"Ayah harus bagaimana? Apa Aldo mau sama kamu?" Radit bingung apa yang harus ia lakulan.

"Ayah tinggal minta Rara untuk meninggalkan Aldo yah."

Radit berfikir sejenak dan akhirnya...

"Baiklah Ayah akan lakukan." jawab Radit.

Adelia langsung memeluk Radit dengan senang "Makasih Ayah."

Bersiap-siaplah adik ku sayang - batin Adelia.

"Wah ada apa ini?" Meta datang.

"Kau tau sayang anak kita menyukai pria itu ternyata." jawab Radit.

"Siapa?" tanya Meta penasaran.
"Aldo."

"Bukannya dia pacar Rara?" Meta sedikit terkejut atas fakta yang baru saja ia dengar.

"Aku sudah meminta Ayah untuk bicara dengan Rara mah untuk meninggalkan Aldo."

"Tap-"

"Tidak masalah sayang selagi anak kita bahagia." ucap Radit.

"Makasih mas sudah mengabulkan permintaan Adel." ucap Meta senang.

I Love You ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang