6

31 8 0
                                    

Semoga suka ya sama ceritanya hehe..

Rara mengambil ponselnya yang sedari tadi berdering. Ia melirik nama yang ada di layar.

Tasya

"Hallo?"

"Hallo Ra lu ada di mana?"

"Gue lagi di rumah kenapa?"

"Lu tau gx? Pas kemarin lu pulang gue kesepian banget."

"Alay lu."

"Mentang-mentang lagi pms galak."

"Lu ngapain telfon gue?"

"Gue cuman mau ingetin besok ada ulangan dan lu harus hadir kalau ngga gue dapet contekan dari siapa?"

"Iya iya besok gue berangkat."
Rara langsung mematikan telepon secara sepihak.

Hari ini Rara bangun lebih pagi. Ia tidak mau kejadian kemarin terulang lagi. Ia segera bersiap-siap untuk sekolah.

Rara memang tinggal sendirian karna orang tuanya ingin Rara mandiri. Rara mengambil satu lembar roti tawar dan mengoleskan crem kacangnya.

"Hem gini nih kalau tinggal sendirian serasa gx punya keluarga." keluh Rara.

__________

Bel berbunyi. Rara langsung merapikan bukunya.

"Ra buruan kantin gue laper." keluh Tasya saat merasakan perutnya sangat lapar.

"Sabar kek." kata Rara. Tasya menarik tangan Rara sampai ke kantin.

"Mau pesen apa?" tanya Tasya.

"Bakso sama teh aja." jawab Rara menduduki kursi besi itu.
"Oke lu tunggu sini jangan kemana-mana!" kata Tasya yang meluncur pergi.

Tasya datang dengan tangan membawa nampan berisi bakso dan teh. Namun saat Rara akan memasukan baksonya ke dalam mulut tiba-tiba segerombolan cewe berpakaian ketat dan pendek mengebrak meja Rara dan membuatnya terkejut.

"Heh lu yang namanya Rara!" kata Casandra yang akrab dipanggil Sandra.

"Iya ka ada apa ya?" tanya Rara sopan.

"Dasar munafik! Lu gx usah pura-pura bego deh!" kata Sandra marah.

"Maaf ka tapi aku gx ngerti." kata Rara bingung.

"Gx usah pura-pura polos lu!" kata Caca teman Sandra.

Sandra menyiram Rara dengan minuman yang Tasya pesan tadi. "Lu tuh udah rebut Aldo dari gue!" kata Sandra penuh amarah.

"Apa?" ucap Rara bingung.

"Udahlah langsung aja San." ucap Yulita teman Sandra juga.

Sandra menarik rambut Rara dengan kencang hingga membuat Rara menjerit kesakitan. "LU TUH UDAH REBUT ALDO DARI GUE! GARA-GARA LU ALDO NGEJAUH DARI GUE!  DASAR CEWE MURAHAN! KAYA GX ADA COWO LAIN AJA SELAIN ALDO YANG LO GODA!" teriak Sandra tanpa melepas jambakannya pada Rara hal itu membuat seisi kantin berbisik-bisik membicarakan mereka.

"Gue gx rebut ka Aldo!" kata Rara menahan sakit.

"Heh lepasin Rara!" kata Tasya tegas.

Caca dan Yulita langsung menarik Tasya. Tidak ada yang berani menolong Rara karna mereka takut bermasalah dengan Sandra.

"NGGA ADA MALING YANG MAU NGAKU! KALAU MALING NGAKU PENJARA PENUH!" teriak Sandra sambil mendorong tubuh Rara.

Rara merasakan tangan kekar yang menopak tubuhnya yang hampir terhuyung.

Aldo.

"Apa yang lu lakuin?" tanya Aldo datar kepada Sandra dan kawan-kawan.

"Emmm itu Do ummm," jawab Sandra gugup karna terlalu takut dengan tatapan Aldo.

"APA!" bentak Aldo.

"Aku gx suka kamu deket sama cewe penggoda ini do." jawab Sandra.

"Sekali lagi gue liat lu gangguin dia, berarti lu nantangin gue." kata Aldo yang menarik Rara ke taman belakang sekolah.

Rara menghempas tangan Aldo dan menatap Aldo tajam. "Gue minta lu jauh-jauh dari gue!" kata Rara.

"Lu pacar gue mana bisa gue jauh dari lu Ra. " kata Aldo pelan.

"Lu tuh cowo paling gila yang pernah gue temuin." kata Rara frustrasi.

"Cowo gila ini pacar lu." jawab Aldo tajam.

"GUE BUKAN PACAR LU DAN LU HARUS INGET LU UDAH PUNYA CEWE! GUE GX MAU DIKATAIN CEWE PENGGODA!" teriak Rara frustrasi dan marah pada Aldo.
"Dia bukan cewe gue." jawab Aldo.

"Dan dengan enaknya lu bilang dia bukan cewe lu?" kata Rara.

"Dia emang bukan cewe gue Ra."

"Terus gue percaya gitu?" kata Rara.

"Lu gx percaya? Dia yang ngejer-ngejer gue tapi gue gx mau." kata Aldo menjelaskan pada Rara.

"Dan sekarang lu bikin cerita seolah-olah dia yang ngerjer lu? Bagus sekali mending lu jadi pengarang novel aja deh." ucap Rara dengan remeh.

"Lu tanya kesemua orang, kalau udah tau jawabannya temui gue." kata Aldo datar dan melangkah pergi meninggalkan Rara yang masih terdiam.

Kenapa gue musti semarah itu sih saat tau ka Aldo udah punya cewe?- batin Rara.

Rara berjalan ke kelasnya dengan wajah malu karna kejadian istirahat di kantin.

"Rara?" panggil Tasya dengan nada khawatir.

"Lu ngga apa-apa kan Ra?" tanya Tasya.

"Gue ngga apa-apa Sya tapi hati gue bingung." kata Rara dengan nada pelan.

"Lu bingung kenapa?" tanya Tasya.

"Sebenernya Ka Sandra bener pacaran gx sih sama Ka Aldo?" tanya Rara.

"Umm kalau soal itu gue gx tau Ra." jawab Tasya.

"Ka Aldo bilang Ka Sandra bukan pacarnya tapi Ka Sandra bilang sebaliknya." Rara mulai terisak dan memeluk Tasya.

"Lu gx usah bingung, kan sekarang lu udah jadi pacarnya Ka Aldo, ya walaupun dengan cara seperti itu tapi gue yakin Ka Aldo bener-bener sayang sama lu kok, jadi gue saranin lu percaya aja sama Ka Aldo." kata Tasya menenangkan sahabatnya.

"Lagian kenapa emangnya kalau Ka Sandra itu pacar Ka Aldo?" tanya Tasya.

Rara terdiam.

"Atau jangan-jangan lu udah mulai suka sama dia?" Tasya menggoda Rara.

"A-apaan sih lu? Gue cuman tanya." jawab Rara dengan sedikit gugup.

"Gx mungkin kalau gx suka bisa semarah dan sesedih ini, apalagi kalau bukan suka?" kata Tasya.

Bener juga sih. Apa gue udah suka sama Al?- batin Rara.

Jangan lupa klik tombol Follow, vote and coment👍

I Love You ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang