9

34 6 2
                                    

Seperti biasa setiap hari minggu Rara harus membereskan apartemennya karna ia hanya tinggal sendirian tanpa keluarga.

"Huh kangen gue sama ayah ibu." Rara melempar tubuhnya disofa.

Rara memejamkan matanya untuk menghilangkan lelah. Namun matanya terbuka karna ponselnya berbunyi. Sebenarnya Rara malas mengangkat telfonnya namun saat dilihat nama yang tertera di ponselnya.

Ayah

Assalamualaikum yah?

Waalaikum salam

Ada apa yah?

Ayah akan berkunjung ke apartemen mu

Ayah serius?

Iya sore ayah akan sampai

Baiklah yah Rara tunggu

Oke sampai jumpa sayang

Iya yah

Sambungan telepon terputus oleh Rara.

"Sudah berapa lama aku tak bertemu Ayah?" Rara fikir-fikir sudah lama dia tidak bertemu dengan Ayah dan ibu tirinya.

Alasan Rara tinggal sendirian.

Ibu kandung Rara sudah meninggal sejak Rara berumur 14t thn dan di saat Rara berumur 15 thn Ayahnya menikah lagi dengan Janda anak 1. Adelia adalah nama kakak tiri Rara. Sejak kehadiran kaka dan ibu tirinya Rara serasa diasingkan karena setiap ada Adelia pasti ayahnya akan selalu membela dan lebih sayang kepada Adelia. Sejak itu Rara putuskan untuk membeli apartemen karena ia sudah tidak tahan dengan tingkah keluarga barunya. Dulu Ayahnya pernah bilang agar Rara tinggal di Apartemen agar ia lebih mandiri.

Balik ke topik.

Rara berniat untuk memasak namun niatnya digugurkan karena bahan masakan sudah habis.

"Huh aku malas jika harus membeli di luar." gumang Rara yang menuju kamar untuk berganti pakaian.

Rara keluar dengan menggunakan clana jeans hitam dengan sweter pink nya tak lupa ia menguncir rambut panjangnya.

Ia berdiri sendirian di halte bus. Sudah 30 menit lebih bus yang ia tunggu tak kunjung datang.

"Sampe kapan aku harus nunggu?" keluh Rara.

Dari kejauhan Aldo melihat pacarnya yang kelelahan karna menunggu bus. Ia menarik ujung bibirnya dan mendekati pacarnya itu.

"Hai pacar." sapa Aldo.

Rara yang terkejut akan kedatangan Aldo "Eh hai."

"Mau kemana?" tanya Aldo yang tetap dimotornya.

"Mau beli bahan masakan." jawab Rara tanpa emosi seperti dulu.

"Gue temenin, ayo naik." ajak Aldo yang langsung diangguki oleh Rara.

Rara juga tidak tau mengapa ia langsung mau saat Aldo mengajaknya padahal selama ini ia ogah-ogahan jika Aldo mengajaknya.

Rara menaiki motor sport Aldo dengan bantuan pundak Aldo.

"Dari dulu kek lu kaya gini." kata Aldo.

"Apa?" Rara tidak mengerti apa maksud Aldo.

"Lu langsung mau gue ajak tanpa debat." jawab Aldo dengan senyum namun Rara tidak dapat melihatnya karna tertutup helm.

"Yaudah gue turun." Rara hendak turun namun Aldo langsung menancapkan gasnya.

"Heh gila! Kalau gue jatoh gimana?" teriak Rara sambil memukul bahu Aldo.

"Suruh siapa mau turun?"

"Tau ah nyeselin."

30 menit kemudian motor Aldo mendarat dengan sempurna di depan minimarket.

"Makasih." ucap Rara tulus.

"Sama-sama." balas Aldo tulus.
Rara melangkah masuk dengan Aldo mengikutinya di belakang.
"Kok lu malah ngikutin gue?" tanya Rara heran.

"Ra plis izinin gue buat deket lu lagi, gue kangen sama lu Ra." Kata Aldo dengan lirih.

"Lu yang bilang gx akan ganggu gue lagi kan?" suara Rara ikut mengecil. Hatinya ingin Aldo tetap bersamanya namun mulutnya berkata lain.

"Iya makannya gue izin sama lu buat bisa deket sama lu lagi Ra." kata Aldo.

"Gue izinin." Rara tidak egois karna dirinya pun merindukan Aldo.

"Lu gx becanda?" tanya Aldo.

"Lu mau gue ubah keputusan gue?" jawab Rara sinis.

"Eh jangan," Aldo mengenggam tangan Rara.

"Makasih ya." kata Aldo dengan sangat tulus.

"Gue izinin lu bukan berarti lu boleh ngikutin gue kemana aja." kata Rara.

"Suka-suka gue lah." Aldo menarik tangan Rara untuk masuk ke minimarket.

Mereka membeli bahan masakan dengan candaan dan tawa. Rara tanpa sadar selalu memegang tangan Aldo saat berbelanja dan Aldo menyukai itu.

Setelah kurang lebih 1 jam mereka berbelanja akhirnya mereka pulang ke apartemen Rara.

"Mau minum?" tawar Rara melihat Aldo yang duduk disofa.

"Boleh deh, haus." jawab Aldo.
"Tunggu." Rara pergi meninggalkan Aldo untuk mengambil minum.

"Gue mau masak, bentar lagi Ayah gue bakalan datang." usir Rara secara tidak langsung.

"Gue mau di sini aja lu masak aja." jawab Aldo santai sambil memainkan game online nya.

"Gue lama lagian bakalan ada keluarga gue nanti mendingan lu pulang. " Rara tetap berusaha mengusir Aldo namun pria itu tak bergerak sama sekali.

"Gue mau ketemu sama calon mertua." jawab Aldo masih memaikan game nya.

"Lu-"

"Udah sana katanya mau masak atau jangan-jangan lu gx bisa masak?" Tanya Aldo sedikit menggoda Rara.

"Jadi lu remehin gue?"

"Ya kali aja." sahutnya.

"Gue bakalan buktiin kalau gue jago masak." Rara menghentakan kakinya ke dapur dan mulai memasak. Aldo tersenyum saat pacarnya kesal.

Dia lucu kalau lagi marah, gue suka - Aldo.

I Love You ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang