8

35 7 4
                                    

Rara berjalan lemah menuju kelasnya. Hari ini ia terlihat tidak bersahabat. Bahkan sampai di kelas yang bertulisan 10 Ipa 2 ia tidak berselera untuk masuk. Rara memilih duduk dan membaca novelnya.

"Ra mending lu baca buku ipa deh soalnya bakalan ada ulangan." kata Tasya menyarankan Rara.

"Gue g- APA ULANGAN? kok gue gx tau." Rara langsung mengambil buku Ipa dan menyimpan novelnya.

"Dasar abg galau." ejek Tasya karna ia tau pasti sahabatnya ini masih galau karna masalah kemarin.

"Apa lu kata?" tanya Rara siap menerkam Tasya.

Tasya hanya tersenyum dan jarinya membentuk huruf v tanda minta maaf.

"Udah buruan lu belajar, gue gx akan kasih lu contekan." kata Tasya sok sibuk dengan bukunya.

"Lah gue gx salah denger nih? Harus nya gue yang ngomong gitu." kata Rara tidak terima. Pasalnya Tasya memang suka menyontek kepada Rara.

"Kan waktu itu mah khilaf Ra." kata Tasya.

"Berarti ulangan kali ini lu gx akan khilaf lagi kan?" tanya Rara.

"Lu kan tau gue kalau lagi ulangan selalu khilaf." kata Tasya dan munculah guru ipa yang akan memberikan kertas yang membuat siswa pusing.

"Ya allah maafkan Tasya kalau Tasya khilaf lagi." doa Tasya sebelum mengerjakan ulangannya.

Dosa apa gue punya temen model gini? - batin Rara.

1 jam sudah terlewat dengan mengisi soal-soal yang membuat Rara pusing.

"Akhirnya penderitaan gue lepas juga." kata Tasya senang.

"Kantin kuy laper gue." ajak Rara yang beranjak dari bangkunya.

"Sabar elah gue beresin buku dulu." kata Tasya yang sibuk memasukan buku.

Saking tidak sabarnya Rara menarik tangan Tasya hingga kantin.

"Lu mau pesan apa?" tanya Tasya.

"Umm gue pesen.. Seterah deh." jawab Rara bingung.

"Yaudah samain aja ya." usul Tasya yang diangguki oleh Rara.

Rara menunggu Tasya yang memesan makanan dan tanpa sengaja mata nya menuju segerombolan cowok yang berpakaian seperti bad boy.

Gue emang bad boy! gimana sih thor?- Aldo

Hehe lupa bang - Author

Udah lanjut thor - Rara

Mata mereka berdua tak sengaja bertemu. Rara merasakan sensasi beda dari Aldo, seperti ada kerinduan dimatanya.

"Yuhuu makanan datang." suara Tasya memutuskan pandangan Rara dari mata Aldo.

Huhh sabar- batin Aldo.

"Eh iya Sya." jawab Rara.

"Lu liatin siapa sih?" Tasya mendongakan wajahnya untuk mencari seseorang yang ditatap oleh sahabatnya.

Dam!

"Cie liatin ka Aldo ya?" kata Tasya sedikit menggoda Rara.

"Ish apaan sih." Rara memukul pelan lengan Tasya.

"Udah makan gue kasian liat lu blussing gtu." kata Tasya terkekeh.

"Gays di sini ada cewe murahan." Tiba-tiba Sandra datang dan berdiri di samping Rara dan Tasya.

"Ughh mana San?" tanya Caca.

"Tuh tuh." kata Yulita menujuk ke Rara.

"Ups jangan berisik gays nanti ada yang marah." kata Sandra menutup mulutnya.

"Udah Ra jangan diladenin." bisik Tasya.

"Gue juga males Sya." jawab Rara yang masih menikmati makanannya.

"Gue malu deh sekolah di sini karna ada cewe sok alim ini." ucap Sandra.

"Iya San gue juga malu." lanjut Yulita.

"Udah sok cantik." kata Caca.

"Maaf ka kalau mau duduk,duduk aja di sini." kata Rara dia tidak nyaman kalau makan dengan keberisikan.

"Gue usah sok benar lu!" Sahut Sandra.

"Gue gx sok bener." jawab Rara.

"Lu berani sama gue?" kata Sandra.

"Gx ada sejarahnya manusia takut manusia." jawab Rara santai.

Byur

Es yang dipesan Rara tadi telah habis ditubuh Rara karna Sandra.

Plak

"LU TUH HARUSNYA SADAR DIRI DONG. LU TUH HANYA CEWE MISKIN CEWE KEGATELAN CEWE MURAHAN!" Kata-kata Sandra membuat seisi kantin memperhatikannya.

"Lu apa-apaan sih?" tanya Rara yang risih kalau diperhatikan.

"LU JANGAN PURA-PURA BEGO! LU UDAH REBUT ALDO DARI GUE!" kata Sandra lantang.

Sadar atau tidak dengan keberadaan Aldo Sandra menampar Rara untuk yang kedua kali nya.

"LU YANG HARUSNYA MALU KARNA UDAH DEKETIN COWO GUE!" jawab Rara tak kalah lantang.

"GARA-GARA LU ALDO MENJAUH DARI GUE!" jawab Sandra.

"ADA GUE GX ADA GUE KA ALDO MANA MAU SAMA LU!" jawab Rara.

"DASAR CEWE GATEL APA GX ADA COWO LAIN YANG LU DEKETIN SELAIN ALDO HAH!?" Sandra mendorong bahu Rara.

"DI SINI SIAPA YANG GATEL? ALDO ITU PACAR GUE JADI WAJAR AJA GUE DEKETIN ALDO YANG GX WAJAR ITU LU YANG DEKETIN COWO ORANG KAYA GX ADA COWO LAIN AJA SELAIN ALDO YANG UDAH PUNYA PACAR!" rara membalikan omongan Sandra.

Gue suka nih, terusin Ra - Aldo.

Emang enak?  - Rara.

Gila cewenya Aldo ganas bet - Satria.

Bar-bar - Vazo.

Ternyata Rara ngeri amat dah - Tasya.

Karna malu dengan perkataan Rara, Sandra cs pergi meninggalkan kantin dengan membawa malu.

Tunggu aja lu - batin Sandra.

"Wisss gila lu berani bener." Teriak Vazo.

"Cewe lu Do." lanjut Satria.

Aldo melangkah mendekati Rara. Rara takut Aldo akan marah karna ekspresi Aldo yang datar.

"Gue seneng lu udah anggep gue pacar." bisik Aldo lalu pergi meninggalkan kantin.

"Gue jadi takut sama lu Ra." kata Tasya.

"Makannya jangan buat gue emosi." kata Rara yang menuju toilet untuk membersikan pakaiannya.

"Duh gimana dong. Ya kali gue ke kelas pake baju basah." gumang Rara di depan kaca toilet.

"Nih pake." Rara terkejut saat melihat Aldo dipantulan kaca dengan membawa plastik.

Rara membalikan badan.

"Nih pake Bajunya." Aldo memberikan plastik berisi baju itu kepada Rara.

"Ma-makasih." Aldo langsung pergi tanpa membalas ucapan Rara.

I Love You ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang