02

17 1 0
                                    

Tulisan ini terlahir dari imajinasi yang sengaja dituangkan ke dalam bentuk benda kasat mata jika terjadi kekeliruan pada tempat, nama, dan apapun yang tidak sesuai dengan kehendak para pembaca mohon di maafkan karena ini hanya fiksi belaka yang manis namun tak semanis kenyataan. mwehehehee...🤣🤣

Banyak typo juga bertebaran karena penulis amatir ini menulis dengan barbarnya.

Mohon kerjasamanya untuk vote dan komen ya (koreksi typo juga gak masalah), ditunggu ke kritisan, idealis dan barbar kalian dalam berkomentar...

selamat membaca semua 😘😘

🌸🌸🌸

Katanya kita kutub utara dan selatan, dalam magnet kita pasti saling tarik menarik, aku benarkan? maka percuma jika kamu menjauh karena aku tetap tertarik.

"woy, pe'ak main tinggal aje lu tong" Kelana datang sambil menoyor kepala kawan-kawannya.

Setelah kejadian beberapa saat lalu Kelana tidak kembali ke kelas namun ia pergi ke rooftop gedung utara, entahlah ia hanya ingin menyendiri. Ia berada disana hingga jam istirahat saat bel istirahat berbunyi Kelana turun dan ke kelas mencari dua kawannya tapi tidak ada akhirnya ia pergi ke kantin dan menemukan dua kawannya di sudut kantin.

"anjir sakit sattt!!!" oceh Bara sambil mengelus kepalanya yang dijitak Kelana. Bara Dewantara kawan Kelana sejak ia SMP.

"tau lah sianj*ng main tabok aja padahal dia yang ngilang kaga ikut pelajaran malah nyalahin kita kamprett!" keluh Varen kawan Kelana satu lagi. Varendra Caraka Utama ia juga berkawan dengan Kelana semenjak Sd di tambah mereka tetangga. 

"yha mahap guhwe habih darhi rootoph" sahut Kelana sambil memakan bakso yang entah milik Bara atau Varen. 

Jika kalian pikir Kelana itu type cowok cool kalian tidak salah, tapi jika kalian juga pikir Kelana itu bar-bar tak tau aturan kalian juga tidak salah. Karena Kelana bisa menjadi siapa saja tergantung dengan siapa dan dimana, lihat saja ketika dia bersama kawan-kawannya bisa sangat menyebalkan tapi jika dihadapan orang yang tidak di sukai ia akan menjadi kulkas berjalan. Bukannya sudah di katakan bahwa Kelana bisa saja menjadi cuek namun menit berikutnya juga ia bisa menjadi menyebalkan dan menjengkelkan. Dia itu ambivert. 

"eemmmm,, bagus ya bagus enak Lan? makan teros sampe abis, udah bolos gak ngajak, dateng-dateng main noyor, makan bakso gratis pula tau gitu gue kasih racun aja tadi sekalian. Mana abis nembak bidadari kutub penakluk kaum adam lagi" oceh Bara ternyata si pemilik bakso.

Kelana yang mendengar kalimat terakhirpun tersedak. 

"uhkk,,, uhhkkkk,,, uhhkkkkk" 

Bukannya memberi kelana minum varen malah menegak habis minumnya, begitu juga Bara dengan sengaja menjauhkan minuman yang ada di tangannya, agar Kelana tak memintanya. sungguh teman-teman yang laknat.

Kelana yang sudah sangat tersedak melihat sekelebat orang yang lewat dari arah berlawanan dengannya langsung saja ia mengambil asal minuman yang di bawa oleh seseorang yang lewat di samping mejanya itu ia tak perduli siapa, ataupun tak peduli akan kenapa yang ia pikir hanya menyelamatkan nyawa yang dengan sengaja ingin di bunuh oleh kawan-kawanya.

"Heh minuman gue, kenapa sih sembarangan banget!" pekik si pemilik minuman. Dia Keyva yang sedang lewat akan menuju meja di belakang Kelana. 

"Mampus lo lan, berubah jadi depil dah tuh enjel kutub utaranya" kata Bara yang berada disebelahnya dengan berbisik, nada yang menjengkelkan dan juga kosa kata yang sengaja disalahkan dan ditekankan membuat Kelana mennginjak kaki Bara. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 21, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KELANAWhere stories live. Discover now