11.Cowok Bambang

33 4 1
                                    




"Tunggu,aduhh!" Raisa yang meringis karena kakinya terluka,dan darah merah sudah jatuh ke tanah melewati kulit cewek itu.

"Cowok brengsek!"

Raisa pun ditinggal oleh Mahesa di hutan.Ia sekarang merasa kehausan karena berteriak dengan Mahesa,dan ditambah lagi ia merasa kesakitan di pergelangan kakinya.

"Aduh haus,minuman ku tinggal dikit lagi." Raisa memegang tenggorokannya yang terasa kering.

Perkemahaan...

"Raisa mana Fiy?" tanya Dara risau.

"Duh gatau Dar,gimana nih,kalau kita kasih tau guru,bisa bisa Raisa dan kita dimarahi habis habisan!" Fiya pun takut karena tidak melihat Raisa di lokasi perkemahaan.

"Gimana kalau kita bilang ke ketua OSIS,Kak Rijal?"

"Ide bagus Dar!ya udah yuk"

Dara dan Fiya pun pergi ke tenda OSIS."

"Maaf kak,Kak Rijal ada ga"

"Ada,Rijal! Dicariin nih"

Rijal pun keluar dari tendanya "Ya kenapa?"

Mereka berdua pun menceritakan kejadian Raisa menghilang.

"Gimana nih kak,kami takut" Fiya pun memeluk Dara.

"Tenang ya,anggota OSIS akan mencarinya,kalian tinggal menunggu saja"

"Gamau! Kita juga mau ikut cari Raisa!" Dara pun melunturkan kedua tanganya ke dada.

"Yaudah lah terserah kalian" Rijal pasrah mendengarnya

Hutan...

"Haus,haus,air..." Raisa sangatlah lemas,ia sangat membutuhkan air.

"Air,tolong"

GRUSAK...

"AAAAA..." Raisa terpeleset tanah yang basah,dan ia pun terjatuh dan,pingsan.

"To...Long..."Raisa sangat membutuhkan pertolongan.

"RAISA!RAISA!Kamu dimana"Kelompok OSIS sudah jalan ke inti hutan dan belum juga menemuka Raisa.

"Dar,Raisa mana ya,aku takut dia kenapa-napa"Fiya ketakutan.

Dara tidak menghiraukan kata kata Fiya,tetapi pandanganya teralih oleh sebuah kaki perempuan memakai sepatu sekolah

"Wait,itu kaki siapa ya?"       

"Coba buka dar"Rijal pun mendekati dedaunan yang menutupi kaki besepatu sekolah itu.

Sreet..

"RAISA!"

CHAPTER 3

Kelakuan cowok bodoh

Drap,drap drap...

"Bertahanlah Rai"Dara menggendong bagian kaki Raisa.

"Ayo cepat!"Rijal yang memegang bagian kepala pun berlari lebih cepat dibanding yang lain.Mereka pun sampai ke perkemahan dan menaruh tubuh gadis itu ditempat tidurnya.

"Badannya dingin,dan terlihat seperti kehausan"Dara mengelus tangan Raisa lembut.

"Aduhh,kakinya terluka." Fiya pun mengambil perban di tas nya itu,cepat cepat Fiya membungkus luka itu oleh perban.

"Rai,bangun Rai"Fiya mengelus rambut gadis itu.

"Ukhmm"

Raisa sadar dari pingsannya dan semua bernafas lega.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang