16.Bingung

31 2 4
                                    


"Huammm"

Raisa terbangun dari tempat tidurnya dan melihat jam dinding.

"Fyuhh...gw ga terlambat"

Raisa cepat cepat membersihkan dirinya dan pergi kesekolah.

"Mah,Raisa pergi yaa" Raisa pun mencium tangan ibunya.

"Lah loh kok cepet amat?"Tanya Rena heran.

"Itu mah kak Mahesa udah nunggu aku" Jawab Raisa tergopoh gopoh.

"Ya ampun anak mama yang cantikk,ini masih jam set 6,liat saja langit diatas,masih biru tua warnanya,gini deh mama suruh Mahesa ikut sarapan" Rena pun berlari keluar rumah dan menyapa Mahesa.

"Aduhhh mama..." Raisa pun menepuk jidatnya pelan.

"Mahesa kamu dah sarapan?" Tanya Rena.

"Belum Tante..." Jawab Mahesa lembut.

"Yaudah yuk makan aja sama Tante dan Raisa" Rena pun segera menarik tangan Mahesa walaupun Mahesa belum menjawab ya atau tidak.

>

"Assalamualaikum..." Mahesa pun masuk kedalam rumah Raisa.

"Waalaikum salam" Jawab Raisa pelan

"Tuh Rai,Mahesa saja belum sarapan.Mending kita makan bareng,tante masak banyak hari ini Hes,tenang aja gausah sungkan."

Mahesa menangguk pelan lalu mengambil sesendok nasi dan ia tuangkan dipiring.

"Ini apa Tan?" Tanya Mahesa kurang tahu.

"Ohhh itu bekicot,semacam keong begitu..."Rena tidak bisa menjelaskan panjang karena Rena masih mengunyah nasi didalam mulutnya.

"Coba aja Mahesa,enak kok" Raisa menjelaskan.

"HAP" Mahesa pun memakan satu sendok bekicot lalu mata nya pun mulai berbinar.

Raisa terkekeh saat melihat Mahesa memakan Bekicot itu dengan cepat,padahal bekicot termasuk hewan yang amat menjijikan.

15 Menit pun berlalu dan Mahesa sudah selesai makan,Raisa pun mengambil tas gendongnya lalu mencium tangan Rena.

"Ma berangkat ya" Raisa pun memeluk mamanya,Rena membalasnya lalu mereka pun berangkat kesekolah.

Di dalam mobil mereka tidak mengobrol satu sama lain hingga Mahesa yang memulai pembicaraan.

"Rai..." Mahesa agak gugup,Raisa hanya membalasnya dengan mengangguk.

Mahesa memberikan Raisa sebuah surat beramplop pink persis seperti surat yang pernah diberikannya saat camping.

Raisa penasaran dan langsung membukannya tetapi Mahesa melarangnya dengan cepat.

"Jangan disini.Nanti aja pas kamu udah dikelas"Kata Mahesa seram.

Raisa hanya terheran heran lalu ia memasukkan amplop pink itu kedalam saku seragamnya.

>

"RAISAAA!!!COME HERE!" Dea berteriak lalu Fiya membalasnya "RAISA SINI"

Raisa hanya tertawa melihat kedua temannya yang satu berbahasa inggris,yang satu lagi menerjemahkannya.

"Ada apa?" Tanya Raisa senyum.

"Gapapa,kita Cuma kangen kamu,gimana tadi lu jadi pulang sama gojek?" Tanya Dea.

Seketika Raisa mengigat memorinya saat ia diculik oleh Reno dan Chella,tetapi pikiran itu ia buang jauh-jauh.

"Btw Reno dimana?" Tanya Raisa tidak tahu.

"Loh Rai kamu gatau kalau Reno udah pindah sekolah?" Jawab Fiya.

Seketika Raisa terkejut dan takut,ia sangat takut bahwa Reno akan melabraknya lagi bersama Chella.

"Rai?"Fiya berusaha menyadarkan Raisa yang dari tadi bengong.

"Eh... i..i.ya..." Jawab Raisa gugup.

"Kamu gapapa kan?kamu sakit?"Tanya Fiya khawatir.

"Ah ngga kok,aku baik baik saja" Jawab Raisa.

"Inget ya Dea,kalau kamu ada apa apa,kamu bisa minta tolong sama kita." Dea pun memeluk Raisa pelan.

Raisa merasa terharu mendengarnya,ia sangat beruntung mempunyai teman seperti Dea dan Fiya.

>

"Aduh kebelet pipis" Raisa pun ijin kepada guru untuk pergi ketoilet.

Seketika Raisa ingat bahwa tadi Mahesa memberinya surat yang ia simpan di saku,ia pun membukannya.

TO:RAISA.

Bolehkah kamu datang ke lapangan saat jam istirahat? Aku ingin bertemu kamu.

-Mahesa

Raisa sangat terkejut melihat surat itu,mau gamau ia harus datang ke lapangan untuk bertemu Mahesa,persaanya campur aduk,ia hanya bisa menghembuskan nafas kasar.

>

TEEEETTTTT!!!

"Yah jam istirahat dah mulai,gw hrus ketemu Mahesa dong?" Raisa kesal lalu ia memanggil temannya agar menemaninya pergi ke lapangan.

"Deaa...Fiya..." Tidak ada jawaban dari temannya,Raisa kesal lalu is pergi sendiri ke lapangan.

Saat ia pergi ke lapangan ia melihat bunga mawar merah jatu dihadapannya,ia mengambil bunga itu lalu membawannya ke lapangan.

Sampai lapangan,Raisa tak melihat sesuatu disana,hanya ada angin angin yang menghembuskan rambutnya hingga bertebangan.

Raisa pun berdiri ditengah lapangan sambil menunggu.

5 Menit berlalu.... Tidak ada tanda tanda Mahesa di lapangan,Raisa pun kesal lalu ia pun mulai berjalan kearah kelas tetapi seseorang menghalanginya pergi.

"Lho kak Mahesa?" Tanya Raisa heran.Raisa pun menunjukkan muka kesal.

"Aku udah tunggu dari tadi di lapangan,padahal kamu yang nyuruh aku kesini"

Raisa pun kesal tetapi Mahesa menghalangi Raisa pergi.Dan tiba tiba kak Mahesa mulai bersiul dan semua orang tiba tiba berkumpul kearah Mahesa dan Raisa.

"Lho?" Raisa bingung seketika,disekitarnya banyak orang orang berkumpul diantaranya Dea dan Fiya!

Mahesa pun menekukkan kaki kananya dan ia pun berlutut,seketika Raisa kaget dan menyadarinya... Mahesa sedang menembaknya!

"Rai...aku tahu buat kamu ini terlalu cepat,kamu mau gak..." Mahesa menghela nafas sebentar lalu ia mulai berbicara lagi.

"Menerima keseriusanku?..."

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang