Part 15

1.2K 74 4
                                    

Sebelum baca vote dulu ama coment yh

"Iya pak "ujar salsha

"Ada apa panggil saya?"lanjut salsha ramah ketika sampai di depan meja bastian

"Panggil aja gue bastian, lagian umur kita gak beda jauh ko. 2 tahun lebih tua dari lo "ujar bastian

"Tapi pak? Aku gak enak sama yang lain kalau yang lain mendengarnya. "ujar salsha

"Ah ya, ya sudah begini saja lo panggil gue bastian.  Nah, sedangkan kalau diluar atau sedang ada karyawan, manajer dan direktur lo panggil gue dengan embel-embel "Pak" "ujar bastian

"Oke, aku setuju "ujar salsha

"Hm, terima kasih.  Ya udah kita ke kantin yuk "ujar bastian

"Berdua pak maksudnya? Eh bastian "ujar salsha

"Iya, memangnya kenapa? "tanya bastian

"Kalau aku digosipin sama yang gimana? "Tanya salsha

"Tenang, gak akan digosipin kok "ujar bastian

***

Dinginnya malam menusuk kulit rasanya,  Salsha sedang berada di pinggir jalan yang tak jauh dari perusahaannya, menunggu angkutan umum untuk segera pulang.

Entahlah, sudah beberapa menit Salsha menunggu, angkutan umum kunjung datang.  Padahal, dirinya ingin segera pulang karena merasa sangat lelah.

Beberapa kali ia juga menguap karena ngantuk.

"Ini lama amat sih angkutan umumnya, ya emang ada sih tadi satu dua, tapi penuh:( nasib-nasib , kapan gajian sih, sudah krisis nih duitnya :) "ujarnya pada diri sendiri
Mobil Honda Jazz berwarna hitam itu berhenti tepat didepannya, Salsha mengenali mobil ini karena pernah menaikinya bersama orang yang tak ingin ia lihat lagi.

Iqbaal, si pemilik mobil turun dari mobilnya dan segera menghampiri Salsha

"Pulang, gue antar "ujar Iqbaal

"Gak, aku mau naik angkot aja "ujar Salsha

"Kamu perempuan, bahaya sendirian ditempat sepi "ujar Iqbaal
Duh,  Iqbaal...pria ini selalu saja membuat Salsha luluh karena perhatian kecilnya. tapi bagaimanapun Salsha harus menolak.

"Gak, aku mau naik angkot "ujar Salsha

"Angkot udah jarang "ujar iqbaal

"Hah? Maksudnya? "Tanya salsha

"Jam segini "ujar iqbaal

"Plis bal, aku lagi gak mau ngertiin omongan kamu yang irit ini, tinggal bilang panjang aja kenapa sih, susah? "Tanya salsha kesal kepada iqbaal yang selalu irit bicara

"Angkot udah jarang ada jam segini "jelas iqbaal

"Oh ya? Serius? Duh, kalau harus naik tasi sih mana cukup uangnya. Apalagi mesen grab, pasti gak akan bisa kalau bayar 50000, karena jarak dari perusahaan kerumah kan jauh "ujarnya pelan pada diri sendiri, meskipun begitu iqbaal tetap bisa mendengarnya.

"Udah, gue antar "ujar iqbaal

"Gak ah, aku minta jemput pak bastian aja "ujar salsha

Jujur Salsha kehabisan cara untuk menolak ajakan iqbaal. la juga tak menyangka akan berucap yang menyebutkan nama bastian, dirinya hanya ingin segera iqbaal pergi.

Udah, sama gue aja "ujar iqbaal

***

My Ex-Boyriend is My Husband (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang