Sebelum baca vote dulu ama coment yh
"Iya silahkan, Sal. tidak usah canggung seperti itu "ujar ibu salsha
"Hehe, iya bu "ujar salsha
Beberapa menit dari Salsha yang sudah terlebih dahulu ke kamarnya, iqbaal kemudian bangkit dan menyusul.
***
Salsha menatap sekeliling kamar iqbaal, entahlah hatinya merasa sakit melihatnya.
"Hm, ada apa?"tanya iqbaal
Secepat mungkin Salsha berbalik dan menatap iqbaal yang sudah berada disini, iqbaal menutup pintu kamarnya karena tak ingin kedua orangtuanya mendengar percakapan yang sepertinya penting.
"Aku lupa dengan kamarku, bagaimana jika mereka ingin memakai kamarku dan melihat semua barang-barang ku disana? Mungkin, rahasia kita tidak sekamar akan membuat mereka kecewa "ujar salsha
"Masih ada kamar satunya, tidak jauh dari kamarku dan kamarmu "ujar iqbaal dengan tenang
"Oh ya? Aku tidak tahu "ujar salsha
"Tenanglah, sudah aku urus sebelum mereka datang kesini. aku juga sempat meyakinkan mereka untuk mengunakan kamar itu, bukan kamarmu. Lagipula, kau tahu tadi pas mereka datang langsung ke kamar itu "ujar iqbaal
Tak ada kebohongan yang terpancar dari mata iqbaal, dia mengatakan adanya. Apalagi, dalam kalimat yang panjang, itu membuat Salsha makin jatuh ke dalam, iya kedalam cinta sendirian
"Astagfirullah, aku lupa. Ah, terimakasih "ujar salsha
"Tapi, kau akan sekamar denganku "ujar iqbaal
"Aish mana bisa! "Ujar salsha yang tidak terima
"Kau mau orangtua ku menaruh curiga? Bisa-bisa aku dimarahi mereka karena membiarkanmu tidak sekamar dengan ku "Ujar iqbaal
"Huh, menyebalkan "ujar salsha
"Terima saja "
Mereka kembali ke ruang tengah, menemui orangtua dari iqbaal.
"Hubungan kalian selama 3 hari ini bagaimana? "Ujar ibu iqbaal
"Mmm baik-baik saja "ujar salsha
"Benarkah? "Tanya ayah iqbaal
"Iya "ujar iqbaal
***
Sekarang iqbaal sama salsha ada di kamar setelah mereka dari ruang tengah
"Aku permisi dulu "ujar salsha
"Kemana "ujar iqbaal
"Mengambil beberapa baju dan meletakkannya ke dalam lemarimu. tidak apa-apa kan? Lagian aku takut kalau besok saat kita bekerja, ibu membereskan rumah dan masuk ke kamarku ternyata menemukan barang-barang ku, dan pasti mereka akan menyangka aku pisah kamar denganmu "ujar salsha panjang lebar
"Ah baiklah "ujar iqbaal
Ya, Salsha bolak-balik dari kamarnya menuju kamar iqbaal untuk memindahkan baju-baju, celana, dsb juga termasuk foto-foto ke kamar iqbaal. itu dilakukan secara diam-diam, maksud dari diam-diam adalah tidak melakukannya dengan membuat bising yang terlalu keras
***
"Kau tidur di sofa ku saja "ujar iqbaal
"O-oke "ujar salsha
Baru saja ingin bahagia bisa satu kamar dengan suaminya, yah ternyata tidak benar-benar bahagia. Di kamar iqbaal memang tersedia sofa berukuran panjang, menghadap ke jendela. Ah iya aku lupa menerangkan, kamar iqbaal 2× lebih luas daripada kamar salsha.
Dengan langkah yang berat, Salsha menuju sofa yang ada didekat sana. Kemudian ia menjatuhkan badannya ke sofa yang empuk itu. Dingin memang, tapi tak ada pilihan, matanya perlahan mulai terpejam. Salsha memang cepat dalam urusan tidur.
Ini sudah tengah malam, iqbaal tidak bisa tidur, ia menatap sofa yang membelakangi dirinya. Lama-lama ia merasa kasihan pada Salsha yang rela tidur disitu kedinginan.
"Ah, aku kenapa ya? Haishh, menyusahkan saja "ujar iqbaal
Daripada ia merasa bersalah terlalu besar, iqbaal beranjak dari kasurnya kemudian berjalan mendekati Salsha.
"Huh, berat sekali dia "ujar iqbaal
Tepat! Ternyata iqbaal memangku Salsha, kemudian membawanya untuk tidur di kasur. Tapi anehnya, Salsha tidak bergerak sedikit pun, ia tidur sangat puas.
***
Suara alarm handphone iqbaal berbunyi begitu keras, membuat Salsha terbangun
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex-Boyriend is My Husband (End)
FanfictionBagaimana rasanya ketika mantan malah menjadi pasangan hidup kita? *** Dua insan ini yang dulu semasa Sma nya pernah menjalin satu hubungan yang sering sekali banyak orang mengucapkan sebagai "Pacaran" . status mereka...