HAPPY READING
Sahabat bukan tentang berapa lama kamu mengenal dia, tapi tentang seberapa besar arti persahabatan.
***"WOII, keboo bangun" ujar Kelvin membangunkan adeknya.
Keyland yang dibangunkan hanya bergumam saja dan menarik selimut biru soft miliknya sampai atas kepala hingga menutupi seluruh badannya
Kelvin yang melihat itu hanya geleng geleng kepala dan menarik selimut hingga berterbangan kelantai. Lalu ia menarik tangan Keyland hingga ia terduduk dan berteriak tepat di telinga Keyland.
"Adek, gueee kebooo bangunnn!" pekik Kelvin membuat sang empunya telinga terlonjat kaget.
"Anjirrr, kutil anooaa brisiik lo masih pagi juga, lo gak liat gendang telinga gue maouu pecah!" teriak plus cerocos panjang lebar kek toa mesjid pas ustadnya lagi ceramahan, suara Keyland tak kalah kencang dan cemprengnya.
"Woi masih pagi bang-" ucapan Kelvin terpotong karena sebuah bantal guling mendarat mulus di wajahnya.
"Kekeyy wajah gue udah tampen ehhh tampan gini main dilemparin aja pakai tuh guling."
Ujar Kelvin sambil mengusap ngusap wajahnya yang terkena guling."Woi,, kembaran pantat monyet kagak nyadar apa muka lo kayak pantat monyet" ujar Keyland laknat.
Pletak
"Dasar adek laknat lo!"kesal Kelvin menjitak kepala Keyland.
"Salah lo biadab" balas Keyland
"Dah, cepetan mandi, udah jam barapa nih." suruh Kelvin
"Kenapa sih kita harus diwajibkan sekolah kan bisa belajar di rumah lagian gue udah pinter, hueehh sekolah bikin ribet aja" ceramah Keyland sendiri sambil mencari handuk dan pakaiannya di lemari.
"Yaa, ampun dek dimana mana orang maunya sekolah biar pinter, dan bis wujud in cita citaa. Lahh elo?, ckckck" Ujar Kelvin berkacak pinggang dan geleng geleng kaki ehh kepala, yang tadi hendak keluar tapi ditahan oleh dumbelan Keyland yang malas sekolah.
"Habissnya sekolahh tuh ribett." ucap Keyland sambil menutup lemari besar lima pintu warna putih gradasi biru soft.
"Kita itu sebagai generasi penerus harus bisa banggain bangsa kitaa, coba aja melangkah dulu, setiap langkah itu adalah sebuah awal proses perjalanan." ujar Kelvin dramastis.
"bhhahha sok dramatis lo" ujar Keyland lalu pergi ke kamar mandi untuk makan. Siapa bilang untuk makan? Untuk mandilah masak kalian gak tau sih? Hhh How poor you are.
***
KEYLAND berjalan di karidor sekolah dengan tas biru softnya sambil menyanyi riang tapi tidak terlalu didengar oleh kejauhan, hanya orang yang melewatinya saja. Ditambah lagi bel sudah masuk 5 menit yang lalu, tapi ia tetap santai berjalan dikaridor tanpa cemas
"Bintang kecil dilangit yang biru, warna biru warna kesukaanku, aku ingin jadi seperti bintang, agar bisa melihat langit biru."
Lagu bintang kecil yang diubah liriknya dengan buatannya sendiri.Ketika hendak melewati tangga menuju lantai atas Keyland dihadang oleh 3 murid perempuan. Sepertinya ia pernah liat ketiga cewek itu.
"Hoii,, well well well, ternyata anak pindahan lo, langsung sok sok an yahh?!." kata Felysia kepada Keyland.
Mendengar Keyland diperlakukan semena semena seperti itu ia tidak bisa diam, dan dibiarin gitu aja.
"Apa lo bilang? Sok? Haa lo gak punya kaca dirumah? Kerumah gue yuk dirumah gue kacanya besar, Biar lo bisa liat siapa yang sokk, lo gue liatin makin ngelunjak ya, sekali kemaren gue bisa biarin lo tapi sekarang gak lagi." Ucap Keyland panjang lebar. Felysia? Haa langsung kicep dan diam diri ditempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Troublemaker
Fiksi RemajaIni semua salah ego yang terlalu tinggi hingga berujung mengikhlaskan. Mengikhlaskan membuatnya bahagia. Ternyata pilihan hati selalu saja benar. Jika mengikuti kata hati percayalah itu adalah sebuah jalan kebahagiann Ini semua tentang kesalahpaham...