HAPPY READING
Kadang yang terlihat biasa saja belum tentu baik baik saja***
DEG...
Jantung Felysia benar benar rasa mau copot karena penawaran dari Kevin. Padahal dulu secara terang terang ia bilang kalau ia menyukai Kevin tapi sekarang kenapa rasanya berbeda sekali.
"Gu--gue minta jemput aja vin, lo gak usah repot repot, kan lo harus jaga Key." tolak Felysia secara halus.
"Gue gak repot kok, kan lo nebeng sama gue tadi jadi gue harus ngaterin lo lah, Key dijagain kok sama Kiran dan Hanna tuh Naufal ada juga, bentar lagi ortu gue juga bakalan datang." jawab Kevin.
"Udahlah kak dianterin aja sama bang Kevin lagian kalau nebeng ama kami, rumah lo kan gak searah kak." ucap Sandi.
"Hmm, yaudah deh." pasrah Felysia
"Kalau gitu kita pergi dulu yah Key, cepat sehat yahh." pamit Felysia.
"Nona cantik, babang sandi peegi dulu yaah." pamit Sandi juga. Bambangg kali San
"Gue duluan yah Key." ucap Arsya
"Iyahh makasih yah semuanya." kata Keyland dengan senyum terbaiknya.
"Kita balikk yah pal." pamit Felysia
"Iya hati hati, kak." jawab Naufal
"Gue cabut yah pal." ucap Arsya
"Pal cepat sembuh buat nona manis." ucap Sandi
"Makasih san." ucap Naufal
Mereka sampai di loby rumah sakit tersebut.
"Kita duluan yah." pamit Felysia kepada Sandi dan Arsya
"Hati hati kak." jawab Arsya
"Oke kak, jangan lupa pegangan kak." jawab Sandi dengan alis di naik naikkan
"Gue cabut yah." pamit Kevin juga
"Oke bang." jawab Arsya dan Sandi.
"Mereka cocok kan Sya." tanya Sandi kepada Arsya setelah kepergian Kevin dan Felysia.
"Kemaren lo benci liat Kak Fely." celutuk Arsya
"Semua orang bisa berubah kali sama kayak perasaan bisa berubah." ujar Sandi
"Yuk cabut." ajak Arsya, lalu merela segera masuk ke dalam mobil Arsya.
Sedangkan ditempat lain Kevin mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan padat di sore hari. Kedua sama sama terdiam menikmati angin sore yang menerpa kulit, bergelut dengan pemikiran masing masing. Hanya sesekali Felysia berbicara menunjukkan arah jalan menuju rumahnya.
"Fel, soal di rumah sakit tadi, gak papa kan gue jawabnya kek gitu, karena gue liat lo gugup banget." ucap Kevin setengah berteriak karena bunyi deru motor dan juga angin sore.
"Gak papa kok vin, lagian gue juga mau jawab gitu, kalau senenarnya gue terpaksa mengikuti kemauannya Bella." ujar Felysia tentu saja berbohong
"Gue ngerti kok." ucap Kevin
"Gimana kalau kita jalan jalan dulu?" usul Kevin
"Kemana?" tanya Felysia
"Ke suatu tempat." ucap Kevin
"Okedeh." ujar Felysia
Kevin terus melajukan motornya menuju suatu tempat. Felysia memegang ujung jaket Kevun Karen Kevin sedikit menambah kecepatan motornya agar lebih cepat sampai. Setelah beberapa lama mengendarai ia menepikan motornya di tepi jalan yang tidak terlalu ramai.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Troublemaker
Teen FictionIni semua salah ego yang terlalu tinggi hingga berujung mengikhlaskan. Mengikhlaskan membuatnya bahagia. Ternyata pilihan hati selalu saja benar. Jika mengikuti kata hati percayalah itu adalah sebuah jalan kebahagiann Ini semua tentang kesalahpaham...