HAPPY READING
Hanya sakit hati yang tak bisa disembuhkan di tempat itu
***TIGA hari telah berlalu begitu cepat bagi Keyland, kini ia harus keluar dari rumah sakit, walau sedikit bosan dirumah sakit tapi Keyland ingin sekali rasanya berlama lama di rumah sakit agar bisa menemani Syana.
"Semua sudah siap nona, ayo berangkat!" ujar Kiran
Keyland memandangi Syana yang terbaring lemah diranjang. Keyland berjalan menghampiri Syana. Mengelus kepala Syana, tiba tiba ingatan tentang ia bersama dengan Syana terputar kembali di memory Keyland, saat ia tertawa bersama Syana. Saat dimana ia bercanda dan saling kejar kejaran. Keyland sangat merindukan semua itu.
"Caca lo cepat sadar yah, gue bakal jengukin lo kok setiap hari janji, gue pergi dulu yah"
Lalu Keyland berjalan menuju pintu diikuti Kiran dibelakang saat memgang knop pintu Keyland menoleh kebelakang lebih tepatnya kearah Syana dan tersenyum getir.
"Cepat sembuh caca" lirih Keyland
Kiran ikut menoleh dan beralih tatapannya ke arah Hanna
"Hanna gue duluan yah" pamit Kiran
"Iya hati hati, sampai jumpa lagi"
Kiran tersenyum lalu kembali mengikuti Keyland yang mulai membuka pintu.
"Nona, barang barang nona sudah dibawa oleh Pak Bima dan sekarang kita kan pergi ke mansion" ujar Kiran saat sedang berjalan dikaridor rumah sakit dan memasuki lift.
"Baiklah, Kiran? Daddy sama Mommy kemana?" tanya Keyland saat di dalam lift.
"Nonya sama tuan lagi pergi keluar kota nona, besok pulang"
"Lagi?"
"Iya nona"
Keyland hanya menganggukkan kepala, bukan sok dingin tapi Keyland tiba tiba ingin segera cepat pulang dan segera istirahat. Sepertinya Mood nya kurang baik hari ini.
***
LAMANYA diperjalanan membuat Keyland tertidur didalam mobil. Kiran menoleh kebelakang ia duduk disamping supir pribadi khusus Keyland.
"Aran, bawa nona Key kekamarnya aku akan membawakan barang-barangnya nona, kasian sepertinya dia kecapekan" ujar Kiran kepada Aran yang satu tahun lebih tua dari Kiran
"Baiklah aku akan segera mengeluarkannya barang barang dari bagasi"
Kiran menarik koper berukuran kecil Keyland menuju kamar Keyland. Dan Aran menggendong Keyland ala bridal style menuju kamar Keyland.
Aran meletakkannya diatas kasur Queen Size, sedangkan Kiran meletakkan pakaian kotor kedalam kamar mandi agar bisa dicuci.
"Aran, biarkan nona istirahat dulu, ayo kita keluar!"
Aran mengangguk lalu berjalan meninggalkan kamar Keyland dengan Kiran berjalan disampingnya.
"Kau lelah?" tanya Aran
"Sedikit"
"Duduklah!" perintah Aran lalu menjatuhkan bokong Kiran disofa dekat diluar kamar Keyland.
"Pekerjaan belum se--"
"Kau harus istirahat Kiran" ujar Aran
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Troublemaker
Teen FictionIni semua salah ego yang terlalu tinggi hingga berujung mengikhlaskan. Mengikhlaskan membuatnya bahagia. Ternyata pilihan hati selalu saja benar. Jika mengikuti kata hati percayalah itu adalah sebuah jalan kebahagiann Ini semua tentang kesalahpaham...