rumah jungkook

887 124 12
                                    

"Jungkook gue gak sengaja!". Pekik Jihyo dengan ekspresi bersalah.

"Eh lo buang sampah aja nggak bener!". Tukas Lisa dengan wajah sebal.

"Maaf kak gue bener-bener ngira permennya udah masuk tong sampah".

Sementara Jungkook hanya menghela nafas berat dan menghampiri Jihyo. Jungkook mulai membuka kancing seragamnya dan melepasnya asal. Tinggal kaos oblong putih yang melekat sebagai atasan pakaiannya.

"Cuci".

"Gue?"

"Siapa lagi?. Gue nggak mau tau hari ini baju gue harus kering". Tukas Jungkook penuh penekanan. Sikap Jungkook memang terkenal keras,tegas dan dingin.

"Tapi gue nyuci dimana? Ini kan sekolah bukan rumah nenek moyang lo!".

"Tanggung jawab". Jungkook melenggang pergi diikuti Lisa yang terlihat menempeli Jungkook sejak tadi. Sementara Yongii hanya menatap kasihan seorang Jihyo.

"Lo bawa ke laundry deket sekolah aja". Saran Yongii

"Tapi pasti di ambilnya sore".

"Udahlah. Dia nggak usah terlalu diturutin. Gue udah tau modelan dia seperti apa".

"Mau gue anter?". Tawar Yongii.

"Nggak kak. Kita ke aula aja dulu".

"Yaudah ayok".

Setelah sampai di aula,Jihyo menempati posisi duduk di sebelah Lisa dan Yongii serta Jungkook berdampingan.

"Jungkook,seragam kamu mana? Kamu sebagai ketua osis harusnya memberi contoh yang baik!

Ini kan masih lingkungan sekolah,saya juga merasa gerah!". Ujar pak Kim tegas dan penuh penekanan.

"Ceritanya panjang pak". Balas Jungkook malas.

"Ya sudah. Senyaman kamu aja".

Pak Kim geleng-geleng kepala. Ketua osis satu ini memang tercuek,terdingin sekaligus terganteng. Dan yah,berprestasi.

Jihyo merasa bosan mendengar celotehan Pak Kim yang tidak ada habisnya. Kantuk menggerayangi mata besar Jihyo. Menguap beberapa kali.

Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. Jihyo keluar aula bersamaan dengan timnya dengan wajah sama sama lelah. Lelah mencatat dan mendengarkan planning untuk proyek mereka kedepannya.

"Jungkook gue bawa ke laundry aja. Besok baru gue kasi. Gue nggak sempet nyuci". Ujar Jihyo sambil mengikat asal rambutnya karena cuaca diluar benar-benar panas.

"Terserah. Yang penting hari ini".

"Hari ini? Mana bisa?!!".

"Bodoamat. Besok gue pake apa?. Mau pake kaos lagi?. Udah muak gue di omelin sama guru!".

"Ii...iya deh. Gue usahakan".

"Sini alamat rumah lo".

Jihyo menyodorkan sticky notes dan bolpoin. Jungkook mengiyakan saja dan menulis alamat rumahnya. Sementara Lisa masih berdiri dengan tangan yang masih bermain ponsel. Menatap Jihyo tidak suka. Seperti menatap Lucinta Luna yang sering sok cantik.

"Ini bener alamat lo kan?

Bukan alamat palsu?".

"Lo kata gue Ayu Ting Tung?! Ngasi alamat palsu. Cih".

"Ayu Ting Ting! pernah nonton TV gak sih?!".

"Bodoamat gue gak kenal!". Jungkook melenggang pergi. Meninggalkan Jihyo yang berdecak sebal dengan mulut komat kamit ala mbah dukun yang tengah ingin menyantet pria yang barusan beradu mulut dengannya!.

Blooming DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang