Chapter 35- Sebuah pertemanan

96 9 0
                                    

Cece nggak mau tau Yohan abis darimana, toh emang mereka nggak terlalu deket juga. Tapi yang bikin Cece bingung tuh Yohan daritadi ambil udah kayak orang kebanyakan beban idup sampe' napas aja berat banget.

"Lo kenapa sih?" tanya Cece yang udah risih ngeliat Yohan macem orang depresi,

"Bacot," bales Yohan,

"Idih, mau dibantuin juga," Cece manyun, akhirnya dia diem aja. Lima belas menit di dalem bis mereka pada diem-diem an bahkan sampe' mereka udah nyampe' di depan gedung universitas tempat Sungwon tes.

"Nggak pulang lu?" tanya Cece,

"Nggak," Yohan turun duluan. Dan baru aja mereka nginjek trotoar di halte, Yohan udah ngeliat beberapa orang yang ngeliatin mereka dari jauh. Yohan megang pergelangan tangan Cece,

"Apa lagi?" tanya Cece.

"Lari," jawab Yohan, Cece nggak ngeh sama yang diomongin Yohan. Gaada angin nggak ada ujan tiba-tiba nyuruh lari kan lucu

"Hah? Apaan?" tanya Cece,

"Lari," Yohan narik tangan Cece dan mereka mulai lari padahal Cece nggak tau apa-apa tapi dia ikutan lari.

"Ada apaan weh?!" tanya Cece. Yohan nggak jawab, bikin Cece rasanya pengen mengumpat aja. Tapi pas dia nggak sengaja nengok ke belakang ada tiga orang yang ngejar mereka

"Anjir! Han anak siapa sih?!" Cece lari makin cepet, malah sekarang dia nyalip si Yohan. Mantan atlet lari soalnya :)

"Yohan bangsat! Lama amat sih!" Cece tereak nggak karuan padahal mereka di trotoar udah kayak pasien rsj kejar-kejaran. Mana di tangan Cece masih bawa kresek isi kebab,

"Kamana lagi ini teh! Gue nggak ngerti jalan bangsat!" Yohan yang denger itu langsung narik tangan Cece, padahal dia juga gatau mau kemana. Sampe' ternyata mereka di cegat dari depan, terpaksa Yohan ngerem dan mereka berhenti soalnya mau lari kemana juga ga tau.

"Anjir, anjir gue gamau mati muda," gumam Cece, tanpa sadar dia megang tangan Yohan makin erat.

"Gausah cupu lo anjir," ucap Yohan.

"Kok lo jadi ngatain gue sih bangsat?!" Cece ngehempasin tangan Yohan, dia natep Yohan kesel, abisnya siapa yang ga kesel dikatain cupu.

"Ya lo takut amat sama beginian," jawab Yohan. Mereka berdua berdiri hadep-hadepan,

"Ya mon maap! Gue ga pernah kelahi, nggak kayak elo!" bales Cece. Tiga orang tadi nggak jadi nyamperin mereka, malah berhenti agak jauh. Apalagi atensi orang-orang yang lewat malah terpusat ke mereka berdua yang tereak di pinggir jalan.

"B aja sih," bales Yohan,

"Lo gih yang b aja! Cepet tua gue kalo sama lo!" abis ngomong gitu Cece pergi ninggalin Yohan, bahkan masih sempet-sempetnya nabrak mas-mas yang tadi ngejar dia. Sedangkan Yohan? Dia cuman ketawa sinis abis itu ninggalin tempat.

Cafe

"Bangsat," Cece ngabisin ice choco dalam sekali teguk,

"Aw! Anjir, pala gue ngefreeze!"

"Astaga, ya lu jangan langsung di minum semuanya anjir!" protes Midam,

"Emosi gue anjir, maunya apa gitu lho," jawab Cece,

"Udah kak, lagian tadi kalian di kejar kan? Mungkin dia lagi emosi," ucap Sungwon,

"Tiap hari juga emosian dia," bales Cece.

"Udah....ntar gue yang ngomong sama dia," ucap Midam.

"Halah, percuma juga orang dia anaknya kepala batu," bales Cece.

MARRIED (YOHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang