Chapter 6-Jalan

184 16 0
                                    

Abis bel pulang udah bunyi, Al udah keluar dari kelas. Dua minggu lagi udah UN, jadi kelas tiga pada pulang sore buat bimbel.

"Kak Al!" Al noleh, ternyata Hyeongjun gaes.
"Loh? Kok belom pulang sih lo? Gue kira udah nebeng sama Wonjin," tanya Al. Hyeongjun geleng-geleng imut, kan Al jadi gemayyyy.

"Nungguin kak Al aja," jawab Hyeongjun. Mereka masih berdiri didepan tiang bendera, sampe' tiba-tiba Jawol nongol.
"Ayok pulang," ajak Jawol.
"Sayangkuuu," Al langsung gelendotan di lengen Jawol,

"Apa? mau apa?" tanya Jawol, Al nyengir.
"Mau makan ke Ichiban," jawab Hyeongjun.
"Yaudah ayo," Jawol mah enteng aja,

"Gue ambil mobil dulu, kalian tunggu di depan sekolah," suruh Jawol. Al sama Hyeongjun kompak ngangguk.

Ichiban

Jawol lagi di toilet, sekarang tinggal Hyeongjun sama Hyeongjun di meja.
"Kak Al udah bilang sama bang Jawol?" tanya Hyeongjun, Al nyeruput milo-nya sambil geleng.

"Lo pernah ngerasain yang namanya mau kentut tapi nggak bisa? Nah omongan gue tuh kayak kentut itu," jawab Al. Nggak elit sih perumpamaannya, tapi biar lah, namanya juga Alyssa, mana ada yang bener. Hyeongjun diem lagi sambil makan sushi piring keduanya,
"Alyssa?"

Kompak Hyeongjun sama Al noleh ke belakang Al, ternyata ada Minkyu sama Midam gaes.
"Eh, Kyu. Ngapain lo? Mulung berlian?" tanya Al.

"Nggak realistis banget nanyanya, sumpah," ujar Midam.
"Beli makan nih, lo sama siapa?" tanya Minkyu,
"Oh, sama pacar kedua gue, sama nih pacar gue," jawab Al, dia nunjuk Hyeongjun yang masih fokus makan.
"Adek lo gemesin banget," ucap Minkyu,
"Iyadong, pacar gue gitu. Tapi lo kalo belok jangan ke adek gue," bales Al. Rasanya Midam mau menguap aja darisini,

"Apanya yang belok?" tanya Jawol yang tiba-tiba dateng,
"Itu tadi sapu terbangnya mak erot belok haluan," jawab Al. Kalo bisa Minkyu pengen nepok jidat secara virtual aja rasanya,

"Bang, mau makan bareng?" tanya Hyeongjun,
"Gausah, kita take away aja," jawab Midam. Hyeongjun ngangguk-ngangguk,

"Woy! Lama bener lo berdua," tiba-tiba sosok yang nggak pernah Al harapin buat muncul malah nongol nggak ada angin badai ataupun angin sepoi-sepoi. Dan oknum itu adalah Yohan, dia rada kaget juga pas ngeliat ada Al disana.
"Eh Bang Yohan, temennya bang?" tanya Hyeongjun dengan mukpolnya.

"Hooh, lu berdua ngapain?" tanya Yohan, disini Jawol merasa tidak dianggap soalnya Yohan berdiri disampingnya, trus badan Jawol ketutupan.

"Makan lah, yakali ngudud," jawab Al.

"Bang Yohan abis ini mau kemana?" tanya Hyeongjun,
"Pulang lah, mau makan," jawab Yohan,

"Jan ngegas atuh, kasian adeknya," ucap Minkyu, soalnya tadi Yohan rada ngegas ngomongnya.

"Eh Han, lo anterin adek gue bisa, kan?" tanya Al.

"Kok gue sih? Apaan lagi, nggak-nggak," jawab Yohan,
"Medit amat sih lo, anterin nggak? Gue lempar heels nih," ancem Al.

"Kak, kan Kak Al gapake' heels," ucap Hyeongjun dengan polosnya,

"Kenapa dibilangin sih? Kan gagal ngancem," ucap Al.
"Gue duluan aja deh," ucap Midam, abis itu dia pergi sambil ngegeret tangan Minkyu keluar dari sana.

"Ntar kan bisa bareng kita Lys," ucap Jawol,
"Ada yang pengen gue omongin sama lo," jawab Al.

"Anterin sono, kalo nggak mau gue aduin lo ke Kak Ana," ancem Al. Yohan yang denger nama kakaknya disebut langsung awto setuju, masalahnya kalo Ana udah marah tuh seminggu bakal ngungkit masalah yang sama. Belom lagi ntar kalo ada masalah yang dia bawa si Ana bakal ngomel terus sampe' Yohan rasanya mau pensiun aja jadi adeknya Ana.

MARRIED (YOHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang