Ziza pov
"Kamu yakin Zi mau ke kota?" tanya ibu, semua keluarga menunggu jawaban ku."Insya allah yakin bu" jawab ku.
"Kota itu beda lho nak sama kampung, apalagi disana nggak ada keluarga ataupun kenalan kita" jelas bapak.
Aku hanya diam menunggu bapak melanjutkan kata-kata nya.
"Kamu juga mau kerja apa memang nya di kota nanti?" tanya bapak.
"Apa aja pak, asal halal" kata ku.
"Ya sudah bapak dan ibu mengizinkan kamu ke kota tapi, kamu harus hati-hati lho disana itu nggak ada yang jaga kamu" peringat bapak.
"Iya pak, bu insya allah Ziza jaga diri di kota" jawab ku.
"Memang kapan kamu mau ke kota nak?" tanya ibu.
"3 hari lagi bu, ikut Asni yang mau balik ke kota juga" jawab ku lagi.
"Ya sudah bapak sama ibu cuma bisa doakan kamu aja biar selamat disana" terang bapak.
"Kakak nanti jangan lupa ya sama kami disini" giliran Rivan adik ku yang bicara.
"Pasti lah nggak mungkin dong kakak lupa sama keluarga kakak disini" jawab ku sambil tersenyum.
Aku, ibu, bapak, dan Rivan berpelukan. Aku pasti merindukan suasana ini nanti batin ku sambil menahan tangis.
✖✖✖✖
Tiga hari berlalu, ini saat nya aku berangkat ke kota untuk mencari pekerjaan agar keluarga ku tidak kekurangan lagi.
Aku duduk di bus dekat jendela menikmati jalanan menuju ke kota yang akan merubah hidup ku dan keluarga, aku duduk berdua dengan Asni dia juga bekerja di kota sebagai pembantu.
"Kamu memang nya mau kerja apa nanti di sana Zi?" tanya Asni.
"Belum tau juga As"
"Mending kamu ikut aku aja, anak nya majikan ku ada yang lagi butuh pembantu sama jaga anak nya dia" saran Asni.
"Boleh juga tuh As, nggak papa deh aku jadi pembantu" terima ku.
"Oke, nanti aku bilang ke majikan ku biar dia yang kasih tau"
"Oke.."
✖✖✖✖
Tidak lama kami sampai juga di kota, Asni langsung menyampaikan maksud nya ke majikannya kalau aku mau jadi pembantu di rumah anak nya."Nyonya, ini teman saya dari kampung dia mau kerja kesini, apa di rumah tuan muda masih di perlukan pembantu nya?" tanya Asni ke majikannya.
"Masih As, nanti ajak aja teman mu bicara ke adit, sore nanti dia kesini kok" jawab majikan Asni.
"Iya nya,terimakasih"
"Oh ya As, bawa teman mu istirahat di kamar mu ya" suruh majikan Asni, yang ku tau di panggil nyonya Abraham.
"Baik nya, mari" pamit kami berdua.
✖✖✖✖
Sore nya, aku langsung di ajak tuan Adit ke rumah nya untuk mulai kerja.
"Ini kamar mu" tunjuk tuan Adit.
"Iya, tuan"
"Kamu tau kan apa aja kerjaan mu?" tanya tuan Adit.
"Tau, tuan" jawab ku sambil menunduk.
"Oke..." irit banget dia langsung berlalu meninggalkan ku di depan kamar.
✖✖✖✖
Selesai membersihkan kamar aku langsung pergi ke dapur untuk membuat makan malam, ku buka kulkas wow lengkap banget isi nya batin ku berdecak. Aku berniat membuat udang crispy dan sapi lada hitam.
Tidak lama kemudian masakan ku sudah siap, setelah itu aku memanggil tuan kaku upss. Ku ketuk pintu kamar nya.
Tok tok tok
"Tuan, kaku makan malam sudah siap"
"Iya, dan kamu juga panggil anak saya di kamar sebelah!!" perintah nya kepada ku dari dalam kamar.
"Iya, tuan" sahut ku.
Tok tok tok
"Tuan muda, disuruh ayah mu makan malam" panggil ku.Pintu kamar terbuka memperlihatkan seorang anak berumur 7 tahun. Ganteng juga seperti ayahnya.
"Iya,kamu siapa?" Tanya nya.
Aku bidadari jawab ku dalam hati.
Tangan nya melambai di depan muka ku.
"Kok diam aku nanya lho ini!" Seru nya.
Sama aja kaku
"Saya pembantu baru disini tuan muda, perkenalkan nama saya Ziza" jawab ku
"Oh, aku Bintang" Singkat banget kata nya sambil pergi ke ruang makan aku mengekori nya di belakang.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memiliki Mu (End) E-book
RomanceAditya Putra Abraham (35) tahun Azizah Zahidah (18) tahun Adit seorang duda memiliki 1 anak lelaki yang bernama Bintang Surya Abraham (7) tahun. Azizah yang sering dipanggil Ziza nekad merantau ke kota mencari pekerjaan untuk membantu biaya keluarg...