Ziza yang sudah selesai dengan pekerjaannya keluar dari toilet dan saling berpandangan dengan dokter Wahyu."Ehemm..." Dehem Marrisa keras dengan sengaja.
Ziza menyudahi tatapan nya terhadap dokter Wahyu karena merasa risih di tatap seintens itu.
"Saya permisi dulu, Bu Marrisa dan mbak..." Ucapan dokter Wahyu tergantung.
"Ziza" jawab Ziza pelan.
"Oh, iya. Saya ingin memeriksa pasien lain, mari"
"Silahkan, dok" ucap Marrisa.
Sebelum keluar dari ruang rawat Marrisa, dokter Wahyu sekali lagi melirik kearah Ziza.
"Kamu kenal dengan dokter itu, Zi?" Tanya Marrisa yang suara nya kembali ketus.
"Nggak, mbak" jawab Ziza.
Marrisa yang tidak yakin dengan jawaban Ziza merasa harus mencari tau sendiri, karena dia melihat tatapan dokter Wahyu yang sangat tidak biasa.
"Saya izin keluar sebentar, mbak" izin Ziza.
"Hm.." dehem Marrisa yang sudah membaringkan badannya.
****
Ziza yang ingin berjalan ke kantin bertemu dengan dokter Wahyu di depan salah satu ruangan bersama dengan 2 orang perawat."Mari, dok" ucap Ziza.
"Ya, silahkan" balas Dokter Wahyu ramah.
Pandangan dokter Wahyu tetap mengikuti Ziza.
"Kalian duluan saja kembali nya" ucap dokter Wahyu kepada perawat.
"Baik, dok. Mari"
"Ya"
Dokter Wahyu segera menghampiri Ziza yang sudah berada agak jauh darinya.
"Mbak Ziza, tunggu sebentar" tahan dokter Wahyu.
"Ya, kenapa. Dok?" Tanya Ziza yang sudah berhenti.
"Ada yang ingin saya tanyakan" ucap dokter Wahyu.
"Apa, dok?"
"Tapi jangan disini, karena sepi takut terjadi fitnah nanti. Lebih baik di kantin saja" ajak dokter Wahyu.
"Iya, dok"
****
"Jadi apa yang mau di tanyakan, dok?" Tanya Ziza memulai percakapan.
"Maaf kalau saya bertanya tentang privasi anda, mbak Ziza kenal dengan yang namanya Ayuni?" Tanya dokter Wahyu langsung.
"Kenal dia teman semasa kecil saya, kenapa ya. Dok?" Tanya Ziza heran karena dokter Wahyu bertanya tentang temannya.
"Kamu ingat sama yang namanya Tama?" Tanya dokter Wahyu berharap Ziza mengingat tentang dirinya.
"Ingat, Dok. Kenapa ya?"
"Kamu nggak ingat siapa saya?"
"Jangan-jangan dokter Wahyu itu kak Tama?" Tebak Ziza pasti.
"Syukurlah, kamu masih mengingat saya"
"Jadi kak Tama sama keluarga kemana aja selama ini?" Tanya Ziza penasaran.
"Aku kuliah di luar negeri, kalau Ayuni sama orang tua kami menetap di kota ini semenjak kami pindah dari kampung tempat kita tinggal" jelas dokter Wahyu yang tidak menggunakan bahasa yang formal.
"Kalau kamu sekarang ngapain di kota ini, Zi?" Tanya dokter Wahyu.
"Aku awal nya kerja jadi pembantu, dan sekarang aku sudah menikah sama majikan aku, kak" jelas Ziza.
"Dengan laki-laki yang bersama kamu kemarin, Zi?" Tanya dokter Wahyu dengan nada kecewa.
"Iya, kak"
"Kalau yang kamu jenguk itu siapa kamu, Zi?"
"Itu teman suami aku, kak" jawab Ziza yang tidak mengatakan bahwa Marrisa mantan dari Adit.
"Ya, sudah Kak. Aku balik dulu ya" pamit Ziza.
"Boleh minta nomor handphone kamu, Zi?"
"Boleh, kak" jawab Ziza menyebutkan nomor nya.
"Terimakasih, Zi"
"Iya, aku balik dulu. Kak, assalamualaikum"
"Iya, Zi. Waalaikumsalam" jawab Dokter Wahyu.
Pandangan dokter Wahyu masih mengikuti Ziza sampai keluar dari kantin.
"Kenapa kamu harus sudah menikah saat aku baru ketemu kamu, Zi" erang dokter Wahyu frustasi.
*****
Saat ingin masuk ke ruang rawat Marrisa, Ziza melihat Adit sedang duduk di depan."Ngapain di luar mas, kenapa nggak nunggu di dalam?" Tanya Ziza menghampiri Adit.
"Mas, nunggu kamu. Biar nggak berduaan sama Marrisa di dalam" jawab Adit.
"Kok, mas tau aku nggak ada di dalam?" Tanya Ziza heran.
"Tadi mas liat kamu di kantin lagi ngobrol sama seorang dokter"
"Kenapa mas nggak datangin aku tadi?"
"Mas, nggak mau ganggu kamu yang lagi serius bicara tadi"
"Memang nya itu siapa kamu Zi. Bisa bicara sesantai itu?"
"Itu kakak nya teman aku, mas. Yang sudah lama pindah dan baru ketemu sekarang" jelas Ziza.
"Bukan mantan pacar, kamu kan?" Tanya Adit belum yakin.
"Gimana mau ada mantan kalau aku nggak pernah pacaran, mas"
"Jadi saya laki-laki pertama yang jadi pasangan kamu, Zi?"
"Iya, mas. Oh iya mas ngapain kesini ini kan masih siang?"
"Mas, mau ngajak kamu makan siang bareng. Ini mas udah bawa bekal yang kamu siapkan tadi"
"Ya, sudah. Kita makan di dalam aja ya, mas" ajak Ziza.
"Iya"
170320
Vote & comment sangat berarti.
Maaf alur yang nggak jelas & typo.
Tetap jaga kesehatan ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Memiliki Mu (End) E-book
RomansaAditya Putra Abraham (35) tahun Azizah Zahidah (18) tahun Adit seorang duda memiliki 1 anak lelaki yang bernama Bintang Surya Abraham (7) tahun. Azizah yang sering dipanggil Ziza nekad merantau ke kota mencari pekerjaan untuk membantu biaya keluarg...