Kamu berusaha bikin semua orang bahagia, sampai diri sendiri lupa diurus. Enggak capek?.
-Fiersa Besari"Maaf, saya nggak bisa. Bu" tolak Adit dengan cara yang baik.
"Kalau nak Adit nggak bisa. Perempuan di sebelah nak Adit aja ini pasti pembantu baru kan?" Tebak Bu Ratna melihat tampilan Ziza yang sederhana
"Dia buk..." Ucapan Adit terpotong dengan jawaban Marrisa. Sedangkan Ziza hanya diam mendengarkan.
"Iya, Bu. dia pembantu mas Adit" ucap Marrisa dengan wajah yang angkuh.
"Nah lebih baik pembantu nak Adit aja yang ngerawat Marrisa" putus Bu Ratna.
"Bisa kan nak Adit?" Lanjut Bu Ratna bertanya.
"Bisa Bu" jawab Ziza sebelum Adit sempat berucap.
"Jadi besok harus pagi kesini, karena untuk hari ini kami berdua yang jaga Marrisa" jelas Bu Ratna.
"Baik, Bu"
"Oh ya, satu lagi jangan panggil saya ibu tapi harus nyonya. Mengerti?"
"Iya, Nyonya"
"Nak Adit tenang aja ya, nanti saya yang bayar dia selama merawat Marrisa" beritahu Bu Ratna.
Adit hanya mendengarkan tanpa menjawab karena dia sedang kesal dengan Ziza yang mengambil keputusan sepihak.
"Sebaiknya kita pulang sekarang" ajak Adit datar.
"Iya, mas" jawab Ziza.
"Kami pamit dulu nyonya" pamit Ziza sopan, sedangkan Adit sudah keluar dari ruangan perawatan itu.
"Ya.." jawab Bu Ratna singkat.
✖✖✖✖
"Mas, jangan diam aja" ucap Ziza yang merasa tidak enak dengan suasana sunyi di dalam mobil.
"Kenapa kamu setuju, Zi. Buat ngerawat Marrisa?"
"Kasihan dia mas, nggak ada yang jaga"
"Kita sebentar lagi resepsi, Zi. Banyak persiapan yang harus kita lakukan"
"Padahal mereka bisa membayar pembantu di tempat jasa nya" lanjut Adit.
"Cuman satu Minggu aja, mas. Nanti setelah ngerawat Mbak Marrisa baru kita menyiapkan resepsi nanti"
"Terserah kamu saja lah, Zi" putus Adit lelah berdebat dengan Ziza.
"Tapi jangan marah ya, mas" bujuk Ziza.
"Hm..." Dehem Adit.
"Mas..." Rayu Ziza dengan mengusap lengan Adit secara spontan.
"Tapi jangan sampai lupa kewajiban kamu" peringat Adit.
"Pasti, mas" ucap Ziza yakin.
"Dan bonus saya nanti malam" canda Adit dengan wajah serius.
"Apa sih, mas" Ziza mengalihkan pandangan nya untuk menghindari bertatapan dengan Adit karena malu.
"Atau nggak saya ijinkan, kalau kamu nggak mau" ancam Adit pura-pura marah.
"Iya, deh" jawab Ziza lirih.
250220.Vote & comment sangat berarti.
Maaf alur yang nggak jelas & typo.
🤪
KAMU SEDANG MEMBACA
Memiliki Mu (End) E-book
RomansaAditya Putra Abraham (35) tahun Azizah Zahidah (18) tahun Adit seorang duda memiliki 1 anak lelaki yang bernama Bintang Surya Abraham (7) tahun. Azizah yang sering dipanggil Ziza nekad merantau ke kota mencari pekerjaan untuk membantu biaya keluarg...