26.

12.4K 402 13
                                    

“Rasa ini tak kenal kadaluwarsa. Tak perlu selamanya, cukup sampai ujung usia. Lewati susah senang, pantang menyerah. Karena aku menyayangimu Tanpa karena” . —
Tanpa Karena (2015)

ʕっ•ᴥ•ʔっ


Satu Minggu sudah Ranti menginap di rumah mereka dan tidak ada masalah yang di perbuat, tetapi hari ini Ranti mempunyai rencana untuk menyakiti Ziza.

"Heh pembantu buatkan saya jus, sekarang!" Perintah Ranti yang sedang bersantai di ruang keluarga, dia berani menyuruh Ziza karena Adit sedang bekerja dan Bintang bersekolah.

Ziza tidak membalas ucapan Ranti tapi dia tetap melakukan apa yang di pinta.

"Jus macam apa ini yang kamu buat, dasar baru disuruh buat jus sudah nggak becus!" Marah Ranti dengan melempar gelas kaca yang dia pegang kearah Ziza, padahal jus itu rasanya seperti biasa. Hanya akal-akalan nya saja agar bisa menghina Ziza.

"Bersihkan itu pecahannya, awas nanti kena kaki saya!" Lanjutnya berlalu pergi ke kamar.

"Aww..." Ringis Ziza yang terkena pecahan kaca.

.
"Assalamualaikum..." Salam Bintang yang baru pulang sekolah.

"Waalaikumsalam..." Jawab Ziza yang masih membersihkan pecahan kaca.

"Mamah kenapa?" Tanya Bintang khawatir melihat jari Ziza mengeluarkan darah yang cukup banyak.

"Cuman kena pecahan, Bin" jawab Ziza tenang.

"Aku ambilkan plester dulu ya, Mah"

"Iya"

"Sini Mah jarinya" ucap Bintang kepada Ziza yang sudah selesai membersihkan pecahan.

"Makasih ya sayang, sekarang kamu ganti baju dulu baru makan ya" suruh Ziza setelah Bintang membersihkan luka di jari nya.

"Iya, Mah"

Ziza tersenyum melihat sikap Bintang yang tidak kaku lagi dan mau menerima dirinya sebagai ibu tiri.

****

"Ini kenapa jari kamu di kasih plester, Zi?" Tanya Adit saat mereka makan malam

Ranti yang juga ikut makan bersama mereka duduk dengan gelisah takut Ziza menjawab jujur pertanyaan Adit.

"Tante kenapa duduk nya begitu?" Tanya Bintang yang menyadari pergerakan Ranti.

"Nggak papa, Bin" jawab Ranti halus.

"Nggak sengaja tadi ke senggol gelas, pas lagi bersihkan tergores kaca nya" jawab Ziza yang sepenuhnya tidak berbohong.

"Hati-hati ya kalau kerja, ingat kamu lagi hamil" pesan Adit lembut.

"Mamah hamil, Pah?" Tanya Bintang senang.

"Iya, Bin"

"Wow... Aku mau jadi Abang dong"

"Iya, sayang" jawab Adit senang karena Bintang menerima dengan antusias kabar kehamilan Ziza.

"Berita ini harus dikasih tau ke semua orang Pah, kalau aku mau jadi Abang" semangat Bintang.

"Iya, nanti kita adakan syukuran kalau kamu mau punya adik"

Ranti yang mendengar percakapan mereka sangat marah karena baginya Ziza harus mendapatkan kesakitan bukan kebahagiaan yang diimpikannya.

"Ya sudah, sekarang kita makan" suruh Adit.

****
"Bapak sama Ibu sudah kamu kasih tau, Zi?"

"Sudah, Mas"

"Besok kita pergi ke rumah Mama sama Papa ya, Zi" beritahu Adit.

"Iya, Mas. Jam berapa?"

"Waktu Bintang pulang sekolah sekalian kita jemput dia" jawab Adit sambil mengusap perut Ziza.

"Iya, Mas"

"Kamu tidur duluan aja, Zi. Mas mau lanjutkan kerjaan dulu"

"Iya"

.
Saat mengerjakan pekerjaannya Adit merasa haus, dia pergi ke dapur untuk minum sekalian mengisi ulang air yang ada di kamar.

"Kamu mau ambil minum ya, Mas. Sini ku ambilin" Ranti yang juga berada di dapur menawari bantuan.

"Nggak usah" jawab Adit dingin.

"Kamu kenapa kok bawaannya selalu emosi sama aku, Mas?" Tanya Ranti dengan wajah yang cemberut.

"Karena orang kaya kamu nggak perlu dibaikin" jawab Adit karena dia sudah tau dari dulu kelakuan Ranti yang buruk.

"Memang nya aku ada salah apa sama kamu, Mas?"

"Kesalahan kamu banyak sama saya, termasuk kamu yang dorong Bintang di jalan raya sampai dia tertabrak motor" jelas Adit emosi.

"Kalau bukan karena Ziza yang minta saya izinkan kamu menginap disini. Nggak akan mau saya menerima orang seperti kamu di rumah saya" lanjut Adit berlalu pergi ke kamar.

Ziza terus yang di bela, awas aja kamu Zi aku akan memberi mu pelajaran yang nggak akan kamu lupakan ucap Ranti dalam hati.

Ziza terus yang di bela, awas aja kamu Zi aku akan memberi mu pelajaran yang nggak akan kamu lupakan ucap Ranti dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

300320

Vote & comment sangat berarti.

Maaf alur yang nggak jelas & typo.

Tetap jaga kesehatan & Selalu di rumah ❤️

Memiliki Mu (End) E-bookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang