2.

25.1K 833 12
                                    

"Saya pembantu baru disini tuan muda, perkenalkan nama saya Ziza" jawab ku.

"Oh, aku Bintang" Singkat banget kata nya sambil pergi ke ruang makan aku mengekori nya di belakang.

✖✖✖✖

Saat kami sampai di ruang makan ternyata tuan Adit sudah duduk disana.

"Lama banget" ujar nya sambil melirik ku.

Anak mu ini yang lama rapal ku dalam hati.

Bintang sudah duduk di kursi nya, aku mulai mengambilkan makanan untuk mereka berdua dan menyiapkan minum nya. Setelah selesai aku mau balik ke dapur untuk makan disana.

"Mau kemana kamu?" Tanya tuan kaku Adit.

"Ke dapur tuan mau makan disana" jawab ku.

"Kamu ikut makan disini!" Perintah nya.

"Tapi tuan" omongan ku terpotong dengan lirikan tajam nya

"Iya, tuan saya makan disini" ujar ku sambil menarik kursi.

✖✖✖✖

Selesai makan aku membereskan semua dan mencuci tempat masak, ternyata tuan Adit masih duduk dia juga mengajak ku bicara.

"Umur mu berapa Zi?"

"18 tahun tuan"

"Kamu nggak lanjut kuliah memang nya?"

"Nggak, tuan karna terkendala biaya"

"Saya nggak nanya alasannya lho Zi" kekeh nya.

Lah iya juga ya.

"Hehehe saya jawab aja dulu tuan sebelum ditanya"

"Kamu ini bisa aja. Oh ya, besok pagi kamu masak yang banyak ya buat bekal saya sama Bintang!"

Bisa bicara panjang juga toh

"Siap tuan, mau dibuatkan apa besok tuan?"

"Apa aja Zi" jawab nya sambil meninggalkan ku di dapur.

Ku selesaikan semua kerjaan ku.
Aku pergi ke kamar dan segera beristirahat.

✖✖✖✖

Esok nya aku bangun untuk sholat subuh dan mandi . Setelah selesai ku pakai jilbab ku, dan keluar kamar untuk menyiapkan sarapan.

Setelah semua selesai ku tunggu tuan Adit dan Bintang untuk sarapan.

Ku ambilkan mereka menu makanan pagi ini.

"Cukup Zi, segitu aja" kata tuan kaku Adit.

"Oke, tuan"

"Tuan muda segini cukup?" tanya ku kepada Bintang.

"Cukup, mbak"

Setelah sarapan ku serahkan bekal yang telah ku siapkan untuk mereka berdua.

"Ini untuk tuan kaku adit, ini untuk tuan muda" ku berikan mereka satu-satu kotak bekal dan botol minum.

"Makasih Zi"

"Makasih mbak" ucap mereka berdua.

"Iya sama-sama"

"Oh ya, Zi saya minta nomor handphone mu biar ada keperluan saya bisa telpon kamu"

"Ini nomor handphone saya tuan" ku sebutkan nomor handphone ku.

"Ok Zi, ya sudah kami berangkat Zi, Assalamualaikum" pamit tuan Adit.

"Iya tuan, Waalaikumsalam" jawab ku.

"Assalamualaikum mbak" pamit Bintang.

"Waalaikumsalam, tuan muda"

Mereka berdua berangkat tuan Adit naik mobil nya sendiri, dan Bintang diantar pak Arif supir di rumah ini.

Bersambung.

Memiliki Mu (End) E-bookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang