Bagian 13

1.1K 141 9
                                    

Hari ini Budo memutuskan untuk kembali bersekolah, begitu juga dengan Ayano. Tepat di depan gerbang sekolah, mereka berdua disambut oleh tebaran kelopak-kelopak bunga sakura. Ditambah lagi tangan mereka yang bergandengan seperti pasangan kekasih membuat suasana semakin berbunga-bunga.

"Kapten!? OII KAPTEN!" Juku yang melihat 'mantan' ketua klub bela diri itu lantas segera menghampirinya bersama dengan yang lainnya.

"KEMANA SAJA KAU HAH!? Bisa-bisanya kapten meninggalkan kami tanpa alasan! Pokoknya kapten tidak boleh mundur sebelum menjelaskan semuanya pada kami!" Shima tak bisa menahan emosinya dan meluapkan semua yang ada dalam pikirannya.

"Benar, aku tak sudi menggantikan kapten. Apa-apaan itu, mau mundur tiba-tiba tanpa alasan," Mina menambahkan. Sekilas ia melihat ke Ayano dan mulai tersenyum sinis. "Oh, apa ini gara-gara pacar barumu?"

"I-ini bukan seperti yang kalian pikirkan! Kami tidak berpacaran. Dan uh... aku minta maaf karena kabur begitu saja," Budo sangat merasa bersalah, tentu saja ia sangat mencintai klubnya seperti ia mencintai Ayano. "Maafkan aku teman-teman, aku tidak bermaksud untuk mengundurkan diri."

"Hei kawan, ada apa? Kau bisa ceritakan semuanya pada kami," Ucap Sho

Budo bingung bagaimana dia harus menceritakan semua, karena mungkin mereka akan menjauhi dia dan Ayano.

"Uh, sebenarnya ibuku sedang sakit. Jadi waktu itu aku bingung dan kepikiran bagaimana kalau aku merawat ibuku dan beristirahat dari bela diri. Yah, itu saja. Sekarang semuanya sudah baik-baik saja, haha,"

Teman-teman Budo lantas menunjukkan simpati, mereka turut bersedih atas apa yang diceritakan Budo. Mereka mulai mengucapkan hal-hal yang membuat Budo merasa lebih baik.

"Terimakasih semuanya."

Ayano hanya terdiam melihat suasana haru disekitarnya, ia tidak tahu harus bilang apa karena yang dikatakan Budo hanyalah kebohongan untuk menutupi kejadian yang sebenarnya. Ayano mulai merasa agak bersalah.

"Hei, apa kalian sudah dengar tentang apa yang terjadi pada Taro Yamada?" Tanya Sho.

Ketika mendengarnya Ayano menjadi sangat murung.

Budo langsung mengeratkan genggaman tangannya. "Tentu saja kami sudah tahu, kami sangatlah turut berduka. Ini adalah hal yang berat bagi kita," Budo menunjukkan ekspresi sedih sekaligus bersalahnya yang tidak main-main.

Melihat atmosfir yang berubah, Shima langsung merangkul Ayano. "Yo Ayano! Lama tak jumpa juga! Uh, kau ini tiba-tiba muncul sudah menjadi pacar kapten. Aku tidak pernah lihat kalian kencan,"

"H-hei! Sudah kubilang kami tidak berpacaran!" Seketika wajah Budo memerah.

"Ahahaha, lihat wajahmu itu Budo. Haha, sangat lucu," Juku tertawa terbahak-bahak.

"H-hei hentikan!"

Ayano melihat Budo yang salah tingkah itu pun juga ikut tertawa. Namun hanya tertawa kecil. Melihat hal tersebut Budo menjadi kaget, lalu ia ikut tersenyum.

Masa-masa sekolah yang indah pun dimulai kembali

***

Bel pulang berbunyi, semua murid berhamburan menuju gerbang sekolah. Begitu pula dengan Ayano, dia menggeser pintu kelasnya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat Budo berdiri di depannya.

"Uuhh, hai? Em, mau pulang bareng??" Ucap Budo sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Budo mengulurkan tangannya.

Ayano lantas tersenyum dan mengangguk. Ia menerima uluran tangan Budo dan mulai berjalan bersama. Ketika mereka sampai di lantai satu, Ayano teringat sesuatu.

"Budo senpai, bolehkah kita pergi ke suatu tempat sebelum pulang?"

Budo tersenyum ketika nama depannya disebut oleh Ayano. "Tentu saja Ayano"

Ayano berjalan dahulu menuju belakang sekolah, Budo mengikutinya dari belakang. Mereka berdua melangkahkan kaki ke jalan yang mulai menanjak. Disitu mulai terasa kelopak sakura yang mulai menghujani mereka berdua.

Budo merasa familiar dengan tempat itu. "Ini kan..."

Senpai [BudoxAyano](Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang