Bagian 14

1.2K 161 9
                                    

"Pohon sakura belakang sekolah," ucap mereka berdua bersamaan.

Ayano tersenyum dan mulai mendekati Budo, "Jika kamu menyatakan cintamu disini pada hari jum'at, cintamu akan diterima. Apa kamu percaya rumor itu?" Tanya Ayano kepada Budo.

"Ya aku percaya," semburat merah nampak di wajah Budo. Budo mulai terbuai dengan wajah Ayano yang diterpa angin dan kelopak sakura, bersama cahaya senja yang membuat wajahnya semakin berkilau.

Ayano terlihat begitu cantik. Ia tertawa dengan manis. "Aku juga percaya, kupikir aku akan sempat menyatakan perasaanku pada Taro disini, tapi ternyata tidak," Ayano mulai tersenyum sedih.

Budo ikut sedih mendengarnya. Budo mulai teringat kematian Taro, dan saat ia dan Ayano meninggalkannya terkapar berlumuran darah disana sendirian. Budo sangat merasa bersalah, walaupun dia bukanlah pembunuhnya.

"Budo senpai, aku ingin jujur padamu. Sebenarnnya akhir-akhir ini aku merasa agak berdebar ketika bersamamu, mungkin sama seperti saat Taro senpai masih ada. Walaupun rasanya agak berbeda, tapi aku tidak ingin semua itu terjadi kedua kalinya. Jadi sekarang aku ingin bilang kalau memang Budo senpai menyukaiku, sepertinya tidak masalah jika aku bersamamu,"

Budo terkejut, dia pun bengong dengan wajah merah padam, "Uh eh, kamu serius!?" Budo langsung memegang kedua pundak Ayano.

Ayano mengangguk.

Budo tidak bergeming, wajahnya kini nampak seperti kepiting rebus. Seperti tersadar, Budo langsung berdiri tegap dan mengambil nafas lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Kalau begitu Ayano, maukah kamu menjadi kekasihku?" Budo agak menundukkan badannya sambil mengulurkan tangan ke Ayano.

Ayano terdiam sejenak. Ia lantas tersenyum dan menerima uluran tangan Budo.

"Tentu saja, senpai."

Budo langsung menarik Ayano dalam pelukannya.

Ayano tidak ragu untuk membalas pelukan Budo, ia malah mengeratkan pelukannya.

Setelah beberapa saat kemudian, mereka mengakhirinya dengan saling tersenyum.

"Mari kita pulang Ayano," ucap Budo sambil menggenggam tangan kekasihnya yang disahut dengan anggukan.

***

Senpai [BudoxAyano](Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang