Empat bulan telah berlalu sejak kejadian tragis yang menewaskan Taro Yamada.
Budo bersiap-siap untuk makan malam bersama keluarga Aishi. Setelah merasa sudah siap, ia pun menghela nafas dan bergegas menuju ke kediaman Aishi.
Orang tua Ayano sudah pulang sejak dua minggu yang lalu. Budo juga sudah bertemu dengan mereka empat kali.
Setibanya di depan rumah Ayano, Budo lantas mengetuk pintu rumah. Dan langsung disambut ramah oleh Nyonya Aishi, ibunya Ayano. Walaupun begitu, Budo nampaknya masih gugup ketika bertemu orang tua Ayano.
Terlihat Ayano yang sedang menyiapkan makan malam, lalu terhenti sejenak untuk menyambutnya dengan senyuman. Sejenak, senyuman itu membuat hati Budo agak tenang.
Terlihat pula ayahnya Ayano yang sedang duduk di meja makan sambil membaca koran. Ayah Ayano pun mempersilahkan Budo untuk duduk di kursi hadapannya lalu kembali membaca koran yang ia pegang.
Budo menjadi gugup lagi. Keheningan diantara mereka membuat atmosfir disekeliling menjadi super canggung.
Ayano dan ibunya masih terlihat sibuk, sepertinya mereka belum selesai menyiapkan makan malam. Budo bingung harus melakukan apa supaya kecanggungan ini mereda.
"Budo," panggil ayah Ayano secara tiba-tiba.
"Y-ya?" Budo semakin merasa gugup.
"Em... apakah Ayano pernah memaksamu? Atau melakukan seuatu yang aneh padamu?" Tanya ayah Ayano dengan ragu dan suara yang lirih.
Perasaan gugup pun beralih menjadi heran dan bingung akan pertanyaan Tuan Aishi. Ia kemudian teringat tentang kejadian empat bulan yang lalu simana Ayano pernah menceritakan masa lalunya. Kata Ayano, ayahnya sangat ingin ia normal seperti anak-anak lainnya dan rela melakukan segala cara untuk itu. Budo menjadi termenung, Tuan Aishi pasti tahu Ayano orang yang seperti apa.
"Ayano dulu memang sering melakukan hal-hal yang bisa dibilang aneh, Paman. Tapi saya tidak mempermasalahkan hal itu. Karena sekarang dia sudah berubah dan saya menerima dia atas keinginan saya sendiri," Ucap Budo dengan tersenyum yakin.
Mendengar ucapan Budo, ayah Ayano menjadi terkesima. Iya pun juga tersenyum lega mendengar bahwa akhirnya putrinya mulai membuka diri. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Budo, dan meminta tolong untuk terus menjaga Ayano.
Atmosfir canggung akhirnya sirna, ditambah dengan Ryoba Aishi yang mulai meletakkan makanan di meja makan dan disusul dengan Ayano.
Mereka semua mulai menikmati makan malam bersama sambil bersenda gurau. Ayano juga sudah mulai bisa berinteraksi secara normal. Walaupun secara perlahan, tapi suatu hari nanti ia akan bisa membuka diri sepenuhnya. Walaupun itu juga memerlukan dorongan dari orang-orang terdekatnya.
***
Haloo semuanya. Sudah 2 tahun berlalu aku nulis cerita ini. Akhirnya punya waktu juga buat buka Wattpad lagi. Aku cuma mau ngucapin terima kasih ke semua orang yang menyukai dan mendukung karya ini. Walaupun ini cuma fanfiction hahaha.
Selain itu aku juga minta maaf kalau endingnya kurang memuaskan, sering typo, dan ada bagian dari cerita yang cringe XD ataupun tidak sesuai dengan plot gamenya.
Yah, pada akhirnya ini hanyalah fanfiction, jadi anggap saja cerita ini terjadi sebagai alter universe.
Sekian, Have a nice day ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senpai [BudoxAyano](Tamat)
FanfictionAyano Aishi adalah seorang yandere. Dia akan melakukan apapun untuk senpainya, Taro Yamada. Namun, karena suatu kondisi, Ayano kehilangan senpainya. Apakah dia benar-benar bisa meninggalkan senpai? Dan apakah dia bisa mencintai seseorang lagi? Semua...