Bagian 8

1.2K 160 40
                                    

Dimalam hari, udara dingin mulai merasuk ke badan dua orang di ruang tamu. Budo mengenakan gakurannya lagi dan mengambil selimut untuk menghangatkan Ayano.
Rupanya gadis itu masih belum sadar. Tapi bagi Budo itu bagus untuknya. Karena jika Ayano terbangun, takutnya dia akan mencoba bunuh diri lagi.

KRIIEK, ada seseorang masuk dan hal itu membuat Budo kaget. Seorang gadis berkacamata dan berambut merah, berseragam sama dengan Ayano berdiri di depan pintu. Gadis itu menyilangkan tangannya di depan dada. Melihat reaksi Budo, dia memutar bola matanya dan menghembuskan napasnya. "Info-chan. Aku tahu kau, Budo Masuta," gadis beridentitas Info-chan itu menutup pintu dan berjalan mendekati Budo dan Ayano.

 Aku tahu kau, Budo Masuta," gadis beridentitas Info-chan itu menutup pintu dan berjalan mendekati Budo dan Ayano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Info-chan? Info-chan yang katanya menjual foto celana dalam perempuan itu?" Budo berusaha meyakinkan dirinya.

"Ya, itu aku. Sekarang kau akan membiarkan 'dia' memakai baju itu, baunya amis sekali. Cepat carikan aku bajunya dan pakaian dalamnya hehe, akan kuganti pakaiannya," ucap gadis mesum itu yang membicarakan Ayano.

"Memangnya aku akan percaya pada gadis mesum sepertimu?! Bisa-bisa nanti kamu akan memotretnya telanjang dan menjualnya pada-"

"Hhhh, cepat bawakan saja! Kau, jangan main-main denganku. Lagipula aku tidak akan memotretnya, mungkin hanya celana dalamnya saja yang akan kupotret hehehe,"
Info-chan memasang wajah seriusnya yang lumayan menyeramkan, lalu melanjutkan senyuman mesumnya.

Budo beranjak pergi sambil menatap Info-chan dengan pandangan jijik. Budo pergi ke kamar Ayano dan mengambil piyamanya, lalu mencari pakaian dalamnya. Pakaian dalam itu ada di laci, Budo mengambilnya dengan wajah memerah dan segera menyelipkannya dalam piyama biru milik Ayano. Dia meletakkan itu semua di meja dekat sofa.

"Nah, sekerang pergi dari sini. Jangan coba-coba mengintip."

"Nggak dibilangipun aku sudah tahu! Lagipula awas saja kalau kamu berbuat macam-macam pada Ayano!" Budo meninggalkan mereka berdua dan duduk dibalik laci dapur.

Sedangkan Info-chan melepas pakaian Ayano sambil cengar-cengir. Sebelum memakaikan pakaian dalam Ayano, dia memotret celana dalam Ayano yang masih tergeletak di meja terlebih dahulu. Setelah puas dengan apa yang dilakukannya, Info-chan memakaikan pakaian dalam dan piyama ke tubuh Ayano.

"Sekarang kamu bisa kemari," Info-chan memanggil Budo untuk kembali seraya membuang seragam Ayano yang menjijikkan itu ke tempat sampah. Lagipula nanti Ayano bisa membelinya lagi ke dia.

"Jadi, kenapa kamu bisa ada disini?"

"Ayano dan aku membuat kontrak. Bisa dibilang kami ini partner in crime , kau pasti mengerti apa maksudku setelah melihat semua tadi. Aku disini untuk menebus kesalahanku. Seharusnya aku peringatkan Ayano Aishi tentang kedatangan 'nemesis' lebih awal. Haah, dan akhirnya seperti ini. Taro Yamada tewas, semuanya sudah berakhir."

Budo menatapnya dengan bingung, "Nemesis? Siapa itu? Dan apa hubungannya semua ini dengan Taro Yamada. Aku tahu dia adalah senpai yang disukai Ayano. Tapi tetap saja aku tak mengerti dengan semua ini," Budo mengusap-usap keningnya.

Info-chan memutarkan bola matanya lagi. "Ugghh. Nemesis, dia punya dendam dengan keluarga Aishi. Dan Taro Yamada, dia dan Ayano adalah poros dari semua rencana Saikou. Bukankah itu benar-benar menarik? Tapi semua itu sudah berakhir, aku menantikan bagaimana wajah Saikou nanti melihat kekacauan ini hahah. Kembali ke awal, Sekarang kontrak kami sudah tidak bisa berjalan lagi. Ayano tidak membutuhkanku, Taro sudah mati. Kalau begini semuanya jadi tidak menarik."

Budo mengernyitkan alisnya, "Aku jadi semakin tidak paham. Saikou? Maksudmu Megami Saikou, presiden dewan siswa itu? Dia dalang dari semua ini?"

"Hm...bagaimana ya?? Kau sudah banyak tahu. Aku tidak bisa mengatakannya, khuhu."

"Uggh...senpai??" Ayano yang terbangun mengagetkan Budo. "A-aku masih hidup?! Aku harus-"

JLES, Info-chan menusuk kulit Ayano dengan jarum suntik. Cairan itu membuat Ayano pingsan lagi.

"H-hei apa yang kau-"

"Bisakah kamu tidak banyak bicara? Aku membiusnya supaya dia tidak bangun dan berusaha bunuh diri lagi," Info-chan memotong perkataan Budo. "Dengar aku bisa membantumu, bagaimana kalau kita saja yang mengikat kontrak?"

***

Senpai [BudoxAyano](Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang