******
"Kamu latihan hari ini setengah hari aja kan?"tanya Shania saat merasakan tangan seseorang yang melingkar dipinggangnya saat dia menyiapkan sarapan pagi ini.
"Iya, kenapa?"Jojo makin mengeratkan pelukannya membuat Shania sedikit sulit bergerak tapi dia juga menikmati.
"Ehmm jalan jalan yuk kepasar malam."
"Berdua?"
"Ehmm ajak siapa kek gitu teman kamu."Shania membalik kan badannya kemudian menatap kearah suami nya yang masih menampilkan muka bantalnya.
"Boleh deh, Ajak Ginting aja ya siapa tau di mau kita ajak jalan bareng sama pacar nya."Ide Jojo yang dibalas anggukan cepat oleh Shania, pasalnya sekarang di lumayan jarang bertemu dengan Mitzi padahal dulu saat masih pacaran dengan Jojo, mereka sering ke Pelatnas bersama.
"Sana gih mandi, entar keburu siang banget."Jojo melepas pelukannya kemudian duduk di meja makan mengambil roti yang sudah disiap kan Shania.
"Ih kok malah makan sih sana mandi dulu." Shania sekang sedang mendengus kesal kearah Jojo yang tak mendengarkan perintahnya.
Dengan tenang Jojo memakan roti bahkan dia sudah siap akan mengambil roti yang kedua jika tidak melihat mata Shania yang melotot kearahnya.
"Iya iya aku mandi. iih mama sekarang suka banget ngambek."
Dengan cepat Jojo mencium bibir Shania sebelum ratu hati nya itu semakin bertambah marah pagi ini.
15 menit sembari menunggu Jojo mandi Shania menyalakan tv yang ada dikamar nya. Jojo keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya dan mengambil pakaian yang sudah disiapkan istrinya.
"Sayang jam tangan aku yang hitam itu mana?"
Shania berdecak mendengar kebiasaan Jojo yang satu ini, " Jo kamu ini kebiasaan banget deh kalo mau cari sesuatu itu nggak usah pakai nanya cari aja dulu, kalo nggak ketemu baru ditanyaain. ini nyari nggak nanya iya, usaha dong." omel Shania mengambilkan jam tangan berwarna hitam itu yang berada di atas meja.
"Iya deh maaf sayang nggak lagi deh, aku usahain." ucap Jojo merasa bersalah dengan sikapnya yang sudah terbiasa dari dulu.
"Iya aku maafin."
********
"Gimana kandungan kamu Shan?" tanya Mitzi saat mereka baru saja sampai diparkiran pasar malam itu.
"Baik baik aja ko Ci, kapan nih Ci Mitzi sama Ginting ngikutin langkah kita?"
"Yaelah lo Shan baru juga sampai kita ditanyain nikah aja, ya gue mau secepatnya lah, tapi tau kan beberapa bulan ini tour kita nggak nyatai." ucap Ginting merangkul Mitzi yang ada di sebelah nya.
"Oh iya benar juga sih, yaudah kita kemasuk yuk."
Mereka berempat terlihat menikmati waktu libur hari ini, sesekali Jojo menggoda Shania membuat Ginting dan Mitzi terbahak melihat Shania yang memarahi Jojo.
"Yaudah sana jalan sama tuh cewek cantik, aku emang nggak cantik lagi mana sekarang jarang make up."Ucap Shania membuang muka nya walaupun tangannya masih berada dipinggang Jojo.
Jojo mengulas senyumnya, "Nggak lah sayang aku kan cuma cinta sama kamu."
"Mau bagaimana pun kamu aku selalu terima."
"Aduh bucin.. bucin.."ledek Ginting membuat Jojo berdecak kesal pada kelakuan sahabatnya itu.
"Diem lo."
Mereka berempat terlihat bahagia hari ini tak jarang orang meminta mereka berfoto bersama, Shania tak henti henti nya mengeluarkan senyumnya begitu juga yang lain. apalagi saat melihat biang lala berputar itu mata nya kembali berbinar.
"Jo kita naik bianglala itu yuk berempat?"
Mitzi mengangguk setuju, begitu juga dengan Ginting lain hal nya dengan Jojo yang sudah berusaha menolak.
"Apaan sih sayang nggak usah lah, cari permainan yang lain aja."
"Nggak aku mau naik ini yaudah kalo kamu nggak mau nemenin biar kita aja yang naik bertiga." Shania mengerucutkan bibirnya, dia kesal pada suami nya ini yang menolak keinginannya.
"Tap...."
"Jojo takut Shan sama bianglala dia takut kalo tiba tiba kita berhenti diatas kan goyang goyang." ucap Ginting membuat Jojo melototkan matanya.
"Lo ngebongkar aib gue ting."
Shania yang mendengar ucapan Ginting langsung tertawa dan menarik Jojo menuju ke tempat karcis. Entah kenapa semanjak dia berbadan dua membuat Jojo kesal adalah hobi nya sekarang.
Saat diatas Jojo tidak henti hentinya menghela nafas menetral kan rasa gugup nya membuat Ginting tertawa melihat kelakuan sahabat nya ini.
"Santai aja kali Jo nggak bakal jatuh Jo." Ginting menepuk pundak Jonatan yang duduk disebelahnya, ya mereka sedang berada didalam bianglala itu.
"Nggak bisa santai Ting, gugup nya ngalahin detik detik terakhir rubber games."
"Demi istri lo ngidam lo harus lakuin dong."
Lima belas menit akhirnya mereka turun juga dari bianglala itu, Jojo mengelus dadanya mengurangi rasa gugup itu yang mulai menghilang.
"Kita makan aja yuk, atau beli apa kek nanti pulangnya kemaleman banget besok kan harus kepelatnas lagi." ucap Ginting merangkul Mitzi.
"Okey gue setuju."
Mereka berempat pun kembali berkeliling mengitari pasar malam yang cukup luas itu.
"Jo mau itu ya"
"Mau kembang gula?"
Shania mengangguk semangat."Satu aja terus abis ini beli makanan biar kenyang kamu tadi sebelum berangkat kesini makan dikit banget loh."
"Dua ya Jo, please."
"Okey dua."
***********
"Gimana senang?"tanya Jojo sambil menyetir mobilnya melirik kearah Shania yang sedang memakan kembang gula.
Shania menjawab Jojo hanya dengan anggukan saja dia terlalu asik dengan makanan yang begitu manis itu.
"Besok aku ikut kamu kepelatnas ya. aku janji deh nggak bakal ngerepotin kamu." ucap Shania setelah beberapa saat terdiam.
Jojo mengelus rambut Shania walaupun sebelah tangannya sedang menyetir.
"Sip sayang kamu kaya sama siapa aja deh, tapi janji sama aku kalo disana kamu diam aja nggak usah ngerjain apa apa."
"Janji."
Jojo hanya bisa berharap Shania bisa menepati nya, soalnya terakhir kali Shania keplatnas dia cuma datang untuk buat Jojo Malu dengan membuat muka jojo yang seperti waria yang nangkring dilampu merah pada malam hari.
***********
hai hai aku next nih jangan lupa vote and coment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is atlet (Jojo & Shanju)
Teen FictionJonatan chriestie atlit bulu tangkis yang nama nya sedang melambung tinggi karena prestasi nya yang sudah tidak diragukan lagi. sifatnya yang supel, ramah, dan tidak pernah menyombongkan diri itu membuat dirinya mempunyai nilai plus dimata fansnya. ...