💢 Sabtu, 9 November 2019 💢
Materi : Plot dan Alur
Tutor : Johana (@mosaicrile)
Moderator : Malihah
Notulen : Fela➖➖➖➖➖
Hai, temen-temen!
Perkenalkan namaku Johana, penulis cerita HEARTbeat (Benito Publisher – coming soon), Love Cruise (Elex Media - coming soon), dan Shelter (storial.co). Aku bisa ditemui di Wattpad (@mosaicrile), Instagram (@mosaicrile), atau kontak yang lain -> www.mosaicrile.com/writer
Dan aku dulu jg pernah jadi bagian dari WWG, jadi kayak temu kangen juga, nih. Hehe.
Kemarin, aku dihubungi untuk dimintai tolong bawakan materi plot dan alur, yang pastinya tmn2 smw udah tau ini apa. Jadi, sharing bareng aja, yuk?
Pertama-tama, plot dan alur itu serupa, saling melengkapi. Jika ada berbeda dari plot dan alur, yakni terletak pada fungsi yang terkait di dalamnya.
Alur adalah struktur rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita yang disusun dengan kronologis. Hubungan sebab dan akibat dalam cerita merupakan peranan dan fungsi dari plot.
Tahapan dari plot yaitu:
1. Perkenalan
2. Pemaparan masalah
3. Klimaks
4. Anti klimaks
5. Penyelesaian masalahDalam sebuah cerita, tahapan tersebut bisa dipaparkan dalam bentuk alur yang berbeda-beda tergantung tujuan cerita disampaikan. Penulis bisa memilih alur:
1. Maju (berawal dari masa kini, dan seterusnya)
2. Mundur (sorot balik / flashback)
3. Campuran (penggabungan cerita masa kini dan masa lampau)Alur dibangun oleh narasi, deskripsi, dialog, dan aksi/laku (action) dari tokoh-tokoh cerita. Alur yang baik akan sangat membantu pembaca untuk menangkap gambaran utuh dari cerita yang disuguhkan.
⏩ Sesi Tanya-Jawab ⏪
1. @helloima
(a) Malam kak Johanna, karena sesi sharing jd sy langsung saja mau tanya untuk alur maju mungkin tidak bermasalah. tapi alur mundur dan gabungan sering sekali terjadi yg namanya plot hole. Bagaimana kita menghindarinya?
Jawaban 👇
Halo, Ima. Untuk mengatasi alur mundur atau gabungan, ada baiknya penulis memulai draft atau outline untuk mengembangkan cerita. Berikut ditaruh dulu poin2 pentingnya per bab yang sudah disusun dari awal hingga akhir. Dari sana, kita bisa melihat apakah ada plot hole yang terdeteksi.
Apabila penulis sudah terlanjur membuat cerita tanpa outline, ketika naskah sudah tamat, diendapkan dulu paling lama satu bulan, baca lagi, dan temukan di mana letak plot holenya.
Saran lain, bisa cari proofreader atau diskusi dengan teman pembaca seandainya cerita kita ada yang bolong plotnya.
(b) Saya sudah bikin outline, tapi pada saat eksekusi alur justru berubah karena terbawa suasana *misalnya*. Apa sebaiknya kita membuat outline dan ending baru atau gimana ya kak?
Jawaban 👇
Haha, ini tentu masalah umum yg sering banget dihadapi penulis. Aku pun begitu. Outline ini sifatnya sebagai pagar untuk membantu kita ingat apa aja poin penting yang harus ada dalam cerita, tapi bukan berarti kita nggak boleh mengubahnya.
Selama saat eskekusi dan perubahan terjadi tidak melenceng dari premis awal, boleh-boleh saja diubah.
Normalnya, perubahan terjadi sekitar 2 sampai 3 kali sepanjang satu naskah berjalan. Tapi, itu bergantung juga sama penulis.
2. @AnisaR
Selamat Malam Kak, izin bertanya.
Aku suka bingung memaparkan alur mundur atau campuran.
Kalau alur mundur tuh, contohnya kayak flashback doang sampe akhir atau gimana?
Dan kalau alur campuran tuh memaparkannya kayak gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ringkasan Kelas Menulis The WWG Jilid IV
Non-FictionRangkuman materi kepenulisan terbaru di kelas SUJU VIII. Silakan cek jilid sebelumnya di akun the WWG.