Tanggal 8 November 2019
Pemateri : Eunice
Moderator : Erina Honda
Notulen : TaryMateri dan Sharing
Apa yang bisa memicu terjadinya konflik?
- faktor internal
- faktor eksternal>>Faktor internal :
Pergolakan batin tokoh itu sendiri. Misalnya tokoh itu memiliki mental illnes, atau anxiety berlebihan. Konflik batin bisa menciptakan alur sendiri, yang membuat REAKSI dari si tokoh.>>Faktor eksternal :
Mainstream. Misalnya, masalah A, pemalu, masalah B ekstrovert, mereka bertemu kemudian memunculkan AKSI-REAKSI dari antara kedua tokoh.Faktor penting yang mempengaruhi sebuah konflij dalam cerita adalah : KARAKTER
Sampe sini ada yg mau ditanyain ngga?
Pertanyaan 1 :
Apa yang sangat mempengaruhi konflik hanya sebuah karakter?Jawab : Menurutku, karakter unsur penting
KARAKTER : sikap dan latar belakang tokoh pasti memiliki cerita sendiri yang lagi lagi bisa menimbulkan REAKSI DAN AKSI terhadap setiap karakter untuk menuju konflik.
Misal, si A pemalu tapi dia jago main piano. Atau si A punya anxiety berlebihan tapi dia pintar membuat lagu dan berlebihan. Kedua tokoh itu misalnya dipertemukan oleh tokoh B yang pemberani dan ekstrovert tapi tidak memiliki bakat yang khusus. Dari kedua tokoh itu akan timbul AKSI-REAKSI nya yang bisa membawa alur cerita.
Nah untuk aku sendiri, kalau buat konflik itu cukup memenuhi 3 unsur ini :1. Latar belakang tokoh
2. Tujuan tokoh
3. Konflik antar tokohKalau tiga di atas bisa diisi untuk setiap karakternya, kalian bakal bisa menemukan alur utk cerita yg nnti kalian olah. Semuanya pasti nyambung dan menimbulkan AKSI-REAKSI
Q & A
1. Mau tanya seandainya dalam cerita kita ada banyak karakter dengan berbagai latar dan penokohan, gimana caranya cerita tetap dapat klimaks konflik meski karakternya banyak, pemeran utamanya misal satu geng gitu. ada 9 orang. nah, gimana tuh kak? (Helloima)
Jawab :
Ini aku juga pernah. Aku selalu menjabarkan pakai rumus yang tadi.
1. Tujuan tokoh
2. Latar belakamg tokoh
3. Konflik antar tokohMereka semua harus punya itu. Kalau perlu kamu tulis sedetail2nya. Aku pun dulu nulis kayak gitu. Dari situ aku "kaya" akan informasi tokohku sendiri. Kita bisa tahu tujuan tokoh itu apa, dengan sikap dia yg seperti apa, apakah bs mencapai tujuan itu? Atau ada halangankah dari latar belakangnya?misal dia ada kekurangan atau gimana? Bisa juga dari konflik antar tokoh, misalnya, apa dia bisa mencapai tujuan jika dia ada masalah dg karakter lain. Yg ptg kita jgn malas menjabarkan semua informasi setiap karakter tokoh kita. Tuang semua, tulis aja. Nanti untuk bagian yang aneh baru di eksekusi kembali.
Intinya untuk membentuk konflik itu, kamu harus punya karakter yang KUAT akan tujuannya. Dari tujuan itu bakal lahir yg namanya halangan atau tantangan dia dan menghasilkan REAKSI nya terhadap tujuan itu
2. a) Malam Kak, izin bertanya. Sebuah konflik dicerita novel itu kan hanya satu, gak boleh bercabang kaya sinetron. Tapi maksudnya satu itu seperti apa? Kadang selalu ada masalah kecil yang membantu alur cerita, barulah pada puncaknya, apa itu dikatakan masih satu konflik atau banyak? Dan dalam premis ada kata kunci 'hambatan' apa itu konflik terbesar yang akan diambil untuk cerita? Namun dihiasi masalah² kecil? (AnisaR)
Jawab :
Kata siapa ga boleh?
b) Aku pernah denger aja Kak, tpi aku pikir klau cmn satu yah alurnya flat banget kayanya.
Jawab :
Dari sepengalamanku, ceritaku yg udah terbit Maple, justru bercabang kemana mana. Setelah di konflik A, ada konflik A1, A2, dsb. Kita bisa mengolah konflik seberapa banyak pun, asal kamu mampu membuat karaktermu bisa menyanggupi semua tantangannya.
c) Kalau di premis itu yg hambatan adalah sebuah konflik, tpi nyatanya hambatan itu selesai lebih dulu dri pada konflik yg tidak ada di premis
Itu gimana Kak?Jawab :
Logikanya gini. Kalau kamu mau buat konflik, kamu harus membuat hambatan kan? Misal, contoh sederhananya. Ceritanya kamu mau jajan ke warung, tapi kamu nggak bisa keluar karena diluar hujan dan kamu nggak punya payung. Dari cerita jni kita punya dua konflik. 1 hujan, 2 kamu ga punya payung. Sesederhana itu.
3. Malam Kak, apa untuk menciptakan konflik yg baik , para tokoh utama harus dengan karakter yang saling berlawanan? Misalnya badboy x goodgirl? (Izty Ashan)
Jawab :
Ga selalu kok. Aku pernah bikin katakter utama dua duanya pendiam, tapi dari sana kita pasti tahu kan, latar belakang dua karakter itu spt apa? Misalnya, karakter A pendiam karena dia mengalami anxiety yang berlebihan krn dia takut sesuatu tdk pernah sempurna sesuai keinginan dia. Sdgkan karakter B pendiam karena dia memiliki masa lalu kelam, ayahnya meninggal dan itu menimbulkan banyak luka utk dia. Dari situ informasi yg kita dpt udah ada :
Karakter A : dia takut semua yg dia lakuin nanti ga sesuai harapannya.
Karakter B : dia masih belum bisa menerima kenyataan pahit masa lalunya.
4. Maaf kak pertanyaanku ga berfaedah. Latar belakang tokoh itu apa? Kek masa lalunya gitu? Atau gimana kak? Masih belum paham sama yang ini. (Angel)
Jawab :
Iya, maksudku masa lalunya. Cerita dia masa kecil, atau masalah dia yg belum terselesaikan, semacamnya.
5. Mohon penjelasan, utk karakter pada genre fantasi, apa bisa menggunakan model karakter manusia yang lumrah atau sebaiknya menciptakan set karakter sendiri? (Furadantin)
Jawab :
Menciptakan karakter sendiri lebih bagus kok. Fantasi kan seimajinatif kamu aja. Kalau mau bikin model manusia biasa juga bisa, contohnya film Narnia, iyakan?
6. a) Kak maaf kak, Shin masih bingung soal konflik itu kak, bagaimana caranya agar kita bisa memunculkan konflik itu dri dalam diri sendiri tanpa sangkut paut dng tokoh lain atau ada karena tokoh lain kak? Bagaimana agar konflik itu bisa terus berjalan sesuai keinginan kita selama karakter kita bentuk kak? Apakah bisa konflik itu membuat si tokoh bukannya kuat malah menjadi hancur kak? (Shi No Hikari)
Jawab:
Memunculkan konflik dari diri sendiri itu, bisa dari pergolakan batin. Kayak aku misalnya, sering begitu mau mencoba hal baru, hal menantang. Tp aku sering ragu dan kurang percaya diri. Apakah nanti aku bisa menjalani itu? Nah, itu udah menjadi konflik ku dg batinku sendiri.
Konflik dan karakter memang selalu berkaitan sih, jadi kalian sebelum membuat konflik pun harus punya karakter yang jelas.
b) Konflik dan karakter memang selalu berkaitan sih, jadi kalian sebelum membuat konflik pun harus punya karakter yang jelas.
Jawab :
Iya. Ragu kayak gimana pun itu penting. Karena itu bikin kamu mikir kan, gimana AKSI utk karaktermu itu. Gimana cara dia melawan rasa takutnya. Eunice Rasa tidak percaya dirinya. Dari situ memunculkan reaksi juga dari dlm dirinya. Misalnya
"Kalau aku nggak melakukan itu, nanti aku gimana? Ini satu satunya kesempatan. Maka aku mau gamau harus melangkah, tantangan seperti apapun harus kuambil" dari sana reaksi dia adalah harus berani mencoba semua risikonya. Menerima semua risikonya. Gitu kalau menurutku.
Catatan dari kak Eunice : Intinya, untuk menjalankan konflik, kalian harus punya karakter yang kuat. Pondasi sebuah crita selain alur itu rahasianya adalah karakter kalian. Hidden cardnya plot twist?
Tokoh yang menurutmu bisa menjalankan cerita, yang penting dalam setiap kejadian aja yang dimasukkin. Kalau karakternya ga penting dan malah membuat plot hole, tendang dia jauh-jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ringkasan Kelas Menulis The WWG Jilid IV
Non-FictionRangkuman materi kepenulisan terbaru di kelas SUJU VIII. Silakan cek jilid sebelumnya di akun the WWG.