Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim taehyung, Pria tampan berusia 24 tahun pemilik dari KM group company. Perusahaan yang sangat terkenal dan selalu menduduki peringkat teratas di korea selatan. Tidak hanya itu saja, kecerdikan taehyung mampu membuat KM group selalu berjaya dan memiliki banyak anak perusahaan dibawanya.
Dibesarkan tanpa kasih sayang dari orang tuanya membuat taehyung memiliki sifat arogan dan dingin. Jika ada suatu hal yang tidak sesuai dengan keinginannya, maka dia tidak segan-segan untuk turun tangan sendiri menyelesaikannya.
"Apa jadwalku hari ini?" Tanya Taehyung kepada sekretarisnya-Joshua, lelaki yang telah mengabdi pada Taehyung sejak 5 tahun yang lalu. Satu-satunya orang yang sangat taehyung percayai.
Joshua merupakan teman sekolah taehyung. Mereka sama-sama dibesarkan tanpa kasih sayang orang tua. Ibu Joshua meninggal bunuh diri karena depresi sesaat setelah ayahnya menceraikan ibunya dan pergi bersama wanita lain.
Joshua mulai membuka map hitam yang berada di tangannya.
"Pertemuan bersama perwakilan JK Corp masalah pembukaan cabang perusahaan di daegu dan setelah makan siang anda akan menghadiri peresmian pembukaan apartemen baru di kawasan myeongdong tuan."
"Siapkan semua berkas untuk pertemuanku dengan JK Corp, dan pastikan tidak ada yang terlewatkan." Ucap taehyung dengan tatapan yang tajam pada layar datar berbentuk persegi di atas mejanya.
"Baik tuan." Joshua menunduk hormat. Setelahnya, dia berbalik dan berjalan pelan meninggalkan kim taehyung.
Tetapi, sebelum tangan joshua berhasil memutar knop pintu, panggilan taehyung mengharuskan joshua kembali menghadap atasannya itu.
"Jangan lupa untuk terus mengawasi park chanyeol. Aku tidak ingin dia mengacaukan proyek ini!" Perintah taehyung, kali ini kedua matanya menatap datar joshua.
"Baik tuan. Saya sudah mengirimkan beberapa orang untuk mengawasi tuan park dan mereka telah berada diposisinya masing-masing sejak dua hari yang lalu." Jawab joshua.
Taehyung tersenyum miring.
"Bagus!"
"Kau boleh pergi." Titah taehyung.
"Baik tuan. Saya permisi." Joshua menunduk hormat dan beranjak dari ruangan pria itu. . . . . . . . "Nay, aku tidak menyangka sebentar lagi kita akan lulus!" Ujar momo antusias.
Nayeon hanya tersenyum manis, tidak ada niatan untuk membalas ucapan sahabatnya itu sejak kecil itu. Nayeon dan momo memang selalu bersama kemanapun mereka pergi, saling menjaga satu sama lainnya. Tidak hanya itu saja, mereka juga memiliki banyak sekali kesamaan, sayangnya nasib mereka berdua sangat berbeda.
Momo memiliki keluarga yang masih utuh dan bahagia. Gadis berdarah jepang itu memiliki orang tua dengan pekerjaan yang cukup untuk membiayai semua kehidupan gadis itu. Berbanding terbalik dengan nayeon.
