"Tapi kau hebat sekali nabong!" Teriak momo sambil mengarahkan kedua jempolnya ke depan wajah nayeon.
"Aish kau ini."
Saat ini mereka berada di dalam ruang kelas. Sepeninggalnya taehyung, dengan paksa momo menarik tangan nayeon kedalam kelas dan langsung mencecarnya dengan penuh pertanyaan.
"Lalu aku harus bagaimana?" Tanya nayeon dengan wajah seriusnya. Momo berfikir sejenak lalu tidak beberapa lama ia mengedikkan bahunya.
"Aku tidak tahu."
"Tapi apa kau mencintainya?" Tanya momo.
"Aku tidak tahu dan aku tidak yakin. Kita baru beberapa kali bertemu, rasanya terlalu cepat." Jawab nayeon lesu.
"Aku rasa, aku memiliki saran nabong." Ucap momo sambil tersenyum.
"Apa itu?" Nayeon berbinar, mungkin saja saran momo dapat menemukan jalan keluar untuk masalahnya.
"Kau terima saja nasibmu. Toh, menjadi kekasih seorang pria kaya dan tampan tidak membuatmu rugi." Ucap momo sambil menahan tawanya.
"Yak!" Teriak nayeon kesal sedangkan momo semakin tertawa terbahak-bahak. . . . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook melihat sebuah foto yang terpampang di layar depan ponselnya. Lagi-lagi jungkook tidak dapat menghilangkan bayangan nayeon di dalam pikirannya. Justru jantungnya semakin berdebar ketika mengingat kembali wajah cantik gadis itu.
Jungkook menyesal, bagaimana bisa ia lupa untuk meminta nomor ponsel gadis itu. Sekarang bagaimana cara jungkook menghubungi nayeon, dia sungguh khawatir padanya.
Kemarin, jungkook sengaja pergi ketempat jungkook pertama kali melihat nayeon. Sayangnya setelah menunggu lama, nayeon tidak kunjung muncul dan begitu jungkook bertanya pada salah satu pelayan disana, dia mengatakan jika nayeon sedang cuti karena sakit membuat jungkook sangat khawatir.
