Happy Reading :)
Jennie berlari kencang menuju pintu rumahnya. Lalu berlari lagi menuju kamar sang kakak ipar.
"EONNIE!"panggil Jennie dengan suara menggelegar. Sampai-sampai semua umat yang berada dalam kamar itu menutup telinganya masing masing dengan rapat.
Jennie pun melompat kekasur kakak ipar dan memeluknya.
"Yha! Kenapa kau menangis?"tanya Jisoo heran sambil mengelus rambut adik ipar nya.
"Hikss..akhirnya ada adik bayi dalam perut eonnie...hikss...se-selama ini eonnie selalu bercerita padaku bahwa eonnie ingin sekali memenuhi rumah ini dengan tangis dan tawa bayi. Sekarang penantian eonnie sudah terbayar..hikkss...aku senang sekali"tangis Jennie sambil menggosok-gosok kedua pipi Jisoo dengan kedua telapak tangannya.
"cih Berlebihan"ejek Yoongi yang baru datang sambil melipat tangannya didepan dada sombong.
Jennie tak membalas, melainkan nenek Min berancang-ancang mengangkat tangannya keudara hendak memukul Yoongi yang membuat si beruang putih menangkis dengan tangannya sebagai perisai.
"Yha! Kim Jennie, menyingkir dari situ. Aku tak mau anakku nanti tertular oleh sifat cengengmu"ejek jin menyambar.
"Aishh dasar tua, kau merusak suasana kami saja. Awas saja nanti kau kewalahan akibat ngidamku nanti"omel jisoo cerewet dengan mata tajamnya pada suami si cerewet pula.
Tiba-tiba terlempar lah sepasang sendal rumah masing-masing dilempar oleh nenek Min pada kedua pria pengganggu itu.
"Menyebalkan sekali"ketus nenek Min.
Dua pria tampan itupun menunjukkan cengirannya.
"Hehe. Ampun Halmeoni"
***
Derasnya hujan dimalam itu, tak menghentikan mereka tetap saling menghangatkan dalam pembicaraan.
Keluarga harmonis itu tak juga beranjak dari kamar si ibu hamil dan masih tetap hanyut dalam berbagai pembicaraan dengan teh hangat buatan Jennie.
Nenek Min pun mengganti topik lain.
"Woah! Hujan nya sangat deras. Serta petir pun terasa hampir membuat semua orang sakit jantung."kata nenek Min.
"Oh iya oppa. Apakah oppa sudah mengangkat pakaian jemuran kita diatas?"tanya Jisoo heboh dengan suara nyaring nya.
"Sudah,sayang. Tenang saja. Aih gemas sekali"ucap Jin sambil mencubit kedua pipi Jisoo yang dihadiahi pukulan ditangannya oleh istrinya.
"Yak, beruang! Kau menginap saja disini. Aku tak ingin menjadi miskin mendadak akibat cucunya yang kaya tewas disambar petir"nenek MIN mulai beralibi.
Yoongi hendak membalas ucapan sang nenek. Tetapi, ia tahu maksud laknat itu. Dia pun mengurungkan niatnya untuk membalas, melainkan menambah alibi.
"Eoh?! Ah sebaiknya aku memang harus menginap disini"balas Yoongi.
"ANDWAE" sambar Jennie
Semua manusia pun menoleh kearah suara menyebalkan itu.
"Oh itu...maksud ku, tak ada kamar yang tersisa lagi untuk oppa. Iya...itu maksudku. Hehe"bohong Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
HER | Kim Jennie X Min Yoongi
FanfictionTawa dan kebahagiaanmu menentukan kebahagiaanku sendiri Apakah aku layak dicintai olehmu saat aku seperti ini? Aku selalu berusaha sebaik mungkin untuk menjadi yang terbaik untukmu Aku berharap kau tak tahu sisi lainku ini Semua keajaiban itu.. Jaw...