Happy Reading
***
Jennie menghela nafas berat untuk yang kesekian kalinya. Berdiri dan menghadap paket didepan pintu rumah ini disetiap pagi. Tak hanya pagi ini, tetapi sejak ia pergi, paket ini selalu rutin diantarkannya sampai kedepan pintu rumah tanpa berniat untuk mampir.
Gadis itupun memberikan paket itu seperti biasa pada sang nenek.
"Ini paket seperti biasa darinya untuk halmeoni sudah tiba"ucap Jennie dengan lesu sambil memberikan paket berisi vitamin dan obat daya tahan tubuh lainnya.
Sejenak nenek itu menatap paket itu lalu beralih menatap wajah suram cucu kesayangannya.
"kau baik-baik saja?"tanya nenek itu
"aku baik-baik saja, halmeoni. Jangan khawatir. Halmeoni minum obat dulu, Jennie ada tugas"ucap jennie lalu beranjak pergi.
"apa kalian tak bisa bersama lagi?"tanya nenek tiba-tiba.
Jennie berhenti untuk sesaat...
Lalu ia menundukkan kepalanya dan mulai menangis. Nenek itupun bangkit dan menyentuh pundak Jennie dari belakang.
"Mungkin kalian harus berhenti seperti ini. Kalian harus kembali bersama lagi. Aku sangat tahu bagaimana perasaan kalian satu sama lain dan aku juga sangat tahu titik terlemah pada batin kau dan Yoongi. Sudah seharusnya perasaan kalian berdua saling merangkul dan berhenti membohongi perasaanmu."jelas nenek
"Ta-tapi aku masih belum mengerti, halmeoni. Dulu ia menyakitiku dan menghancurkan perasaanku. Lalu ia tiba-tiba datang dan dengan mudahnya mengatakan cinta padaku. Ia seperti tak mempedulikan perasaanku dengan menggunakan kata yang sangat tabu bagiku itu. Aku sangat dipenuhi oleh kebimbangan pada saat itu. Beberapa waktu kemudian ia menangis sambil mengungkapkan cinta itu lagi. Pada awalnya aku sangat bahagia, tetapi halmeoni...hikss... mengapa ia meninggalkan ku lagi. Aku sungguh tak mengerti dengan apa yang dilakukannya. Tapi satu hal yang tepat yaitu, ia menyakitiku lagi. Aku membencinya, halmeoni.. Tetapi disatu sisi aku.. aku sangat merindukannya... hikss.. bagaimana ini, halmeoni?"tangis jennie.
Nenek itupun memeluknya dan menghapus airmata gadis malang itu.
"mau dengar cerita halmeoni?"tanyanya
Jennie hanya mengangguk.
"Min Yoongi... beruang putih sialan itu memang sangat nakal padamu sejak kalian bertiga kecil dulu. Ia selalu mengejek dan mengganggumu dari dulu bahkan hingga sekarang. Aku sudah memperhatikan cucu-cucuku semua sejak kecil, jadi aku sangat memahami sifat kalian bertiga. Lalu dikemudian umurmu menginjak masa pubertas, kau mencintainya. Tetapi malangnya, waktumu tak cukup untuk menyatakannya lebih lama lagi karena kalian akan berangkat segera dan yang lebih parahnya lagi cintamu bertepuk sebelah tangan. Aku sangat mengerti bagaimana hancurnya perasaanmu saat itu. Aku pernah menyaksikannya pada Jessie"
"Jessie? ibuku?"tanya jennie memotong pembicaraan nenek.
"ya. Wanita yang adalah ibumu itu memliki hati yang sangat rapuh sepertimu. Tetapi ia lebih parah karena jika perasaannya tersakiti, penyakit jantungnya akan kambuh. Kehidupan rumah tangga mereka yang awalnya harmonis dengan adanya dirimu, berakhir hancur akibat tak bisa mempertahankan perasaan masing-masing dan tak ada keinginan untuk saling merangkul perasaan orang tercintanya. Lalu ibumu meninggal akibat jantungnya, dan diikuti oleh meninggalnya ayahmu membawa karmanya. Aku yakin kau masih mengingat bagaimana orangtuamu berpisah dan berakhir saat kau kecil dulu. Hal yang sama terjadi pada kedua orangtua Yoongi. Sifat brengsek ayahnya diturunkannya pada putranya. Mereka bercerai dan berpisah. putraku yang brengsek itu sangat terpukul. Ia baru saja menyadari betapa berharganya permata yang dicampakkannya, kemudian ia mencarinya tetapi nasib tak berpihak pada kepala Min itu. Istrinya yaitu sahabat Jessie, meninggal akibat kecelakaan yang sudah terjadi sejak ia mengusir wanita malang itu. Kemudian, tanpa memikirkan apa-apa lagi, ia menyusul ibu Yoongi dengan bunuh diri ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
HER | Kim Jennie X Min Yoongi
FanfictionTawa dan kebahagiaanmu menentukan kebahagiaanku sendiri Apakah aku layak dicintai olehmu saat aku seperti ini? Aku selalu berusaha sebaik mungkin untuk menjadi yang terbaik untukmu Aku berharap kau tak tahu sisi lainku ini Semua keajaiban itu.. Jaw...