chap 20

2.3K 167 71
                                    

.
.
.
Warning : typo!!!
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.

D 154

"Hey baby, belum mau membuka matamu?" tanya kyuhyun sambil mengelus pipi donghae.

Sudah satu minggu terlewati sejak insiden mematikan itu. Setelah menunggu 14 jam, akhirnya dokter keluar dari ruang operasi. Beruntung karena pelurunya tidak mengenai jantung donghae. Meski begitu, para dokter kesusahan mengeluarkan peluru tersebut karena berada di atas jantungnya. Mereka harus berhati-hati.

Dan sudah 6 hari, donghae menempati ICU. Selama itu pula, kyuhyun tidak meninggalkan anaknya. Jika bukan karena ICU memiliki waktu berkunjung, Kyuhyun pasti tidak akan meninggalkan donghae.

Ketiga sahabat donghae juga sering datang, walau tidak diizinkan untuk melihatnya langsung. Bagi mereka, berada di situ pun sudah membuat mereka puas. Mereka bahkan terus menangis saat mendengar keadaan donghae.

Tidak hanya mereka, guru dan kepala seolah pun ikut datang ke rumah sakit. Bahkan shindong ahjussi juga ikut menjenguk.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

(Sekolah)

14.00

(UKS)

Hyukjae sedang mengistirahatkan dirinya di UKS. Tidak ada satu pelajaran pun yang masuk ke dalam otaknya. Pikirannya sekarang sedang berada di rumah sakit. Atau lebih tepatnya, diisi oleh seseorang yang berada di rumah sakit.

Masih segar di ingatannya kejadian seminggu yang lalu. Dia masih ingat dengan jelas suara tembakan yang terlepas. Dia masih ingat bagaimana peluru itu menembus dada donghae. Dia masih ingat dengan bau darah donghae yang menguar. Untuk pertama kalinya, dia merutuki profesinya sebagai mafia. Dia bahkan sangat membenci darah sekarang.

Cklek

Suara pintu terbuka.

"Oppa" panggil sena pelan.

"...."

"Oppa, aku tahu kau mendengarku" sena menautkan kedua jemarinya, saling meremas.

"...."

Hyukjae memang mendengarnya. Tapi, hyukjae terlalu malas untuk sekedar membuka kedua matanya.

"Oppa, mianhae hiks"

"...."

"Oppa, aku hiks -aku tahu aku salah hiks. Maafkan aku hiks"

Hyukjae bangun dari baringannya. "jangan meminta maaf padaku"

"Oppa hiks"

"Ada orang lain yang lebih berhak untuk maaf itu"

Hiks hiks

"apa yang kukatakan waktu itu benar, sena..."

Sena mengangkat wajahnya yang sudah penuh air mata, melihat ke arah hyukjae.

"..-kau bisa mendapatkanku tanpa harus membunuh donghae. Kau tahu? Aku memang menyukaimu sejak lama. Aku menyukai gadis manis yang tersesat karena terpisah dengan teman-temannya di taman bermain. Gadis itu memanggilku tuan beruang. Lucu kan?" hyukjae tersenyum mengingatnya.

Sena terkejut mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau 'tuan beruang' itu adalah hyukjae. Sunbae yang disukainya.

"...-lalu, aku bertemu dengannya lagi saat di sekolah. Ternyata dia sekretaris osis. Melihat senyum dan wajahnya yang memerah malu, membuatku semakin bersemangat untuk mendapatkannya"

The life of a mafia successor and a spoiled personTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang