DESTINED IMAM 01

345 14 1
                                    

Hai hai..

Ketemu lagi di cerita baru author. Semoga kalian suka ya...

Happy reading...

Mentari pagi mulai menunjukkan eksistensinya. Gadis berhijab maroon itu berjalan cepat dengan membawa sebuah buket bunga menuju tempat dimana ia akan menemui seseorang yang akan diwisuda hari ini. Wisuda diadakan di aula kampus. Gadis itu adalah Luna syafiqa hasan, berusia 21 tahun dan merupakan mahasiswa di salah satu universitas negeru terbaik. Gadis yang biasa disapa Luna itu memiliki paras yang Cantik dan akhlak secantik parasnya.

Setelah sampai di depan aula, ia segera masuk dan mencari seseorang yang berada ditengah ratusan bahkan ribuan orang yang hadir di acara ini. Tak berapa lama, ia melihat sosok yang sedang dicarinya. Ia pun segera menghampiri orang tersebut.

"Assalamualaikum kak" salam luna.

"Waalaikumsalam,akhirnya datang juga kamu lun"jawab Orang tersebut. Raditya ramli, seseorang yang sangat spesial bagi luna. Ia adalah tunangan luna.

"Maaf kak. Oh ya selamat ya kak atas wisudanya"ucap luna dengan menyerahkan buket bunga kepada radit. Radit pun menerimanya dan tersenyum mengucapkan terima kasih. Setelah itu, luna menemui orang tua Radit yang juga hadir dalam acara wisuda putranya. Luna pun menyalami kedua orang tua radit. Mereka berbincang bincang dengan canda tawa yang membuat perbincangan mereka tampak seru.

Setelah acara selesai, radit mengantarkan tunanganya itu pulang. Dan setelah luna dirumah, ia segera menemui orang tuanya.

"Assalamualaikum" salam luna setelah masuk kedalam rumah.

"Waalaikumsalam " jawab Ratna, bunda luna yang duduk di sofa ruang tamu sambil membaca majalah . Luna pun segera mencium tangan Bunda Ratna.

Walaupun mereka tidak memiliki hubungan darah, Ratna sangat menyayangi luna layaknya anak kandungnya. Begitu juga luna. Ratna adalah ibu tiri Luna. Ia menggantikan sosok ibu bagi luna setelah ibu kandungnya meninggal saat melahirkan luna. Ratna menikah dengan Hasan, ayah luna setelah 5 tahun kepergian ibu kandung luna. Ratna dan Hasan mempunyai seorang putri lagi bernama via safiya hasan.

"Gimana tadi acaranya sayang?"tanya Bunda ratna.

"Alhamdulilah lancar bun" jawab luna.

"Ya udah makan dulu gih, bunda udah masak makanan kesukaan kamu!"ucap bunda ratna.

"Iya bun, kebetulan luna lagi laper nih" ucap luna dengan memegang perutnya yang sedang lapar. Ia pun segera pergi ke ruang makan dan memakan makanannya. Sedangkan ratna sedang menemaninya makan.

********

Jam menunjuk kan pukul 19.00. ayah luna pun sudah pulang dari kantornya.

"Assalamualaikum" salam Hasan.

"Waalaikum salam" ucap luna dan ratna bersamaan. Lalu mereka mencium punggung tangan Hasan.

"Sini tasnya luna bawain. Ayah pasti capek" ucap luna.

"Makasih sayang" jawab Hasan menyerahkan tas kerjanya kepada sang putri.

"Ayah mau makan?" Tanya ratna kepada suaminya.

"Nanti aja bun, ayah mandi dan sholat isya' dulu" ucap Hasan.

"Ya sudah kalau begitu" ucap Ratna. Hasan pun naik ke lantai dua rumahnya menuju kamarnya. Setelah luna menaruh tas kerja ayah nya di kamar, luna pun segera menunaikan sholat isya'. Setelah itu, ia turun kebawah untuk makan malam. Adik luna, via pun sudah pulang dari rumah temanya. Dan mereka berempat sedang menikmati makanan yang dimasak oleh Ratna.

Jam menunjukkan pukul 21.30, tetapi luna masih belum tidur. Sembari rebahan, Ia sedang asyik ber chat ria dengan seseorang . Sedari tadi, luna selalu senyum senyum sendiri. Entah apa yang membuatnya bahagia hingga senyum senyum seperti itu. Hingga via, adiknya masuk kekamarnya.

"Kakak ngapain senyum senyum sendiri. Jangan jangan kesambet" celetuk via yang ikut berbaring di ranjang luna.

"Apaan sih. Ya nggak lah" protes luna.

"Lah terus ngapain kakak senyum senyum seperti itu. Hayoo..." goda adiknya.

"Kepo banget sih adikku satu ini"ucap luna geram.

"Pasti lagi chat an dengan calon kakak ipar kan? Lihat dong" Celetuk via. Kemudian berusaha merebut ponsel yang sedang di pegang luna. Via pun berhasil merebutnya. Via hanya ingin menggoda kakak yang paling disayanginya itu.

"Udah deh jangan kepo. Sini handphone kakak" geram luna yang berusaha merebut kembali ponselnya.
Via pun masih tidak ingin memberikanya. Hingga mereka seperti anak kecil yang sedang berebut mainan. Tiba tiba, Ratna datang kekamar itu karena mendengar keributan.

"Ya ampun kalian kayak anak kecil aja. Kuping bunda sakit mendengar kalian malem malem berisik! Ada apa sih?" Ucap Ratna memarahi kedua putrinya.

"Ini bunda , handphone luna diambil via" adu luna kepada ratna.

"Via? Kembaliin. Kamu itu selalu aja usil!" Ucap ratna melihat ke arah via.

"Yah bunda, via hanya bercanda. Lagian sih kakak dari tadi senyum senyum sendiri. Kan aneh" celetuk via.

"Nggak kok bunda" protes luna.

"Udah udah. Ini sudah malam. Kalian tidur sana. Via kembaliin handphone kakak kamu!" Ucap ratna. Via mengembalikan handphone kakaknya dan segera keluar dari kamar luna. Sebelum keluar ia menjulurkan lidah kepada kakaknya itu. Melihat hal itu, luna hanya geleng geleng kepala melihat adiknya yang kekanak kanakan. Walaupun via sering mengusilinya, luna sangat sayang dengan via.

Setelah ratna dan via keluar, luna segera meletakkan handphone nya dan mematikan lampu yang berada di nakas sebelah ranjang nya. luna pun mulai tertidur.

******

Adzan subuh telah berkumandang, membangunkan sebagian penduduk bumi. Sebagai pertanda telah datang waktu untuk umat islam melakukan kewajiban subuhnya. Luna pun terbangun mendengar suara adzan yang sedang dikumandangkan pak santoso, muadzin masjid yang berada tak jauh dari rumahnya.

Luna pun berdo'a dan bersyukur, karena ia masih diberi kesempatan untuk bisa menjalankan kewajibanya sebagai seorang muslim. Luna segera beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi yang berada dikamarnya untuk mandi dan berwudhu.

Setelah itu, ia melaksanakan sholat shubuh. Setelah mengucapkan  salam terakhir, ia memanjatkan do'a kepada yang maha kuasa. Setelah itu, ia menyembatkan untuk membaca al-qur'an.

Pukul 05.20, ia mengakhiri bacaanya. Ia segera meletakkan alqur'an di tempatnya semula dan segera melepas mukena yang masih ia kenakan. Selanjutnya ia segera keluar untuk membantu bunda nya memasak di dapur.

Saat ia sudah di dapur, ia melihat bundanya yang sedang sibuk berkutat dengan beberapa sayuran. Ia pun menawarkan bantuan kepada bundanya.

"Bunda, luna bantuin ya?" Tawar luna.

"Boleh sayang. Kamu potong wortel aja ya!"ucap ratna memberikan beberapa wortel untuk dipotong.

"Siap bunda" ucap luna. Luna pun mengambil pisau dan mulai memotong wortel sesuai perintah ratna. Sementara ratna sedang menggoreng telur dadar.

" kamu harus sering bantuin bunda ya. Kan anak bunda ini sebentar lagi mau nikah. Jadi kamu harus belajar masak" nasihat ratna kepada luna.

"Iya bunda. Kan ada bunda yang ngajarin luna" ucap luna tersenyum.

30 menit mereka berkutat di dapur, hingga makananya sudah matang dan siap untuk di hidangkan. Di meja makan sudah ada Hasan dan Via yang sedang menunggu sarapanya. Merekapun segera sarapan bersama. Setelah itu luna mengambil tas nya dan pamit pergi ke kampus.

Luna sudah memesan ojek online untuk mengantarkanya ke kampus. Ia tidak berangkat bersama ayahnya. Karena arah kantor ayahnya dan kampusya berbeda. Via lah yang berangkat bersama ayahnya karena sekolahnya searah dengan kantor ayahnya.

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA :)

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW, COMMENT DAN TUNGGU UPDATE AN SELANJUTNYA YA...

SEE YOU:)

DESTINED IMAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang