DESTINED IMAM 02

122 9 0
                                    

HAPPY READING.......

Luna pun sampai di depan kampusnya. Setelah membayar ojek, ia segera masuk kedalam kampusnya.
Ia akan menemui sahabat sahabatnya yang kini sudah berada di kantin bu ida. Ia pun segera menuju kantin. Di sinilah ia berada, menikmati jus jambu pagi-pagi bersama teman temanya.

Ia  duduk di sebelah Rere, sahabatnya yang selalu ada saat luna membutuhkanya,ia juga berhijab seperti luna, tapi rere adalah orang yang baperan dan alay. Disitu juga ada sahabat sahabatnya yang lain. Devan riaga, cowok kece dan konyol. Davin riaga, Saudara kembar Devan, tapi Davin cenderung cool dan pendiam.
Juga ada nia cewek cantik tapi tomboy. Tapi hatinya sangat lembut seperti sutra. Berbeda dengan sahabat sahabat perempuanya, nia tidak berhijab. Dulu, luna dan rere pernah mengajaknya untuk berhijab. Tapi ditolak dengan alasan belum siap.

Luna dan rere adalah teman satu fakultas. Sedangkan nia dan devan merupakan mahasiswa fakultas Farmasi. Berbeda dengan saudaranya, davin merupakan mahasiswa fakultas Bahasa dan Sastra.

"Kamu nggak pesan sarapan lun?" Tanya devan.

"Enggak. Soalnya aku tadi udah sarapan di rumah" tolak luna.

"Oohh. Oh ya lo kan bentar lagi wisuda. Lo mau nikah apa kerja dulu?" Tanya devan lagi.

"Ya ampun van, terserah luna dong mau ngapain" celetuk rere.

"Emang napa? Gue nggak tanya ama lo" ucap devan.

"Udah udah. Emm belum tahu sih van. Aku sih terserah kak Radit" ucap luna.

"Lo beruntung banget ya ngedapetin kak radit. Udah ganteng, mapan lagi. Dari pada gue, pacar aja nggak punya" ucap rere.

"Curhat nih" ucap nia.

"Dasar Jomblo" ucap Davin tanpa ekspresi.

Luna dan rere pun segera pamit kepada yang lainya. Karena ada kelas.
Saat menuju kelas luna dan rere berhenti di depan mading untuk melihat beberapa pengumuman. Terdapat sebuah tempelan pengumuman yang bertuliskan SEMINAR BERSAMA PENGUSAHA MUDA, Arkana naufal Hadi.

Sontak rere menjerit alay. Luna yang berada disampingnya pun menutup kedua telinganya.

"Apaan sih re?" Kesal luna.

"Hehe. Gue harus datang keseminar ini, titik nggak pake koma." ucap rere semangat.

"Seminar? Bukanya kamu paling nggak suka dateng ke seminar. Dulu aja aku ajak nggak mau. Bilangnya membosankan lah, lama lah, buang buang waktu. Lah ini kenapa jadi semangat banget?" ucap luna.

"Ini beda lun. Ini itu ada arkana naufal Hadi. Alias Arkan Hadi" jelas rere. Luna yang tak paham hanya mengerutkan keningnya.

"Jangan bilang lo nggak tahu siapa Arkan?" Timpal rere. Luna hanya menggelengkan kepalanya.

"Ya ampun luna. Lo kudet banget sih. Nih ya, Arkan itu pengusaha muda yang sekarang menjadi CEO di Hadi's Group" jelas rere.

"Terus?" Tanya luna.

"Dia itu ganteng banget tau lun. Usianya itu 28 tahun tapi belum menikah"jelas rere.

"Itu mah udah tua" celetuk luna.

"Yaampun lun, usia segitu masih muda kali. Tapi sayang nya, aku denger denger dia itu cuek kalo sama cewek" jelas rere.

"Terserah deh"

"Lo temenin gue ya. Mumpung nanti udah nggak ada kelas. Ya mau ya" ucap rere semelas mungkin.

"Iya iya" luna memutar bola mata jengah. Mereka pun segera meninggalkan mading dan menuju kekelas mereka.

DESTINED IMAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang