DESTINED IMAM 12

68 6 0
                                    

Malam ini, akan ada acara di rumah keluarga Hadi. Sejak pagi kusuma dan  Luna sudah sibuk mempersiapkan untuk acara malam ini.

Aneka kue sudah berjejer rapi di meja. Kini, banyak orang yang sedang kumpul di rumah ini.

Banyak anak kecil yang sedang berlarian kesana kemari. Ada yang tertawa, berbincang-bincang, semuanya terasa riuh karena keramaian.

"Eh mbak, katanya mau ngasih pengumuman" ucap Wina, adik dari kusuma.

"Iya nih, ibu jadi penasaran nih" ucap sukma-ibu kusuma yang merupakan nenek dari Arkan dan naila.

"Jadi gini, aku kumpulin kalian kesini untuk memperkenalkan seseorang"

"Siapa?"

"Iya siapa?"

"Luna, sini sayang" panggil kusuma kepada menantunya itu. Luna pun segera menghampiri kusuma.

"Perkenalkan ini luna, menantuku, istrinya Arkan" ucap kusuma membuat semua orang kaget.

"Apa?" Kaget semua orang.

"Ini nggak bohong kan mbak?" Tanya vera- kakak Rahayu.

"Jadi cucuku sudah menikah?" Tanya sukma tak percaya cucu kesangan nya sudah menikah dan ia tidak tahu.

"Iya bu, ini istrinya Arkan" ucap kusuma.

"Kapan menikahnya?" Tanya sukma.

"Satu bulan yang lalu" jelas kusuma.

"Bagaimana kami tidak tahu" ucap wina.

"Karena pernikahan mereka sangat mendadak. Jadi hanya di hadiri keluarga yang di sini saja" jelas kusuma.

"Tapi ini bukan karena accident di luar nikah kan?" Tanya vera.

"Bukan mbak. Mereka menikah karena sesuatu tapi bukan karena itu" jelas kusuma.

"Syukurlah. Setidaknya cucuku itu tidak mempermalukan keluarga kita. Aku suka istri Arkan. Dia cantik dan sepertinya dia dari keluarga baik-baik" ucap Sukma tersenyum ke arah luna. Luna pun membalas tersenyum dan mulai mencium tangan orang yang lebih tua di keluarga mertuanya itu.

"Dan satu lagi selain Arkan sudah menikah, Naila juga sudah menikah sebelum Arkan. Dan kini Naila tengah hamil" ucap Kusuma.

"Apa?" Ucap semua orang serempak.

"Ya ampun, kedua keponakanku menikah saja. Aku tidak tahu" ucap Wina.

Tiba-tiba Radit datang bergabung bersama anggota keluarga yang lain.

"Nah, ini menantuku radit. Suami Naila" ucap Kusuma memperkenalkan Radit.

"Wah ganteng ya" puji vera.

"Mbak kusuma beruntung sekali, selain mempunyai anak-anak yang tampan juga cantik sekarang juga memiliki menantu tampan juga cantik" celetuk wina.

"Kamu bisa saja win" ucap Kusuma.

"Oh ya, dimana Arkan. Kok ibu tidak melihat nya. Apa dia tidak kangen oma nya ini" ucap Sukma mencari keberadaan cucu kesayangan nya itu.

"Siapa yang bilang? Arkan kangen banget sama oma kok" ucap Arkan yang tiba-tiba datang langsung nenek nya.

"Arkan, cucu oma. Tambah ganteng saja kamu. Kamu nikah kok nggak bilang-bilang oma sih" omel sukma lepada Arkan.

"Maaf oma. Arkan janji deh nanti kalau Arkan menikah lagi. Pasti akan kasih tau oma" ucap arkan bercanda. Arkan mendapat pelototan semua orang.

"Apa kamu bilang? Kamu mau nikah lagi? Mau duain cucu menantu oma huh? Awas aja kamu!" Ucap sukma menjewer kuping Arkan yang membuat semua orang tertawa.

"Nggak nggak oma. Ampun" ucap Arkan.

Ternyata, sisi lain dari Arkan sangat hangat dengan keluarga terutama nenek nya. Luna kaget melihat sisi arkan itu. Kesan pertama saat ia bertemu Arkan adalah dingin dan datar?. Lalu ini? Luna merasa tak percaya. Luna tersenyum melihat kebahagiaan yang tercipta di tengah-tengah keluarga ini. Ia sangat senang dapat diterima di keluarga barunya ini.

Tak dipungkiri, berada bersama Arkan dan keluarganya membuat luna nyaman. Apakah ia harus memberi kesempatan pada hubungan mereka untuk maju? Ya, luna rasa ia harus mulai menerima Arkan sebagai suaminya. Ya walaupun memerlukan sedikit waktu, ia akan berusaha.

******

Acara keluarga pun telah selesai. Semua orang sudah pulang ke rumah masing-masing. Kini, luna sedang berada di kamar bersama suami nya. Suami? Memikirkan itu membuat ia mengingat jika ia akan berusaha menerima Arkan sebagai suaminya.

Ia melihat Arkan yang kelelahan dan terlihat tak tidur di sofa. Melihat hal itu, membuat Luna merasa bersalah. Seharusnya, Arkan tidur dikasur yang nyaman.

Ia pun menghampiri Arkan yang mencoba tidur di sofa.

"Mas.." panggil luna memegang pundak Arkan untuk membangunkan nya. Arkan pun membuka mata nya.

"Eh luna? Kamu belum tidur?" Tanya Arkan heran.

"Mas pasti tidak nyaman ya tidur di sofa. Maafin luna ya mas. Karena luna mas harus tidur di sofa" ucap luna merasa bersalah. Arkan pun segera bangkit mengubah posisi nya menjadi duduk.

"Kamu ngomong apa sih lun? Saya akan lakuin apapun asal kamu merasa nyaman" ucap Arkan.

"Makasih ya mas, udah berusaha buat luna nyaman. Tapi sekarang mas nggak usah lagi tidur di sofa. Mas tidur aja di kasur" ucap luna.

"Kamu bagaimana? Saya nggak papa kok di sofa"

"Kita bisa berbagi tempat tidur kok mas. Luna nggak papa kalau mas tidur di samping luna" ucap luna yang membuat arkan kaget. Inilah yang di harapkan nya. Apakah ini berarti luna sudah mulai menerima nya.

"Kamu serius?" Tanya Arkan.

"Iya mas luna serius"

"Apa berarti kamu sudah mulai menerima saya?" Tanya Arkan penasaran.

"Luna masih berusaha mas" ucap luna.

"Ya sudah, bagi saya ini adalah suatu kemajuan yang baik dalam hubungan kita" ucap Arkan bahagia.

Malam ini, luna dan Arkan pun tidak lagi tidur terpisah. Mereka tidur bersama dalam satu ranjang.

Arkan memeluk erat luna yang sudah tertidur pulas dengan sangat erat seakan tak mau kehilangan.

Arkan yakin, ia akan memdapat kan cinta istrinya itu tak lama lagi.

Ya, ia mencintai luna. Ia tak ingin kehilangan wanita itu. Bagi Arkan, luna adalah salah satu hal terpenting di hidup nya.

"Ana uhibbuki fillah zaujaty" ucap Arkan kepada luna yang tertidur pulas lalu mengecup singkat istrinya.

Tak berapa lama, ia pun tertidur dengan memeluk erat wanita yang menjadi istrinya.

______________________________________

Thank for reading

Jangan lupa vote dan follow author ya..

See you😘

DESTINED IMAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang