DESTINED IMAM 08

61 7 0
                                    

Happy reading...

,

,

,

Sungguh, luna masih tak mengerti dengan semua ini. Mengapa takdir begitu senang mempermainkanya?. Ia tahu bahwa semua ini adalah takdir yang mau tak mau harus ia terima.

Tapi, penghianatan itu masih membekas di hati dan pikiran luna.

Status nya pun kini telah berubah. Kini, Luna Syafiqa Hasan sudah menjadi nyonya Arkan Hadi.

Sungguh, takdir yang tak di sangka- sangka. Ekspektasi hidup bersama orang yang di cintainya pun musnah sudah. Ia tak menyangka, Radit melakukan ini semua.

Di sinilah ia, di sebuah kamar yang sudah ia tempati bertahun- tahun. Ia tak bisa membendung tangisannya. Bahkan ia masih mengenakan gaun pengantinya. Hiasan bunga memenuhi kamar semakin mengingatkan harapan nya bersama Radit.

Ia masih terus menangis hingga akhirnya pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok pria yang kini berstatus sebagai suaminya. Ia adalah Arkan.

Arkan pun segera menghampiri luna yang menangis meringkuk di atas ranjang.

"Luna.." panggil Arkan memegang pundak istrinya. Luna hanya diam tak menjawab bahkan ia makin tersedu.

Melihat hal itu, Arkan segera memeluk perempuan yang sudah sah menjadi istrinya.

Sebenarnya, ia tak masalah menikahi Luna. Justru ia senang dapat menjadikan perempuan yang belakangan ini menarik perhatianya menjadi istrinya.

Tapi ia juga ikut hancur saat melihat kesedihan Luna. Apalagi di sebabkan oleh orang yang tak lain adalah adiknya sendiri.

Luna masih menangis di pelukan Arkan.

"Kenapa takdir begitu kejam.." lirih Luna. Arkan tak tega melihat istrinya.

"Sudahlah luna, hentikan tangisanmu. Itu berarti kamu dan Radit tidak berjodoh. Ikhlaskanlah" ucap Arkan memberi semangat Luna.

"Hidup tidak akan berhenti dengan ini semua. Bangkitlah luna. Kamu harus kendalikan dirimu" ucap Arkan melepas pelukannya

"Pak Arkan benar.." ucap luna yang mulai menghapus buliran air matanya.

Arkan pun segera mencium kening istrinya untuk pertama kali. Ia juga memegang ubun-ubun Luna dan merapalkan do'a.

"Mandilah, bersihkan dirimu. Kamu terlihat lelah!" Ucap arkan. Luna pun beranjak dan pergi ke kamar mandi.

Sepuluh menit kemudian, Luna sudah keluar dengan baju tidur bergambar hello kitty dan hijab yang masih melekat di kepalanya.

Tanpa balutan make up, kecantikan luna membuat Arkan takjub dan bersyukur luna adalah istrinya.

"Sebaiknya pak arkan mandi sekarang. Luna akan menunggu pak arkan untuk sholat maghrib berjama'ah" ucap Luna.

"Baiklah" ucap Arkan berlalu ke kamar mandi. Luna pun segera menggelar dua sajadah untuk sholat berjama'ah bersama imamnya.

Tak berapa lama, Arkan sudah keluar dan sudah memakai sarung dan koko.

Mereka pun segera melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim.
Setelah selesai salam, Arkan memimpin do'a. Setelah itu, ia berbalik menghadap luna. Luna pun meraih tangan arkan dan mencium punggung tanganya.

Arkan pun mencium kening Luna. Hal ini, membuat hati mereka tak karuan.

"Saya tahu, pernikahan ini sangat mengejutkan bagi kamu. Tapi saya harap dengan berjalannya waktu, kita bisa saling menerima dan kamu menerima saya sebagai suami" ucap Arkan.

DESTINED IMAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang