DESTINED IMAM 04

108 9 0
                                    

Gadis itu sudah terbagun dari tidurnya sejak fajar tadi. Berhubung, Bundanya sedang tidak dirumah, ia lah yang harus memasak sarapan hari ini setelah sholat shubuh.

Setelah semua pekerjaanya selesai, ia segera bergegas pergi ke kampus. Tak lupa dengan tas punggung yang selalu dibawanya ke kampus. seperti biasa, ia pergi dengan menaiki ojek online.

Beberapa menit kemudian, ojek yang mengantarkan nya sudah berhenti di depan gerbang kampus. Ia segera mengeluarkan uang untuk membayar ojek yang mengantarkanya sampai dengan selamat di kampus.

Tak lama, Rere dengan semangat berlari kearah luna yang baru saja sampai.

"Pagi luna.." sapa rere menunjukkan deretan gigi putihnya.

" Kok kamu semangat banget re" ucap luna yang berjalan bersama rere menuju kelas.

"Tau aja" ucap rere.

"Kenapa emang?. Cerita dong?" Ucap Luna Kepo.

" kak Saga ngajak jalan gue. Sumpah seneng banget gue" ucap rere gembira.

"Kak Saga, kakak tingkat?" Tanya luna penasaran.

"Iya. Gue nggak nyangka, secara kan dia itu mahasiswa yang lumayan famous di sini. Lo tahu kan? Gue dari dulu udah ngefans dan suka sama kak Saga." timpal rere.

"Iya iya aku tahu, kamu ngefans sama setiap cowok ganteng di sini. Tapi aku harap kamu jangan terlalu berharap sama kak saga. Aku nggak mau nantinya hanya sakit hati" nasehat luna.

"Ish, nggak semua juga kali. Tapi BTW thanks nasehat nya" ucap rere.

Mereka berhenti berbicara saat mereka sudah sampai di kelas. Tak lama, kelas pun di mulai.

*******

"Akhirnya selesai juga kelasnya" keluh rere.

"Iya, oh ya re, temenin aku yuk?" Tawar luna.

"Kemana?" Tanya Rere.

"Toko buku. Mau beli novel" jelas luna.

"Oke deh" ucap rere.

Kemudian mereka segera menuju mobil rere yang berada di parkiran. Mereka pun segera menuju toko buku.

Sesampainya di toko buku, mereka segera masuk dan luna pun segera memilih buku yang ia cari. Sementara rere juga sedang asyik melihat buku buku yang berjejer di rak.

Luna pun sudah memilih novel yang akan dibelinya. Ia memilih tiga novel dengan judul yang berbeda yang di tulis pengarang yang sama. Luna adalah salah satu gadis yang sangat menggilai novel. Ia bisa menghabiskan waktu nya berjam-jam hanya untuk membaca novel.

Luna pun menghampiri rere yang masih berkeliling melihat lihat buku yang berjejer.

"Re, aku udah pilih bukunya nih. Tinggal bayar, yuk!" Ajak luna.

"Yuk" ucap rere.

Luna berjalan terlebih dahulu menuju kasir dan segera membayar novel nya.
Saat ia sudah keluar dan akan menuju mobil rere, tiba tiba ia bertabrakan dengan seseorang yang sudah tak asing bagi luna. Dan ternyata orang itu adalah Arkan, kantung yang luna bawapun jatuh. Begitupun dengan kantung yang sama yang di bawa oleh arkan.

"Maaf maaf.." ucap arkan mengambil asal salah satu kantung yang jatuh tadi. Begitupun luna.

"Pak arkan?" Kaget luna.

"Eh luna kan? Anaknya pak hasan? Kamu ngapain disini?" Tanya arkan.

"Iya pak, saya habis beli buku pak. Kalau Bapak ngapain disini?" Tanya luna balik.

"Saya juga habis dari toko buku. adik sepupu saya minta di belikan buku. Jadi saya kesini" jelas arkan.

Saat mereka sedang berbincang, rere memanggil luna dari dalam mobil. Luna pun segera mengakhiri perbincanganya. Ia pun segera pamit kepada arkan dan segera menuju mobil rere.

Setelah itu, rere mengantarkan luna pulang kerumahnya dengan selamat. Luna pun segera masuk rumahnya. Dan ternyata, Bundanya sudah pulang. Ia pun segera mencium punggung tangan Ratna setelah mengucapkan salam terlebih dahulu.
Ibu dan anak itu seperti tidak bertemu beberapa tahun. Padahal mereka tidak bertemu baru dua hari.

"Bunda kapan datang?" Tanya luna.

" tadi pagi sayang. Tak lama kamu berangkat ke kampus" jelas Ratna.

"Kok bunda nggak bilang. Kan luna bisa tunggu bunda pulang sebelum ke kampus" ucap luna.

"Nggak papa sayang. Lagian nanti kamu malah telat. Ya sudah sana masuk. Kamu pasti capek kan?" Ucap Ratna.

"Iya bunda, luna ke atas dulu ya?" Pamit luna. Luna pun menuju kamarnya yang berada di lantai atas. Setelah berada di kamarnya, ia segera membuka kantung berisi buku yang tadi ia beli. Saat membukanya, ia kaget. Ternyata isinya bukan novel yang ia beli. Melainkan Buku tentang Kedokteran. Luna pun teringat saat ia bertabrakan dengan arkan di toko buku.

"Astagfitullah, ini pasti kantung nya tertuker" monolog luna kaget melihat isi kantung itu.

"Bagaimana ini, aku harus balikin ini dan ambil novelku. Tapi gimana caranya" monolognya lagi

"Apa aku datang aja kerumahnya aja ya. Tapi aku kan nggak tahu di mana rumahnya. Oh iya, ayah kan kenal dengan pak arkan pasti ayah tahu rumahnya pak arkan" ucap luna.

Luna pun segera menelfon ayahnya yang masih dikantor untuk menanyakan alamat rumah arkan. Tak lama, Hasan mengirimkan Alamat yang tadi di minta luna. Lunapun memutuskan mengembalikan buku ini nanti sore.

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA :)

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW DAN TUNGGU UPDATE AN SELANJUTNYA YA...

SEE YOU:)

DESTINED IMAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang