DESTINED IMAM 13

67 7 0
                                    

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Hari begitu cepat berlalu dan berganti bulan. Sudah satu bulan lamanya Luna Syafiqa hasan menjadi seorang istri.

Perasaan nya sudah jauh lebih baik. Ia juga sudah beeusaha menerima Arkan sebagai suami nya. Tapi sampai detik ini, ia tak tahu apakah rasa cinta sudah hadir pada hubungan mereka atau tidak. Yang jelas, ia tak ingin kehilangan Arkan.

Dan sudah seminggu ini, Arkan dan Luna menempati rumah baru. Arkan memilih membeli rumah baru dan tinggal terpisah dengan keluarga nya. Ya, walaupun masih dalam satu kompleks. Rumah Arkan dan Luna tak jauh dari rumah kusuma.

Arkan sengaja membawa luna pindah agar Luna tidak selalu melihat Radit dan membuat luna tak lagi mengingat masa lalu nya bersama laki-laki itu.

Ya, dalam satu kompleks lebih baik dari pada satu atap. Begitu menurut Arkan. Kusuma lah yang meminta Arkan membeli rumah dekat dengan nya. Ia tak ingin putra nya jauh dari nya. Ia lebih suka putra dan menantu nya tinggal bersama nya.

Luna menikmati hari-hari nya di rumah baru dengan tenang. Dan kini juga ada mbok inem yang menjadi ART di rumah baru nya.

Dan kini, Luna sedang sibuk menyelesaikan skripsi nya. Ia hanya ingin cepat menyelesaikan semua nya agar cepat lulus. Lelah memang, tapi ia bersyukur ada sosok Arkan yang selalu memberi nya semangat.

Dan kini, luna sedang sibuk berkutat dengan tugas skripsi nya. Dan Arkan kini sedang berada di kantor. Luna pun memutuskan untuk membuka handphone nya dan memilih membuka aplikasi whatsapp. Ternyata ada beberapa pesan. Dan ternyata ada spam chat dari suami nya.

Mas Arkan
Terakhir dilihat pkl......

Assalamualaikum lun
Maaf ya lun nanti saya lembur
Kemungkinan pulang malam
Kamu tidak usah nunggu saya pulang
Tidur saja duluan.

Luna
Online

Waalaikumsalam mas
Iya mas

Setelah membalas pesan dari suami nya, ia kaget melihat nama orang yang telah lama tidak ia hubungi. Orang itu adalah Radit. Bahkan ia tak memblokir kontak radit. Luna heran untuk apa radit chat dirinya. Ia pun segera membuka pesan itu.

Kak Radit
Online

Lun?

Luna hanya melihat nya saja tanpa berniat untuk membalas.

Kak Radit
Online

Please luna
Apa kita bisa berbicara?
Aku mohon

Luna
Online

Tidak ada lagi yang
perlu di bicarakan

Kak Radit
Online

Aku mohon lun.
Sekali ini..

Luna
Online

Baiklah

Kak Radit
Online

Aku didepan rumahmu

Melihat pesan Radit membuat Luna bergegas untuk keluar. Dan benar saja, mantan tunangan nya itu sedang duduk di teras rumah nya. Luna pun ikut duduk.

"Luna ribuan kata maaf pun tidak bisa menghapus luka yang telah aku torehkan. Tapi tolong lun, maafkan aku. Bebaskan aku dari rasa penyesalan ini. Kami tidak secara sengaja melakukan semua ini" jelas Radit.

"Naila, hampir setiap hari dia menyalahkan dirinya sendiri lun, dia sedang hamil. Aku takut itu akan berpengaruh pada janin yang di kandungnya" jelas Radit lagi

"Kamu benar. Ribuan kata maaf pun tidak bisa menghapus luka ini" ucap Luna yang membuat Radit terdiam.

"Tapi, dendam dan benci tidak akan baik. Aku sudah memaafkan kalian"ucap Luna lagi membuat Radit sedikit bernapas lega. Dan tiba-tiba Naila yang sedari tadi berada di sana menghampiri Radit dan Luna.

Naila pun memeluk luna.

"Maafin aku mbak, maafin aku" ucap Naila menangis dan merasa bersalah.

"Sudahlah. Mungkin ini semua sudah takdir. Kalian juga tidak secara sengaja melakukan hal tersebut. Dan maaf aku terlalu egois hanya melihat luka ku saja tanpa melihat kalau kamu juga terluka" ucap Luna. Melepas pelukan Naila.

"Kamu harus menerima kenyataan kehamilan kamu di usia yang seharus nya kamu menikmati masa muda. Sudahlah kita lupakan semua nya" ucap Luna.

Kini ia sadar, dirinya cukup egois selama ini. Ia akan berusaha melupakan rasa sakit itu.

"Bagaimana dengan mas Arkan mbak?" Tanya Naila.

"Aku akan coba bicara dengan kakak mu"

"Terimakasih mbak"

Radit yang melihat itu merasa sedikit lega. Ia sangat kagum dengan kebesaran hati Luna. Andai insiden itu tidak ada....

****
Kini, luna masih belum tidur. Ia telah beberapa kali memejamkan mata nya untuk tidur. Tapi tetap saja tidak membuat nya terlelap.

Hingga pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok yang satu bulan ini menjadi penjaga nya.

Arkan sudah pulang di jam yang hampir tengah malam ini.

"Kamu belum tidur?" Tanya arkan.

"Belum mas. Nggak bisa tidur"

Arkan pun ikut berbaring di samping istrinya itu.

"Ada sesuatu?" Tanya Arkan.

"Emmm. Mas?"

"Hmm?" Arkan hanya berdehem.

"Tadi Kak Radit dan Naila kesini" ucap luna hati-hati.

"Ngapain mereka kesini?" Ucap Arkan kaget sekaligus emosi.

"Mas mereka cuma minta maaf. Apa selama nya mas tidak akan memaafkan mereka?"

"Apa kamu memaafkan mereka?"

"Mas. Aku pikir ini bukan mutlak kesalahan mereka. Mereka tidak sadar melakukan nya. Aku pikir mungkin memaafkan akan lebih baik"

"ada apa dengan mu luna? Mereka telah membuat keluargamu malu"

"Aku tahu mas. Tapi aku tidak ingin lagi menyimpan kebencian di dalam hatiku"

"Terserah kamu"

Luna hanya diam tak menjawab dan memilih tidur memunggungi suami nya.

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA :)

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW DAN TUNGGU UPDATE AN SELANJUTNYA YA...

SEE YOU:)




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESTINED IMAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang