The June Haverly

886 83 19
                                    

"Junhoe-ssaem!"

Junhoe menoleh untuk mendapati seorang bocah laki-laki tengah berdiri dibelakangnya dengan tangan mengulurkan setangkai bunga mainan.

"Wah, bunga yang cantik" puji Junhoe, berjongkok didepan bocah itu.

"Untuk Ssaem!" seru si bocah berumur empat tahun.

"Untukku? Waah terimakasih Jiwon-ah! Aku sangat tersanjung!" Junhoe menerima bunga plastik itu, berpura-pura menghirup wanginya.

"Dari mana kau mendapatkannya?" tanya Junhoe sambil mengusap kepala Jiwon yang dengan semangat menunjuk vas kecil dipojok kelas. Junhoe tertawa renyah.

"Artinya itu milik sekolah, kau harus meminta izin untuk mengambilnya. Mengerti Sayang?" ujar Junhoe lembut. Jiwon mengangguk lucu.

"Habis bunganya cantik, seperti Ssaem"

🏳️‍🌈

"Siapa yang ingin jadi Dokter?" tanya Junhoe pagi itu.

"Aku! Aku Ssaem! Aku!" seru bocah-bocah kecil itu bersahutan.

"Kalau Polisi?" tanya Junhoe lagi. Murid-muridnya kembali mengacungkan tangan kecil mereka.

"Itu namanya cita-cita" jelas Junhoe.

"Whoaaa"

"Jadi apa cita-cita kalian?" tanya Junhoe lagi sambil pandangannya menyapu seisi kelas.

"Aku! Aku Ssaem!" Yunhyeong, salah satu murid terpintarnya mengacungkan jari dengan semangat.

"Ya Yunhyeong-ah, apa cita-citamu?"

"Koki!" seru Yunhyeong, "Seperti Appa!" lanjutnya bangga.

"Bagus sekali, kau bisa membuat makanan enak untuk semua orang" puji Junhoe.

"Aku ingin jadi Astronot!"

"Presiden!"

"Penyanyi!"

"Singa!"

"Aku ingin menjadi guru seperti Ssaem!"

Junhoe tersenyum melihat antusiasme murid-murid kecilnya.

"Jiwon, kau ingin jadi apa jika besar nanti? Ssaem belum tahu cita-citamu" Junhoe menatap murid kesukaannya.

"Aku?" ulang Jiwon, seluruh kelas menatapnya.

"Aku ingin menikahi Ssaem"

🏳️‍🌈

"Enak?" tanya Junhoe pada seorang murid perempuan. Gadis kecil itu mengangguk semangat.

"Anak pintar, kalau begitu habiskan ya" Junhoe mengusap rambut panjangnya lalu lanjut berkeliling kelas untuk mengawasi anak didiknya makan siang.

"Ssaem tidak makan?" tegur Jiwon. Junhoe tersenyum lalu berjongkok disamping anak itu.

"Aku akan makan sepulang sekolah nanti. Terimakasih sudah bertanya Jiwon-ah"

Jiwon hanya mengangguk lalu memakan bekalnya.

"Dari mana kau tahu tentang menikah?" tanya Junhoe pelan dan berhasil menarik atensi bocah sipit itu.

"Televisi" jawab Jiwon santai.

"Katanya, jika kau mencintai seseorang maka nikahilah" lanjutnya.

"Kau mencintaiku?" tanya Junhoe.

"Tentu saja! Semua orang mencintai Ssaem!" seru Jiwon lalu kembali menyantap sosis guritanya.

Ah, tentu saja, pikiran anak-anak sesederhana itu.

Fantastic JunbobWhere stories live. Discover now