Dormitory

919 87 24
                                    

June menyeret koper besar sewarna navy nya dengan susah payah. Tangannya merogoh saku celana jeans untuk mengambil kunci lalu membuka pintu bernomor 4 di hadapannya.

"Halo"

June berjengit mendengar sapaan itu. Seorang pemuda seumuran dirinya berdiri tegap di dalam kamar dengan senyum menawan.

"Anak baru ya? Kenalkan aku Kim Jiwon, roommate mu" katanya.

June tidak ingat Ibu asrama mengatakan bahwa ia memiliki teman sekamar tapi sepertinya begini lebih baik.

"Aku Koo June, mohon bantuannya Jiwon-ssi" June menunduk sopan.

"Ah, panggil Hyung saja"

"Baik Hyung"

"Bagianmu di sebelah sini. Apa kau keberatan?" Jiwon menunjukkan sisi kamar yang berhadapan langsung dengan pintu, lebih dekat dengan kamar mandi.

"Tidak, terimakasih Hyung"

"Katakan padaku jika kau butuh bantuan"

"Pasti. Terimakasih Hyung"

Jiwon hanya tersenyum lalu kembali ke kasurnya di sisi kamar yang lebih menjorok masuk. June memperhatikan sekilas.
Area milik Jiwon didominasi warna putih, tampak elegan dan rapi. Tidak seperti anak lelaki pada umumnya, Jiwon tidak menempelkan poster idola apapun seperti pesepak bola atau penyanyi pada dindingnya.

Selesai berbenah dengan barangnya yang tidak begitu banyak, June merasa lapar.

"Hyung, aku akan turun untuk beli makanan. Kau ingin titip sesuatu?"

"Tidak, terimakasih Manis"

"Eyyyy. Yasudah aku ke minimarket bawah dulu ya"

Malamnya, June mempersiapkan seragam dan alat tulis untuk sekolah hari pertamanya.

"Hyung, kau belum makan dari siang. Mau kutemani?" June menatap Jiwon yang sejak tadi hanya membaca di kasurnya.

"Aku makan kok saat kau turun tadi" Jiwon menurunkan bukunya.

"Makan apa? Hyung kan tidak punya makanan" June memiringkan kepala dengan lucu untuk tersadar detik kemudian.

"Ah-- Maaf bicaraku lancang" ucapnya pelan. Jiwon terkekeh gemas.

"It's okay. Aku punya banyak makanan instant, keluargaku rutin mengirimkannya" Jiwon tersenyum menenangkan. June mengangguk paham.

"Terimakasih sudah mengkhawatirkanku, Manis"

"Hyung!"

Kamar mereka kembali dihiasi kekehan gemas Jiwon dan rajukan manis June.

Mereka langsung dekat dalam hitungan jam. Jiwon pria yang baik. Ia tidak sungkan membantu June dan sering membuat anak itu tertawa, sehingga June merasa nyaman meskipun Jiwon adalah Kakak kelasnya.

Malam itu hari ketiga June tinggal di asrama, ia iseng melihat-lihat meja belajar Jiwon.

"Wah Hyung kau masih memiliki pulpen ini? Sudah lama aku tak melihatnya"

"Eh, kau juga punya gelang jaman dulu. Hahaha kau kuno sekali Hyung! Apa kau sengaja mengoleksinya?"

Jiwon hanya tertawa menanggapi June yang terus memberantaki meja belajarnya sambil bersenandung.

"Kau bernyanyi apa sih? Jaman sekarang lagu aneh-aneh ya?" celetuk Jiwon.

"Aneh bagaimana sih Hyung? Ini Love Scenario, lagu kebangsaan sejuta umat!"

Fantastic JunbobWhere stories live. Discover now