Back Stabbed

852 78 18
                                    

Inspirasi cerita ini adalah insiden di bulan Ramadhan yang mana setan asli pada dikurung tapi manusianya malah menjelma jadi setan yang berwujud Mas-mas yang suka trek-trekan tengah malem, Mas-mas tukang beduk saur, Mas-mas yang suka nyalain petasan, dan Mas-mas pembuat polusi suara lainnya.
Enjoy reading!


Bobby meraungkan gas motornya keras-keras, merobek kesunyian malam itu dengan deru Suzuki Smash miliknya.

"Ngerasa bangga bisa ganggu tidur orang kayak gitu?"

Sebuah suara dari rumah dimana ia menepikan motornya menarik atensi Bobby.

Seorang pemuda, kira-kira seusianya atau lebih muda. Mengenakan hoodie hitam tanpa lengan dengan kacamata frame hitam di hidung mancungnya, tengah duduk santai di kursi panjang teras rumahnya dengan sebatang rokok terselip di bibir penuhnya.

What a hottie.

"Berapa umur lo?" pemuda itu bersuara lagi bahkan sebelum Bobby membalas perkataannya yang tadi. Untuk apa juga ia bertanya usia.

"27" tapi Bobby tetap menjawab.

"Cih" pemuda itu berdecih sebelum melanjutkan perkataannya, "Bahkan lebih tua dari dugaan gue"

"Maksud lo apa?!" Bobby meradang.

"Denger ya Mas, lo sama geng motor lo itu ganggu orang tidur. Dan kebiasaan kalian ngumpul di depan rumah gue ganggu gue belajar"

"Lo pikir gue peduli?"

"Enggak. Tapi lo pikir aja pantes ga tingkah kekanakan lo ini"

"Kalo mau balap motor ke arena sana, jangan make jalan perum buat sirkuit"

"Kurang ajar, liat aja lo nanti"

Pemuda itu tersenyum meremehkan. "Gue June, gue tunggu apa yang bakal lo lakuin" tantangnya sebelum berlalu kedalam rumah.

🏳️‍🌈

June berdecak frustasi di kamarnya. Di luar rumahnya berkumpul lebih banyak motor dari pada biasanya, raungan motor-motor butut hasil modifan itu terdengar bersahutan. Orang gila itu pasti membawa seluruh kawanannya kesini, sengaja membuat June kesal.

"Jun"

June menoleh saat mendengar suara Ibunya. Mata wanita cantik itu tampak merah dan sayu, khas orang yang kurang tidur.

June menghela napas kasar, terpaksa menemui orang-orang sinting itu demi Ibunya.

"Ternyata lebih childish dari yang gue kira" June menggeleng sambil tersenyum mengejek dari ambang pintu.

"Calling your army to make me upset huh?" sindirnya. Lupa bahwa bisa saja Bobby tak mengerti dengan apa yang dikatakannya.

"Gausah sok bule lo!" salah satu anak buahnya berteriak. June pura-pura terkejut.

"Ga ada satu pun dari kalian yang ngerti? None of you? Really?"

Semuanya bungkam dengan tatapan kesal. June melirik Bobby yang tertunduk.

"Sekarang gue tau kayak apa geng motor abal-abal lo ini. Keren, but not that smart"

Bobby menunduk semakin dalam.

"Ibu gue punya insomnia, gue minta tolong baik-baik kalian pergi dari sini. Beliau baru bisa tidur jam 1 tadi" setelah June berkata begitu, Bobby kembali meraungkan motornya dan memutar arah menuju jalan keluar Perum.

"Bos?" anak buahnya bertanya heran.

Bobby hanya memberi kode untuk segera pergi dengan tangannya lalu diikuti anak buahnya yang lain.

Fantastic JunbobWhere stories live. Discover now