6. SAAT ITU

164 23 1
                                    

Sekarang heejin berada di apartemen nya. Jujur ia lelah dengan kasus pembunuhan doyum. Ia selalu berpikir kenapa dia tak pernah menyerahkan diri.

Manusia mana yang tak takut nyawanya terancam. Jujur heejin takut. Tapi demi doyum yang heejin liat kesakitan waktu itu. Ia merasa berdosa terlambat menolong nya

"Doyum, maaf."ujar heejin menatap fotonya bersama doyum.

"Aku menyesalinya"ujar heejin.

Tanpa sadar ada seseorang yang masuk ke dalam apartemen heejin yang membuat heejin terkejut.

"Somi kim kalian ngapain disini?"tanya heejin

"Kenapa lo gak bilang dari awal"ujar somi.

"Gue gak mau lo takut som"ujar heejin

"Tolong ceritain dari awal"ujar kim dan dianggukan setuju oleh somi.

Flashback on

"Ahh doyum lama sekali. Dimana dia?"ujar heejin

"Bocah itu bahkan kim sudah pulang dari tadi?"ujar somi.

"Sudahlah aku ingin ke kamar mandi"ujar heejin.

"Apa harus ku menemani mu jin"ujar somi

"Tak usah nanti doyum mencarimu"ujar heejin dan dianggukan oleh somi.

Saat sedang berjalan kembali ke somi. Heejin melihat seseorang jatuh dari lantai atas. Tubuhnya tergeletak di atas lantai dengan bebas. Bahkan heejin hampir berteriak karena orang itu adalah doyum. Dia bahkan menutup mulut nya. Ia ingin berlari ke arah doyum tapi kakinya mati rasa dan kaku.

"Nuna nu..na.. Sa..ki..t.."ujar doyum dengan memegang kepala nya yang mengeluarkan darah sangat banyak. Heejin menangis sambil menahan suaranya.

Tiba-tiba ada orang yang membekap mulutnya dari belakang. Heejin terkejut dan takut bahkan hampir menangis dengan keras.

"Hey tenang ini aku"ujar orang itu.

"Ka..k do..yu..m"ujar heejin yang ketakutan.

diferent- Jeon Heejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang