SEMBILAN

311 32 0
                                        

-GAK BUTUH APA-APA. BUTUHNYA VOTE AJA KOK. GAK VOTE, GAK LANJUT, OK-

[Kelas B3, Baong, Belegug, Bastard]

"Sumpah Ka, gue ngomong panjang kali lebar kali tinggi, dan lo cuman bilang oh?!" FIRDAUS AHMAD, lelaki itu mengangkat kursi, siap melayangkan kursi yang dipegangnya ke temannya yang malah sibuk bermain ponsel.

Lain orang.

Tik tik tik.

ANDRA MIDAN, dan MITHA SEPTIKA sedang sibuk bermain ponsel, lebih tepatnya saling membalas pesan yang dikirimkan satu sama lain. Padahal mereka duduk bersebelahan, tapi malah mengobrol lewat chat.

Lain orang.

Dibelakang cowok berkacamata hitam sedang serius membaca. Sudah berkaca mata hitam, baca buku pun terbalik, serta kedua kakinya di angkat ke atas meja.

Dan yang lebih parah, ada seorang cewek. Namanya ANITA NURHAYATI, sedang naik di sela-sela jendela sebelahnya. Kedua tangan dan kakinya di rentangkan memagang sisi-sisi jendela. Kepalanya juga ikut bergerak sana-sini mencari sang pujaan hati.

Apalagi kelasnya pun sudah lebih berantakan dari kelas-kelas lainnya. Kursi, meja, sudah tidak ada lagi ditempatnya. Bahkan kini, dua orang yang bernama ARUL MAHMUD, dan BILQIS SANDRA itu sedang asik menggambar di papan tulis.

Juga, Kate sudah terpapar di lantai.

Mereka yang melewati Kate pun terlihat santai dan biasa-biasa saja, seakan-akan sudah tau jika Kate sedang tiduran di lantai.

Klotak Klotak.

Suara sepatu high heels membuat semuanya diam, mereka menatap was-was ke arah pintu.

Menatap horor, membuat Rendy dan Ridwan yang masih berdiri di pintu itu menolehkan kepalanya ke belakang.

"Kalian berdua ngapain?"

Deg.

Ridwan dan Rendy saling menoleh satu sama lain, memberikan isyarat 'Lo aja yang jawab.'

"Kami murid baru bu." Rendy mengalah, ia menatap datar seorang wanita tua, ralat bukan wanita tua, tapi cewek jadi-jadian.

High heels tinggi, bibir merah, bedak tebal. Haaah, lengkap sudah.

"Bu bu, TANTE!!!" Rendy mengaduh saat telinganya lagi-lagi dijewer, bahkan ini lebih parah. Rasanya, telinganya sudah ingin putus dari tempatnya.

"T-tante..." cicit Rendy sembari meringis. Sementara Ridwan sudah menahan tawanya mati-matian melihat kakaknya yang tersiksa.

"Tante Diana." Katanya sembari melepaskan jewerannya.

Fyi, Diana itu seorang guru BK.

"Yaudah, duduk sana." suruhnya, "Bentar lagi guru masuk. Byee~" ucapnya centil, yang langsung membuat Rendy dan Ridwan bergidik ngeri seketika.

Dan saat mereka berdua menoleh ke belakang.

Semua sudah rapih.

Murid-muridnya pun sudah duduk di meja masing-masing, dengan wajah watadosnya.

Kampret.

OOO

RATU MOLOR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang