Ch. 8 - I Wish

1.8K 216 8
                                    

Jam menunjuk ke angka 10. Tidak ada tanda-tanda kehadiran Gun. Off terus menunggu Gun. Dia sudah mencoba mengerjakan PR nya sampai nomor 3, namun dia berhenti karena bingung.
Matanya sudah sangat berat, dan hampir saja kepalanya jatuh ke buku jika ayahnya tidak menaruh tangannya di bawah kepala anaknya.

"Eh-- Ayah..?"

"Kalau kau mengantuk tidur saja nak.."ucap Ayah Off pada anaknya, lalu duduk disampingnya.

"Hm aku masih menunggu Gun.."

"Gun?"

"Iya yah.. kami mau mengerjakan PR bersama."

"Gun baru saja sampai tadi, dan ayah lihat Gun langsung masuk ke rumahnya."

Off terkejut. Namun ia langsung menundukkan kepalanya. Menghela nafas dengan berat. Mungkin Gun terlalu lelah, jadi dia lupa.

"Kau tidur saja ya?"ucap Ayah Off sambil membelai rambut kepala anak semata wayangnya.

"Masih ada 7 nomor lagi, dan aku tidak mengerti semuanya."jawab Off sambil menguap.

"Kau anak dari seorang akuntan tapi tidak bisa matematika eoh?"

"Siapa suruh gak pernah ngajarin" jawab Off tidak mau kalah.

"Eh.. maafkan ayah na?"

Off hanya mengangguk, tapi kemudian dia memberikan ayahnya brosur sebuah tempat les.

"One Star? Kau mau bimbel disana?"tanya Ayahnya.

"Iya.. Mook yang memberi tahu soal bimbel itu. New sudah les disana sejak SMP, Tay juga akan les disana nanti. Banyak siswa yang bimbel disana bisa masuk CKU."jelas Off. Dia sangat berharap ayahnya bersedia memasukkannya ke One Star.

"Memangnya kau mau masuk jurusan apa Off?"tanya Ayahnya.

"Kedokteran."

"Apa?! Kau serius Off?"ucap Ayahnya tidak percaya. Off sama sekali tidak menunjukkan ketertarikannya pada bidang kedokteran. Dia selalu berpikir anaknya sangat berminat pada musik. Oleh karena itu, saat SMP ia membelikannya gitar. Tapi ada apa?

"Sudah kuduga, ayah pasti terkejut."

"Tentu saja Off! Kau tau kan? Ayah tidak pernah menuntutmu untuk masuk jurusan yang ayah sukai? Ayah tidak mungkin menyuruhmu masuk akuntansi, karena kau tidak suka matematika. Dan sekarang kedokteran? Kau yakin Off? Kau tau kan betapa sulitnya masuk kedokteran? Dan kau harus tau untuk lulus menjadi seorang dokter juga sangat sulit.. kau masih yakin?"

"Ayah meremehkan ku eoh??"

"Ayah bukan meremehkanmu, tapi kau tau sendiri dengan kemampuanmu. Kenapa tidak dengan sekolah musik? Kau suka dengan musik kan? Ayah tidak apa - apa dengan sekolah musik."

Off menghela nafasnya dengan berat, lalu menatap ayahnya dengan sungguh-sungguh. "Yah, aku serius masuk kedokteran. Makanya masukkan aku ke bimbel ini naaa naa naaa??"ucap Off memohon.

"Ini investasi ayah tauu"lanjut Off lagi, dan membuat ayahnya hanya geleng-geleng kepala. Ternyata anaknya masih semanja ini.

"Eh! Baiklah ayah akan daftarkan kamu."

"Yeayyy!!!"

"Tapi kau harus sungguh-sungguh belajar. Jangan malas, okay?"

"Siap komandan!"jawab Off sambil menggerakkan tangannya hormat ke ayahnya.

"Kerjakan dulu ini PR matematikamu."

"Pusing Yah.."

"Yah begitu saja kau sudah menyerah, gimana jadi dokter huh? Sini ayah bantu.."

Fallin Love with my Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang