"Hei.."itu kata pertama yang Joss lontarkan setelah pertengkarannya dengan Off. Gun masih diam tidak mau menatapnya."Maafkan aku na?"ucapnya lagi. Gun kemudian menghadapkan wajahnya ke arah Joss. Ia menatapnya.
"Jika kau tidak suka, kenapa kau diam saja?"tanya Joss.
"Aku terlalu takut.."ucap Gun dengan bibir yang bergetar.
"Maafkan aku na? Aku tidak akan melakukannya lagi.."ucap Joss lembut lalu membelai pipi Gun. Gun mulai membalas tatapan Joss.
"Janji ya?"tanya Gun.
"Iya aku janji.."ucap Joss lalu mengecup kening Gun.
Gun tahu pasti Joss tidak bermaksud jahat seperti yang Off katakan. Joss mungkin sedang memiliki libido yang membuncah. Bahkan saat ini Joss kembali memperlakukannya seperti biasanya, layaknya seorang putri.
"Tapi sejujurnya aku tidak menyukai sahabatmu. "
"Maksud Phi, Off?"
"Ya. Tentu saja. Siapa lagi Gun? Dia terlihat sekali cemburu padaku.."ucapan Joss membuat Gun bingung.
"Apa sih Phi? Dia itu cuma sahabatku. Dia tidak mungkin cemburu. Dia hanya berusaha untuk menjagaku. Dia sudah berjanji.."balas Gun dengan wajah yang tertunduk. Ia meremas celananya. Kembali mengingat peristiwa itu. Sekarang dia menyesal. Apa yang dilakukan Off sebenarnya adalah bukti Off ingin menjaganya selalu. Tapi ia justru menolak dan memarahinya.
"Gun.." ujar Joss lalu membuat mata Gun menoleh ke arahnya. "kau sekarang sudah memiliki kekasih bukan? Kau tidak perlu khawatir. Ada aku yang menjagamu. Kau tidak membutuhkan sahabat untuk menjagamu. Aku juga cemburu melihat kedekatanmu dengannya Gun. Aku tidak suka melihat milikku disentuh orang lain."ucap Joss sambil menatapnya tajam.
"Phi.."balas Gun melemah.
"Kamu mengerti kan sayang?"tanya Joss tapi lebih terdengar seperti sebuah perintah yang harus ditaati. dan Gun hanya mengangguk lemah saja untuk menjawabnya.
"Baik, anak pintar.."ucap Joss lalu mengacak surai lembut milik Gun.
Entah Gun harus merasakan seperti apa. Joss bisa sangat kasar dan mengintimidasi. Namun kemudian ia bisa sangat lembut dan hangat. Gun tidak mengerti lagi apa yang dirasakannya pada Joss. Tapi ia menyesal, ia tidak akan bisa kembali lagi sama seperti dulu saat dengan sahabatnya.
"Gun, bagaimana kalau kamu ikut aku berpesta?"ajak Joss.
"Ung? Berpesta lagi? Memangnya apa yang harus dirayakan?"tanya Gun dengan bingung.
"Aku ingin menghibur hati pacarku yang manis inii.."ucap Joss lalu mengacak rambut Gun. Gun hanya terkekeh pelan. "Darimana kau tau aku akan kembali senang dengan berpesta?" balas Gun.
"Hm karena kemarin kau sangat menikmati pesta bukan? Kau menari di lantai dansa sambil meminum soda. Mungkin jika itu bir, kau akan mabuk Gun."
"Uhh sudah jangan bahas lagi Phii~~"ucap Gun merajuk dengan pipinya yang bersemu merah. Ia jadi teringat dengan tingkah memalukannya saat pesta kemarin.
"Sudah.. kau itu menggemaskan tahuu!"ucap Joss lalu memeluk Gun.
"Kita pesta?"tanyanya kembali, dan Gun langsung menjawabnya dengan anggukan ceria.
***
Sudah hampir 1 tahun berlalu, Joss dan Gun semakin lengket tiap harinya. Bahkan Joss seringkali datang ke rumah Gun dan makan malam bersama Ibu Gun. Sejak kejadian di perpustakaan, baik Gun maupun Off, mereka tidak lagi menyapa satu sama lain. Gun memutuskan untuk duduk bersama Jane. Off awalnya ingin meminta maaf, namun Gun yang menghindarinya terus menerus. Off tidak memiliki kesempatan untuk mengatakannya. Meskipun ia bisa melihat kehadiran Gun, namun ia tidak bisa merasakannya. Gun benar - benar terasa jauh sekarang. Gun tidak lagi sama dengan Gun nya yang dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin Love with my Best Friend
Fanfic[COMPLETED] Off dan Gun sudah berteman sejak mereka masih kecil. Mereka melakukan hal apapun bersama. Tanpa mereka sadari, keduanya sudah saling bergantung sama lain. Off ingin menjaga Gun dan Gun tidak ingin pergi dari Off. Namun apakah persahabat...