Ch. 11 - Leave Your Lover

1.9K 223 10
                                    

Off POV

Aku mengantarkan Gun ke rumahnya. Namun sebelum aku beranjak pergi, Gun sudah menahan tanganku. "Temani aku.."ucapnya lemah.

Hujan ternyata turun dengan keras ketika aku berada di kamarnya. Gun sudah tertidur. Aku menaruh selimut di atasnya sambil membelai pipinya. Bekas air mata masih terlihat di pipinya. Aku yakin ini ulah Phi Joss. Meskipun aku tidak tahu apa yang ia perbuat, tapi aku yakin itu sangat menyakitkan. Aku belum pernah melihat Gun menangis seperti ini.

"Gun.. jika aku yang menyatakannya terlebih dahulu daripada Phi Joss, apakah kamu akan menerimaku?"ucapku dengan pelan. "Sangat menyakitkan melihatmu seperti ini.."

"Off~"ucapnya sambil perlahan membuka matanya.

"Hei.. aku disini.."jawabku lalu membelai rambutnya. "Kau mimpi buruk?"tanyaku.

"Huum."jawabnya sembari menganggukan kepalanya. "Aku bermimpi kau meninggalkan aku sendirian.."ucapnya sedikit terisak, air matanya sedikit demi sedikit kembali membasahi pipinya. Aku pun langsung mengusap air mata itu dan menenangkannya.

"Aku tidak pernah pergi Gun. Kau yang meninggalkan aku."ucapku dengan jujur. Aku tidak ingin menutupinya lagi.

"Maafkan aku.."dan seketika Gun bangun dan langsung duduk di pangkuanku dan memeluk leherku erat. "Aku sungguh bodoh. Aku kenapa meninggalkanmu saat itu hanya untuk dia. Maafkan aku Off.. sungguh, maafkan aku.."

Gun terisak hebat di pundak ku. Aku tidak bisa melihatnya, namun sudah ku pastikan ia benar-benar menyesal. Aku pun membelai lembut punggungnya. "Hei Gun.."aku menatapnya dengan sungguh-sungguh. "Bahkan setelah kau pergi pun aku tidak pernah marah padamu. Aku hanya sedih karena kau tidak lagi melihatku."ucapku lalu mengusap air matanya yang terus menerus mengalir.

"A-aku disini sekarang dan melihatmu. Jangan tinggalkan aku na?"kata Gun lagi sambil menyenderkan pipinya yang tembam itu ke tanganku.

"Bukankah aku yang harus mengatakannya Gun?"aku menatapnya kembali. "Bisakah kau tidak meninggalkan aku lagi?"tanyaku dan lebih kepada sebuah permohonan. Dan Gun hanya memelukku dengan erat lalu mengangguk-anggukan kepalanya.

"Gun tidak akan lagi seperti itu Phi.. Gun janji.."ucapnya. Aku tersenyum lembut dan terus memeluknya sampai ia kembali tertidur.

***

Tay POV

Hari ini hujan sangat deras. Aku baru saja belajar bersama Mook dan Arm. Namun Off tidak ikut bersama kami. tiba-tiba anak itu pergi entah kemana. Aku yakin dia pasti mengikuti Gun.

Kalau dipikir, masalahku dan Off hampir sama. Ia tidak lagi berteman dengan Gun sejak Gun membela Joss yang jelas-jelas menyakiti dirinya daripada Off. Dan aku? Hahh New bahkan seolah tidak pernah mau menunjukkan wajahnya di depan mataku.

Jika Off masih mau mendekati Gun sejak kejadian itu, lain halnya dengan diriku. Jika New tidak mau berteman lagi denganku, tidak mau lagi melihatku, maka aku akan melakukan hal yang sama. Apa gunanya sahabat jika kau tidak dianggap? Lagipula dia terlalu membela pacarnya yang jelas-jelas salah. New memang tidak melihatnya makanya ia seperti itu. Tapi kan-- aku sahabatnya! Aku lebih dulu mengenalnya, dekat dengannya! Kenapa dia harus lebih percaya dengan pacarnya yang bahkan baru sebentar itu. Arghhh memikirkannya membuatku pusing!!

Aku memukul-mukul kemudi mobilku. Sampai akhirnya aku melihat orang yang di pikiranku berada tidak jauh dari depan mobilku. Ia berlari lari ke arah pinggiran sebuah kafe dekat sekolah dan berteduh di sana. "Anak itu sedang ngapain sih? Dimana sepedanya?"

Fallin Love with my Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang