PART 9
"Aku ingin jadi matahari. Biar jauh, tapi selalu menghangatkan setiap kepingan hari."
• ------- •#Berhati-hatilah, tidak banyak dialog pada part ini ≧∇≦
Suara geberan motor saling sahut-menyahut di lintasan start beraspal hitam legam-berhasil memekakkan indra pendengaran. Rangga dan beberapa cowok sebayanya sudah berada di motor mereka masing-masing. Rasa tidak sabaran untuk memulai balapan semakin tak terkontrol begitu mendengar geberan motor lawan. Para penonton yang berada di tepi jalan saling bersorak menyemangati para pembalap jagoan mereka.
Seorang cewek melangkah ke depan garis start, lalu menghadapi semua pembalap yang ada. Dia mengangkat tangan kanannya, bermaksud mengimbau agar semua perhatian tertuju padanya. Pakaiannya yang cukup seksi itu, hampir-hampir memperlihatkan keseluruhan perutnya-hanya lubang pusarnya yang tertera jelas.
"Dih, sok cantik. Nunjukin udel bodong gitu aja bangga," cibir seorang cewek di kerumunan penonton.
"Untung cakep, kalo nggak udah gue gibas noh," balas teman yang duduk di sebelahnya, merasa geram.
"Pakaiannya kekurangan bahan." Teman yang satunya lagi ikut berkomentar, lalu menyuap sesendok es-krim.
Seorang cowok yang duduk di dekat mereka bersiul keras lalu berteriak, "Kurang kebuka, neng! Kurang hot! Buka lagi!"
Si cewek berpakaian seksi itu tampak tidak mengacuhkan ucapan yang ditujukan untuknya. Dia semakin tampak percaya diri saja. Bahkan ketika ia berusaha membuat perhatian para pembalap tertuju padanya, ia semakin mengekspos penampilan dirinya. Dia diperuntungkan oleh sorot cahaya lampu-lampu motor yang mengarah kepadanya, sehingga tubuhnya terlihat terang dan menjadi pusat perhatian untuk sementara.
Saat ia mengangkat tangan ke udara sekali lagi, semua pembalap termasuk Rangga menurunkan tarikan gas motor mereka sehingga kebisingan itu menjadi sedikit reda. Barulah kemudian, cewek itu berbicara layaknya seorang MC. "Kalian semua yang ada di sini pasti udah pada tahu peraturan balap motor di sini. Tapi walaupun begitu gue sebagai grid girl akan tetap ngejelasin lagi supaya nggak ada yang salah paham. So, yang pertama dan yang paling penting, para pembalap harus bermain sesuai jalur yang ada, balapan dimulai setelah gue bilang 'go'. Peraturan kedua, jangan tanya lagi kenapa setiap lampu jalan yang ada di sisi sirkuit balapan mati semua. Gue yakin lo pada bukan manusia pelupa. Dan peraturan terakhir sekaligus peraturan baru, lampu sorot setiap pembalap wajib ditutup!" Ketika cewek itu menggerakkan jari tangannya, beberapa cowok bermasker hitam datang ke setiap pembalap lalu masing-masing mereka menutupi permukaan lampu sorot motor dengan selotip hitam hingga tak ada sedikitpun sinar yang tampak.
Rangga, tersenyum menantang di motornya setelah giliran motornya selesai. "Ck, jadi gini cara mereka. Terlalu kekanak-kanakan sih," batinnya.
Iya, Rangga sudah bisa menebak maksud dari peraturan baru itu. Rangga mengira, pasti peraturan tersebut dibuat atas dasar rasa cemas TRB yang takut kalah bertanding dengannya. Beberapa waktu yang lalu, saat balapan pertama, Rangga berhasil finish di urutan pertama pula. Mengetahui anggota mereka kalah olehnya, TRB tidak terima dan menginginkan untuk diadakannya tanding ulang. Padahal pada waktu itu, tidak ada rencana untuk tanding ulang ataupun tanding berikutnya. Hal itu terjadi lantaran TRB tidak terima mereka kalah di kandang sendiri.
Jadilah malam ini Rangga berada di sini. Di sirkuit balapan milik TRB. Sebenarnya Rangga muak melakukan tanding ulang. Buat apa? Ingin memanipulasi kekalahan? Seperti itulah katanya. Tapi karena jiwa liarnya meronta-ronta ingin berkendara barbar di sirkuit balapan, jadilah ia menerima keputusan sepihak itu. Rangga tahu, pastilah anggota TRB tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama-mereka licik penuh tipu muslihat-makanya sengaja membuat peraturan baru tentang lampu sorot yang harus ditutup sepanjang balapan dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
OENOMEL
Fiksi Remaja"Lo tau persamaan lo dengan kondom?" Cewek yang ada di hadapan cowok itu melotot tajam. "Lo sama kondom sama-sama gue butuhkan saat gue lagi pengen." "Menjijikkan." "Lo tau nggak perbedaan lo dengan kondom?" "Asal kamu tahu, kamu adalah manusia pali...