SELAMAT MEMBACA CERITA BULAN DAN BINTANG
Gue suka lo,
dan gue gak akan nyerah untuk ituDevan arviano
***
Roy kembali dengan empat botol air mineral dingin ditangannya. Ia melemparkan satu per satu minuman itu kepada aryan dan daniel, dengan sigap keduanya pun dapat menangkapnya tanpa meleset sedikitpun.
Roy kembali duduk, dihamparan lantai tak berkeramik dengan langit yang menemani. Ia duduk tepat disebelah bintang yang nampak memandang langit yang tenang.
Roy menyodorkan air mineral satu kepada bintang.
"Nih"Bintang beralih menatap botol air mineral dingin itu, lalu mengambilnya dan meneguknya beberapa segukan.
"Lo suka bulan?"
Segukan terakhir yang mengalir hampir menyedak tenggorokannya, bintang menutup kembali botol air mineral itu dan menoleh menatap mata roy lekat-lekat.
"Maksud lo?" tanya bintang tidak mengerti dengan pertanyaan yang dilontarkan roy kepadanya.
Bintang tidak pernah menunjukkan sesuatu hal yang istimewa dimata bulan. Ia hanya bersikap sewajarnya sebagai seorang laki-laki yang seharusnya bertanggung jawab. Ia tahu teman-temannya telah membahas pertemuannya dengan bulan, bintang tidak mempermasalahkan tentang itu, karna hanya ketidaksengajaan. Tapi kenapa roy menanyakan hal semacam itu, mengapa temannya yang satu ini cepat sekali mengambil jawaban atas suatu hal yang dibicarakan tadi.
Diawal roy menanyakan kemana bintang pergi dimalam sehabis ia mengalami perdebatan dengan papanya, karna semenjak itu bintang hilang tanpa kabar, ia hanya menjawab seadanya, dengan kejujuran jika dirinya bertemu bulan.
Dari situ aryan mulai berfikir tentang bulan, tidak biasanya bintang menolong cewek sembarangan, hatinya tidak gampang untuk dicairkan. Aryan bertanya mengapa, tapi tidak dijawab oleh bintang, yang merasa dirinya tidak pantas dan menurutnya semua itu privasi untuk bulan.
Aryan berjalan mendekat kearah mereka berdua dengan sebotol air yang masih ia genggam. Aryan tau jika roy bertanya hal semacam itu, ia mencoba menenangkan agar roy bisa mengontrol ucapannya. Bintang tipikal cowok yang tidak suka dituduh sembarangan, apalagi tanpa bukti yang akurat.
"Maksud roy, lo kan jarang sekali antar jemput cewek, apalagi yang baru dikenal, kita teman lo, kita tidak pernah lupa jati diri lo macam apa, bukan salah roy bertanya hal semacam itu, gue juga bingung sama seperti roy" aryan menjeda kalimatnya, dan mengambil nafas sejenak.
"Pikir dulu kalau emang lo suka, jangan terburu-buru, jangan tarik ulur terlalu lama, nanti hilang" sambung aryan dengan iringan tawa setelahnya.
Bintang mendengarkan setiap ucapan aryan barusan, sedikit merasuk dihatinya. Ia tersenyum tipis, sangat tipis bahkan aryan dan roy tidak melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Teen FictionJika rasa itu ada, sejauh apapun dirimu berada, sejauh apapun hatimu ada, mimpiku akan selalu tentangmu Hidup bulan seakan jauh dari kata sederhana. Malam dihotel itu, dihitungan detik pun mampu membuat masa depannya hancur sempurna. "Gue anter lo p...