4

42 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA CERITA BULAN DAN BINTANG
Aku harap kalian bisa bersenang-senang.

SELAMAT MEMBACA CERITA BULAN DAN BINTANGAku harap kalian bisa bersenang-senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lo terlalu menjauh,
jika terus, apa gue akan berhenti ngejar lo?

Bintang arkana w.

***

Diperempatan jalan, yang terkenal akan sejuta kendaraan yang berlalu lalang, dan dengan sejumlah kendaraan lainnya yang masih terhenti kala lampu merah menyala.

Bintang berhenti, duduk diatas motor sport-nya yang mesinnya masih setia menyala. Setelah mengantar alana tadi kesekolah, ia berniat untuk menjemput bulan dirumahnya, tentu saja ia tidak lupa akan janjinya yang ia lontarkan tadi malam kepada cewek itu.

Pandangan bintang lurus, sambil menunggu lampu merah memadamkan sinarnya, ia hanya melihat kendaraan yang melintas didepan matanya dengan tatapan kosong, tidak berarti.

Berkali-kali hanya seperti itu.

Kala angkot melintas didepannya, seperti ada sengatan yang mengalir dipikiran dan matanya. Ia kembali fokus, dan berusaha menajamkan penglihatannya. Tunggu, mata bintang tidak rabun, dan benar saja ia memperhatikan orang yang sedang duduk didalam angkot dengan pakaian yang sama sepertinya, itu bulan.

Bintang berdecak kesal dalam hatinya, tapi ia juga tidak sepenuhnya menyalahkan bulan, mungkin saja bintang lama yang membuat bulan menunggunya. Juga ada satu kemungkinan lagi, apakah bulan sengaja tidak menunggunya dan malah memilih menaiki angkutan umum saja?

Ia merubah posisi motornya, melewati beberapa kendaraan yang juga masih menunggu lampu hijau menyala, untunglah ada sedikit kelonggaran jalan yang membantu bintang untuk membelokkan motornya dan menuju arah jalan yang dilintasi angkot tersebut.

Kemampuan berkendara yang dimiliki bintang sangat berguna. Tidak butuh waktu lama untuknya menyeimbangi angkot bulan. Ia mulai geram dengan tidak ada satu pun penumpang yang turun dari angkot kala tujuannya sudah dekat.

Bintang menambah laju motornya, bukan apa-apa, melainkan ia akan mendahului angkot itu dan berhenti tepat didepannya.

Niatan itu sudah ia lakukan.

Berhuntung, angkot itu mengerem dengan cepat kala bintang berhenti didepannya, jika tidak maka tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia turun dari motornya dan melepas helm full facenya.

Suara ributan dari para penumpang mulai terdengar, tidak terkecuali bulan, yang hanya memperlihatkan raut wajah bingungnya.

"Apa-apaan ini!" teriak sopir angkot tersebut yang hanya memperlihatkan kepalanya yang ia keluarkan melalui kaca.

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang